Maaf kalo aku sering Typo :))
"Maaf Lang,gue gak bisa" kata Bulan gugup
"Oke fine."
Bulan bingung harus mengungkapkan ekspresi apa saat ini.
Sambungan telpon terputus.Bulan segera menuju kamar mandi dan berangkat sangat pagi ke sekolah.
-
Gue harus bisa bantuin Bulan,walaupun gitu dia pernah jadi alasan kenapa gue selalu bahagia. 'Batin Bumi.~tapi gimana caranya? Apa gue bisa melakukan hal yang seharusnya gak gue lakukan? Ya mau gimana lagi,gue sayang sama dia 'batin Bumi
Bumi memakai seragam sekolahnya.Jangan tanyakan kemana Langit akhir-akhir ini.
Ia memang tinggal bersama Bumi,Bintang dan mama,papa.
Tapi gak tau kenapa Langit lebih suka sendiri,dan keadaan sunyi.Bumi melajukan motor nya di tengah kawasan yang belum terlalu ramai.Ia sengaja berangkat agak pagi karena ingin memastikan Bulan tak apa.
Sampe segitunya astaga :^ pengen deh bejek bejek Bulan!
Bumi sampai di kelasnya,tapi tak ada siapa pun.
Ia melihat pada meja Bulan.Nampak ada pergerakan di bawah meja. Bumi pun manaruh sembarangan tas nya dan beralih pada meja yang bergerak itu.
"Lho,Bulan lo kenapa?" Bulan yang melihat Bumi datang pun langsung menghambur ke dalam dekapan Bumi.
"Shuutt shutt,udah jangan nangis.Di sini ada gue" kata Nugrah sambil mengusap punggung Bulan.
"Gua takut Nug" kata Bulan.
"Kenapa lo takut?"
"Gue takut lo pergi ninggalin gue,gue takut Langit macam-macam sama lo. Gue takut Langit berbuat gak seharusnya sama gue" kata Bulan terisak.
"Apa yang lo rasain itu punya rasa yang sama kayak waktu itu Lan" Bulan melepas pelukannya. "Maksud lo?" Ujar Bulan sambil menghapus air matanya.
"Saat dulu lo bilang bahkan gue cuma nganggap lo teman di saat itu juga gue takut kehilangan lo,pada hal gue itu tulus banget sayang sama lo.Gue juga pernah Lan berada di titik terlemah kayak lo saat ini,Tapi gue tetep tegar dan menyingkirkan keinginan gue atau bisikan setan untuk bunuh diri dan melakukan hal yang gak seharusnya manusia lakuin" Bumi mulai menitihkan air matanya. Walaupun hanya satu tetes air mata.
Bahkan,satu tetes air mata yang keluar dari pelupuk mata seorang laki-laki itu,sangat tulus dan gak akan bisa berhenti memikirkan apa penyebab lelaki itu menangis.
"Maaf Mi,Maaf" kata Bulan menangis.
"Iya gak papa,mulai sekarang lo harus belajar menghargai dan belajar untuk memberi ketulusan dan ingat satu lagi,lo harus tau makna dan arti kecewa" kata Bumi mantap.
Dengan sekejap lampu-lampu yang ada di dalam kelas itu menyala. Dan--
Bulan melihat kesekeliling."Lho,mama?"

KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA {END}
Teen Fiction"Mau kemana lo?" Tangan Nugrah masih menggenggam pergelangan Bulan. "Gue mau ke belakang,pengen duduk sama Bintang" jawab Bulan seraya pandangannya masih tertuju pada Bintang. "Ngapain ke sana?bukannya lo duduk sama gue?" Tangan Nugrah masih berteng...