28.SEMESTA

12 1 0
                                    

Bumi,Bulan dan Nugrah sudah berada di kelas,tapi sedari tadi bel masuk belum menggema se antereo sekola,mungkin guru sedang rapat atau membahas hal penting yang menyangkut sekolahan.

Bulan sangat ingat apa yang di katakan sahabatnya,ia harus jaga jarak dengan Bumi dan Nugrah,tapi apa bisa?bagaimana jika tidak bisa?Bagaimana jika Bulan malah mengemis bertemu dengan mereka?huh coba saja dulu.

Lamunan Bulan buyar saat Raya memnepuk bahu nya.

"Lan,ingat pesan gue jaga jarak sama Nugrah dan Bumi kalo lo mau tau seberapa persen dia cinta sama lo " kata Raya.

"T-tapi kalo misalkan gue gak bisa gimana?" Ujar Bulan lesu.Raya yang mendengar penuturan sahabatnya pun kaget dan...

Brakkk "lo harus bisa lah,masa gitu aja gak bisa?" Kata Raya mantap,tanpa sadar seluruh kelas menatap Raya.Alam pun memberi kode untuk Raya.

shutt.. shut..
Alam mengangkat kedua alisnya pertanda menanyakan apa yang terjadi.Raya pun menggeleng dan dagu nya mengarah pada Bulan dan itu berarti semua permasalahan ada di Bulan.

Alam yang mengetahui itu pun melirik pada Nugrah dan bertanya.

"Nug,lo punya masalah sama Bulan?" Nugrah menggeleng.

"Tapi lo ngerasa gak kalo Bulan beda? Nugrah mengangkat bahu nya.

Anugrah POV.
Bulan kenapa sih?gak biasa nya kaya gitu,gak biasanya jadi diam,Apa yang di bilang Alam benar ya?tapi gue punya salah apa sama dia? Akhir-akhir ini baru tadi aja ngobrol,itu pun banyak orang bukan hanya ber dua saja.

Atau gue tanya aja kali ya,siapa tau dia jawab dan mau jujur sama gue.Tanpa berpikir lama gue pun langsung menuju meja Bulan yang di sebelahnya masih ada Raya.

Gue harus singkirin orang ini biar gue bisa duduk sama Bulan.Gue harus kasih kode ke dia,gue pun mengangkay dagu gue ke samping dan benar saja Raya nampak bingung dengan apa yang gue lakukan.

Gue harus pake plan B ,gue pun langsung mengangkat telunjuk gue bergeser ke meja Alam,dan yap kini gue berhasil.

Gue duduk di sebelah Bulan dan langsung to the point.

"Lan,lo kenapa?" Kata gue,tapi Bulan hanya melirik gue sebentar dan kembali menatap ponsel nya.

"Lan tatap gue dong,lo kenapa?" Kata gue sambil memnyentuh dagu Bulan dengan telunjuk dan mengarahkan pandangannya pada gue.

Gue menatap manik Bulan dengan tajam,lebih tepatnya tatapan mengintimidasi. Dan akhirnya Bulan menjawab.

"Gue gak papa,gue minta lo jangan main atau ngobrol sama gue,dan gue mau ini obrolan terakhir kita.Kalo misalnya lo nolak apa yang tadi gua ucap,Gue akan nge blok nomer lo dan semua sosial media lo" kata Bulan menatap ponselnya.

Duarrrr,bagai di siram air dingin dari kutub selatann!!
Gue kaget dong pasti,gue gak merasa salah apa-apa tapi kok dia menjauh dari gue?

Gue harus bisa memaklumi ya karena gue sadar,kalo gue itu hanya pengisi waktu luang aja.

Anugrah POV end.

Bulan telah puas memilih jalan ini,Dengan tak sadar Raya melihat gerak gerik Bulan di kelas tadi,Raya merasa bangga karena sahabatnya ingin mengikuti sarannya.mau tidak mau ini demi kebaikan Bulan.

***
Siang ini,Langit melesatkan mobilnya di tengah hujan kota ini,ia sangat suka bersenang-senang di bawah air hujan yang deras,seakan penatnya jatuh ke bawah bersama air hujan.

Langit menatap laki-laki yang berada di pinggir jalan,yang nampak kesusahan ingin menyebrang,Langit pun menepikan mobilnya,dan segera menghampiri laki-laki itu.

"Mas,mau saya bantu menyebrang?" Kata Langit

Lelaki itu pun menoleh dan nampak ada kecurigaan yang terpancar pada bola matanya saat menatap Langit.

