Atur posisi seperti biasa!!
Yogyakarta, 25 April 2020
Usai puas berbelanja oleh-oleh untuk sanak saudara di rumah Nugrah CS pun kembali ke bus,sebenarnya hanya Alam yang membeli karena Venus dan Nugrah pasti tak peduli dengan saudara-saudara nya.
Mereka naik ke bus dan duduk di kursi masing-masing.
Nugrah kembali duduk dengan Bulan.Seperti biasa,mereka diam-diam saja tak ada obrolan,tak ada senda gurau,tak ada semburat merah di pipi, tak ada kehangatan yang bisa di bilang pelukan terakhir di kota istimewa.
Saat ini di bus hanya ada Nugrah,Bulan,Alam,Raya,Venus dan Feza.Yang lain sedang membeli oleh-oleh untuk sanak saudaranya. Mereka yang sedang berkumpul pun bersenda gurau,tertawa terbahak-bahak layaknya orang yang tanpa ada beban.
Kini Feza membuka obrolan.
"Lan,lo nge-liat Bumi gak sih?kok gue gak liat dia ya?atau dia gak ikut?apa dia gak se-bus sama kita?atau emang dia sengaja gak mau se-bus sama lo karena Bumi cemburu ngeliat lo sama Nugrah selalu bareng-bareng?" Tanya Feza,tak tau kenapa omongan Feza saat ini sangat menyentuh ke hatinya.
"Kenapa lo jadi bahas Bumi sih?" Kata Venus seraya memutarkan bola matanya."cieee yang lagi kasmaran" timpal Alam meledek.
Nugrah yang mendegar ucapan Feza tadi sontak langsung melihat ke arah Bulan yang gelisah,mendengar penuturan Feza tadi.
***
"Lang,gue mohon sama lo jangan pernah ngomong ke Bulan kalo gue sebenarnya ada dan biarin aja kalo misalkan Bulan atau pun Nugrah saling respon" kata Bumi di sebrang sana."Tapi bang,apa lo gak papa kalo misalkan Bulan sama Nugrah bakal lebih sedekat dari ini?apa lo gak bakal sakit hati?nanti gue bilang ke Bulan kalo selama ini lo mantau dia dari handphone ini" kata Langit memastikan.
"Gue gak papa" kata Bumi dan langsung mematikan sambungan handphone-nya.
Kalo lo gak papa liat Nugrah sama Bulan,berarti lo gak papa banget dong kalo gue sama Bulan? 'Batin Langit sambil menunjukkan smirk nya.
Saat Langit sudah menyelipkan handphone-nya ke saku celana,ada Bintang yang menghampiri Langit yang sedang memegang dua bungkus plastik yang ada di tangan kanan dan kiri nya.
"Lang,bawain nih satu lagi.gue keberatan banget"kata Bintang yang mulai sibuk menaruh plastiknya ke lantai dan meregangkan tangannya.
"Kalo gak mau berat,gak usah lah beli apapun.jadi sama-sama enak kan?" Timpal Langit yang tak suka di suruh-suruh.
"Yaudah si,ini juga kan buat orang rumah" ujar Bintang yang tak terima diri-nya di protes.
Langit pun mengambil satu bungkus plastik hitam yang bertengger di tangan Bintang.Mau gimana lagi?kalo gak di ambil pasti dia bakal senonoh sama Langit.
***
Bus pun memasuku tol dan SMA Angkasa Praja siap-siap untuk tertidur dan bersenda gurau bersama teman-teman.
Nugrah dan Bulan pun masih duduk di tempat yang sama dan Nugrah masih melihat ke-gelisahan Bulan.Nugrah ingin bertanya tapi takut waktu nya tidak pas.
Nugrah tak suka situasi saat ini.Perempuan memang susah di tebak.
Bulan yang melihatan Nugrah pun gelisah ikut bingung,Ada apa si siang ini?apa akan sampai malam hari akan seperti ini terus?
"Nug,lo kenapa?" Tanya Bulan mengkerutkan dahi-nya.
"Gue gak papa,lo kenapa?" Tanya Nugrah berbalik.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA {END}
Teen Fiction"Mau kemana lo?" Tangan Nugrah masih menggenggam pergelangan Bulan. "Gue mau ke belakang,pengen duduk sama Bintang" jawab Bulan seraya pandangannya masih tertuju pada Bintang. "Ngapain ke sana?bukannya lo duduk sama gue?" Tangan Nugrah masih berteng...