Matahari menggantikan sosok bulan yang sedari malam menghias langit,sinar matahari menembus gorden kamar Bulan dan membangunkan sang empu.
"Ray,lo mau joging ngga?kalo gamau gue berangkat sendiri" raya masih terlelap mungkin ia tak ingin.
Bulan menuju kamar mandi dan segera mandi untuk jogging.mungkin sendiri.
Setelah selesai mandi,Bulan keluar dari kamarnya dan berpapasan dengan Nugrah.
"Lo mau kemana Nug?"tanya Bulan,Nugrah menengok
"Jogging" singkat Nugrah.
"Sendiri?" Tanya Bulan penuh selidik.
"Sama bayangan" mendengar jawaban dari Nugrah sontak membuat Bulan ingin tertawa,tapi di tahan.
"Bareng sama gue mau ga?" Ajak Bulan. Bulan terpaksa menawarkan untuk jogging bersama,agar Bulan punya teman untuk mengobrol,walaupun Bulan tau yang ia dapatkan bukan obrolan,melainkan dehaman.
"serah lo aja" mereka berdua segera menuju taman dekat komplek rumah Bulan.
Setelah berkeliling,Langit melihat sosok Bulan yang sedang berjalan bersama Nugrah,mungkin sudah waktuya.
Langit mengahampiri Bulan Dan Nugrah yang sedang duduk di bawah pepohonan.
"Hai Lan" Bulan memutarkan bola matanya.
"Hai" Nugrah yang mendengar hanya acuh.
"Lo di sini sama siapa?" Masa Langit tak mengenal orang di samping Bulan?dan langsung membuang tatapannya pada Nugrah.
"Oh iya gue tau" Untuk apa dia bertanya jika sudah tau jawabannnya?
Bulan sedikit merasa kecewa kenapa harus Langit yang muncul?bukan kakaknya,Bulan ingin bertanya pada Langit tapi niatnya di urungkan karena Nugrah sudah ingin pergi dari tempat ini.
Niatnya mau jalan bareng malah kriuk 'batin Langit.
Nugrah sedah berjalan duluan,Bulan pamit pada Langit."Yaudah Lang,gue duluan ya" Bulan menyusul Nugrah yang langkahnya terlalu besar.Mungkin Bulan sudah berlari.
//
Langit yang masih berdiri kokoh di sana pun menunjukan smirk nya pada Bulan yang perlahan menghilang dari tatapannya.Mau apa Langit menunjukkan smirk nya?ini tidak beres.
Langit beranjak dari tempat berdirinya tadi dan segera pulang.
"Bang,lo masih dekat sama Bulan?" Tanya Langit.
"Memangnya kenapa?,lo suka sama dia?" Bukannya menjawab pertanyaan,Bumi malah berbalik tanya.
"Jawab dulu pertanyaan gue,nanti gue jawab pertanyaan lo" Bumi mengangkat bahunya,itu bukan sebuah jawaban sepertinya.
Langit menuju ke jendela besar yang langsung mengarah ke pantai yang terkenal di ibu kota.
"Tapi tadi gue liat Bulan lagi jogging sama Anugrah"Bumi berusaha ingin acuh tapi pendiriannya runtuh "Lo liat dia?cuman ber-dua atau sama Raya juga?" Langit berbalik badan dan mengangkat bahu nya.
Bumi kesal karena yang di omongkan adiknya sangat bertele-tele.walaupun seperti itu Bumi harus menghargai usaha adiknya agar Bumi tau semua tentang Bulan.Bumi tak melihat bahwa Langit masig ada di ambang pintu,dan mendengar ucapan Bumi.
Memang kalian sudah pacaran 'batin Langit
//
Malam datang dengan semburat bintang yang menyebar di langit.sejak tadi sore Raya dan Alam sudah pulang dengan alasan ingin mempersiapkan peralatan untuk besok,dan Alam harus berangkat pagi karena dia ketua Osis yang harus meng-handle semua.
Saat ini Bulan menpersiapkan peralatan yang ingin di bawa saat nanti,perjalanan membutuhkan waktu kurang lebih satu malam.
Bulan gelisah karena tidak mendapat notifikasi dari Bumi,entah mengapa jika tidak mendapat kabar dari Bumi hati Bulan terasa seperti tenggelam di dasar laut.
Apa ia harus menghubungi Bumi duluan?apakah tidak gengsi?.Setelah selesai menyiapkan perlatan untuk besok,Bulan langsung menerjunkan tubuh nya pada kasur yang tidak terlalu besar.
___________________________
Terima kasih sudah memberi vote.
Mini questions.
1.Pernah ber-khayal jadi kekasih ketua osis ?
2.pernah punya niatan menjadi ketua osis ?
3.Percaya atau tidak dengan hari keberuntungan?
Kalo iya apa hari beruntung kalian?4.Punya pacar possesif atau cuek ?
5.Punya pacar humoris / romantis ?
Atau gak usah punya pacar?Terima kasih sudah berpartisipasi menjawab.
_____________________________

KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA {END}
Teen Fiction"Mau kemana lo?" Tangan Nugrah masih menggenggam pergelangan Bulan. "Gue mau ke belakang,pengen duduk sama Bintang" jawab Bulan seraya pandangannya masih tertuju pada Bintang. "Ngapain ke sana?bukannya lo duduk sama gue?" Tangan Nugrah masih berteng...