"Apa nggak ganggu kamu?" Kata lelaki itu. Langit pun menggeleng dan segera membantu lelaki itu menyebrang.Tepatnya lelaki paruh baya. Lelaki itu pun berteriak minta tolong "tolongggg!!tolong saya" tetapi nihil.tak ada yang menolong,karena hanya ada Langit dan lelaki itu di jalan sepi ini.

Saat sudah di tengah jalan,Langit sengaja memberhentikan lelaki paruh baya itu dan,segera berlari menuju mobilnya.

Mobil itu pun mundur dan sepertinya mengambil ancang-ancang untuk--?

Menabrak kakek itu.

CITTTT..

suara decitan mobil itu pertanda bahwa lelaki itu sudah terpental dan mobil pun berhenti. Tapi seakan belum puas Langit turun dari mobil dan membawa kakek itu menuju tengah jalan dan kembali memundurkan mobilnya,dan hal itu pun terjadi.

Kini tubuh kakek itu sudah tak karuan,dengan organ dalam yang keluar berserakan di jalan,dan organ badannya yang sudah terpisah,membuat Langit tertawa kencang.Merasa puas tapi se akan ada yang kurang. Tanpa pikir lanjut Langit menaruh satu per satu organ ke balik semak-semak dan tak lupa Langit memakai sarung tangan lateks agar kematian kakek ini tidak terbongkar dengan cepat.

Langit tau ini perbuatan tak terpuji,tapi bagaimana lagi?jika kesenangan ia hanya bunuh bunuh dan membunuh orang,jika tak mendapatkan apa yang du inginkan maka Langit akan melampiaskannya pada hal tak terpuji ini. Langit bersumpah di bawah air hujan 'gue akan lakuin apa yang gue mau,dan gak akan ada yang bisa menahan gue,jika ada yang melarang siapa pun itu maka gue akan bunuh dia dengan mulut gue' Smirk yang telah lama tak terlihat kini bergembung lagi.

'Gue akan berhenti melakukan ini jika,impian gue selama ini untuk mendapatkan perempuan yang gue mau tercapai' Batin Langit tertawa.

Langit pun memutuskan kembali ke apartemen dan bolos sekolah.Tapi ia belum luas melihat kake tadi mati di tangannya.Jadi apa yang harus di lakukan? Atau membunuh gadis yang ia impikan akan membuat Langit puas?Mungkin iya.

***
Bel sekolah berbunyi SMA Angkasa Praja sudah sepi dan Bulan masih berada di kelas dengan tatapan kosong. Bulan tak sadar jika dirinya masih ada di sekolahan.

Hingga sampai ada seorang yang berdiri di ambang pintu menunjukkan smirk pada Bulan.

"Lan,lo kenapa?kok masih di sini?" Tanya pria itu sambil mengelus puncak kepala Bulan.

Bulan yang terasa nyaman pun langsung memeluk pria bertubuh atletis itu hingga Bulan menyembunyikan wajahnya di dada bidang pria itu.

"Please bawa gue pergi dari sini,bawa gue pergi sejauh mungkin" kata Bulan lirih.

Flashback on

Pelajaran terakhir sudah selesai,Bulan izin pada guru biologi untuk ke toilet sebentar.

Bulan sudah selesai dan menuju wastafel untuk membersihkan tangannya.Saat sedang bercermin dan merapi kan rambutnya Bulan mendapat notifikasi.

Mama (2)
Mama dan papa mendapat kabar jika perusahaan papa nya yang ada di luar negri mengalami masalah,jadi papa dan mama menuju ke sana.

Maaf mama gak ajak kamu,karena ini mendadak.Mama akan pergi selama 2 minggu,jadi kamu bebas mau kemana saja,mama sudah hubungi Nugrah untuk menemani mu malam ini.

Bulan sangat terpukul dengan berita ini,tak biasanya ia mama dan papa nya pergi tanpa mengajak Bulan.Kini Bulan kembali menuju kelas dan sudah tak ada orang di sini.

Bulan melipat tangannya di meja,dan menenggelamkan wajahnya. Bulan pun menangis dalam diam.

Flashback off.

***
Kini Bulan sudah ada di apartemen lelaki yang berada di ambang pintu tadi.Pria itu membantu menetralkan pikiran Bulan yang sedang hancur.

Bulan sudah berada di ranjang apartemen pria itu,pria itu pun menatap lekat wajah Bulan yang tertidur.

'Cantik nya bertambah' pria itu membatin.

Terima kasih sudah melihat aksi Langit.

Lup u 🍅
@ nrrd.zk

SEMESTA {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang