"Lan,lo gak ada niatan buat pulang?" Kata pria yang mengajak Bulan ke apartemennya.
"Emang kenapa?lo keberatan gue di sini?oke gue pul--" Bulan beranjak dari kasur dan ada di ambang pintu.Tapi tangannya di cekal oleh pria itu hingga Bulan berada di pelukan lelaki itu.
Bulan merasa darahnya memanas di kepala,jantung nya berdetak tak karuan,tubuhnya merinding,dan deru nafas pria itu pun terasa di mulutnya.
"Eh sorry bukan gitu Lan,gue senang kok lo ada di sini tapi jangan marah-marah lahh" kata Pria itu menjauh dari Bulan.
Fyuhh,kenapa berenti sih? Batin Bulan.
Bulan kembali ke kasur dan merentangkan badannya untuk menonton tv.
Pria itu pun menghampiri Bulan dan menyimpan badannya pada sisi kosong kasur itu.
"Lan,gue mau tanya.lo lagi deket sama bang Bumi dan Nugrah ya?" Kata Langit sambil menatap manik Bulan.
"Gak tau" kata Bulan singkat.
"Yaelah,lo bilang aja kali ke gue" kata Langit.
Ya!pria yang sedang di samping Bulan itu Langit,dan yang membawa Bulan ke apartemen pun Langit.
"Gue gak mau nge-bahas mereka dulu" Langit membulatkan bola matanya dan sekarang ia duduk menatap Bulan yang sedang melahap buah semangka.
"Lo kenapa sih?kaget banget?" Ujar Bulan heran.
"Kenapa?" Bulan pun mensejajarkan posisi mereka,hingga Bulan menatap Langit lekat-lekat.
"Gak papa" kata Langit.
Atau gue jujur sekarang aja ya?tapi apa ini moment yang pas? Batin Langit bertanya.
"Lo kuat nampung gue sampe kapan?" Kata Bulan menbuyarkan lamunan Langit.
"Kapan aja,sampe lo bosen pun gue siap nampung lo" kata Langit sambil menaikkan kedua alisnya. Dan sukses membuat Bulan tersipu.
Semua aja!dikit- dikit tersipu,dikit-dikit tersipuu.Gak bisa kokoh apa ya?!
Mereka pun sama-sama melahap semangka dan fokus pada tv.
***
Sekarang Raya berada di kamar Alam.Seperti biasa memang setiap sore Raya selalu ada di kamar Alam jika Nugrah dan Venus tidak main ke basecamp yang berada di kamar Alam.
Alam melirik Raya lekat-lekat melihat ada yang berbeda dari adiknya itu.Ingin bertanya tapi takut di gampar. Tanya apa enggak ya?Tanya aja lahhh.
"Ray,lo ngerasa gak ada yang berubah di badan lo" Raya menoleh lalu berdiri di depan kaca dan melihat tubuhnya.
"Badan gue?ada kok,lo aja gak sadar" kata Raya mendaratkan badannya di kasur Alam.
"Apaan?" Kata Alam. Raya kembali berdiri dan memutarkan badannya. Alam yang melihat itu pun nampak bingung.
"Ada gak?udah tau belum?" Kata Raya bertanya.
"Apaan si lo garing bet" kata Alam,memang begitu Alam lebih suka berbahasa gaul,karena ingin beda dari yang lain. Ya seperti itu misalnya yang seharusnya 'banget' jadi bett, dan yang seharunya 'kali' menjadi 'keles' atau bisa juga 'kelez'
"Ya gue kurus dong,kemarin diet dan berhasil turun 3kg" kata Raya mengangkat dagunya.Angkuh.
"Lawak lo,3 kg bukan suatu kebanggaan keless" kata Alam.
Raya yang melihat pun hanya berdecak dan melanjutkan menonton drakor.
"Bentar gue ambil sesuatu dulu" Raya mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA {END}
Genç Kurgu"Mau kemana lo?" Tangan Nugrah masih menggenggam pergelangan Bulan. "Gue mau ke belakang,pengen duduk sama Bintang" jawab Bulan seraya pandangannya masih tertuju pada Bintang. "Ngapain ke sana?bukannya lo duduk sama gue?" Tangan Nugrah masih berteng...