27.SEMESTA

11 3 0
                                    

Bulan sudah selesai jalan dengan Nugrah,merek sudah ada di pekarangan rumah Bulan,dan seperti biasa Nugrah berpamitan dulu pada orang tua Bulan.

"Tan,aku pulang dulu ya.Permisi Selamat malam" ujar Nugrah sopan.

"Lho?gak mampir dulu?minum kopi atau bincang-bincang dengan tante?" Kata Rina. "Maaf tante,ini udah malam.besok sore aku ke sini lagi" kata Nugrah sopan.Rina pun mengangguk dan menyuruh Bulan untuk mengantar Nugrah sampai pintu depan.

"Makasih ya Lan buat hari ini" kata Nugrah sambil menyelipkan jari nya ke saku celana.

"Yaelah santai aja kali,kayak sama siapa aja sih" kata Bulan sambil menepuk pelan bahu Nugrah.Nugrah yang menglihat dan merasakan respon dari Bulan yang sangat berbeda mulai melambungkan senyuman pada Bulan.

"Yaudah gue balik dulu ya,nanti sore kalo lo gak ada acara gue balik lagi ke sini" kata Nugrah sambil menjentikkan jarinya di depan wajah Bulan.

Nugrah pun menuju mobilnya dan perlahan mobilnya hilang dari pagar rumah Bulan.Bulan segera memasuki rumah dan berpamitan dengan Mama nya untuk tidur.

***

Bulan ingin menceritakan kesehariannya pada Raya,tapi Bulan tau jika ini sudah pukul 10 malam,apakah Raya sudah tidur?untuk memastikan akhirnya Bulan mengambil ponsel dan mencari user name Raya.Agar mudah bicara Bulan pun menelpon sahabatnya itu.Dan tak lama kemudian Bulan sudah mendengar suara Raya.

"Hallo Lan,kenapa?" Ujar Raya memulai obrolan.

"Gue mau dongen nih malam ini,biar lo cepat tidur" kata Bulan sambil memakai pelembab wajah agar tidurnya nyaman.

"Apa?,tapi jangan yang aneh dan garing" ujar Raya memperingati.

"Tadi siang sampai sore gue jalan sama Bumi,nah abis it--" omongan Bulan terpotong karena di sebrang sana ada suara melengking dan Bulan tau siapa lagi kalo bukan Raya?

"WHAT?!lo jalan sama Bumi?terus dia gak tau kalo saat di Jogja lo terus-terusan sama Nugrah? Hebat banget sih kalo kayak gitu" kata Raya tak percaya.

"Iya tapi kayaknya dia gak tau kalo gue selama di jogja sama Nugrah terus,tunggu dulu lo dengerin cerita gue dulu" kata Bulan dan melanjutkan omongannya.

"--abis itu pas Bumi ngajak gue pulang ke rumah,terus ada notifikasi Nugrah ngajak gue jalan,yaudah kan ya langsung gue terima,lagian gue juga belom puas jalan tapi Bumi udah ngajak pulang,yaudah gue terima ajakan Nugrah,nah selesai Ray,Mantep kan?!" Kata Bulan tak sabar dengan opini Raya.

"Astaga Lan,IQ lo tinggi tapi kok masalah gini aja bodoh nya pake banget sih?lo gak sadar apa ya?!" Bulan pun kaget karena opini nya sangat berbeda.

"Nih ada satu dua dan selanjutnya fakta kalo lo itu salah bangett,tapi lo seperti biasa ya ke gue" kata Raya mantap. Bulan pun berdeham dan memasa telinga untuk berusaha memilah milah lagi opini sahabatnya..

"Satu.lo udah tau aslinya belom kalo Bumi bener-bener gak tau tentang lo sama Nugrah?dua.dia tau gak abis lo jalan sama Bumi lo jalan sama Nugrah?tiga.lo awasin sekitar gak saat lo naik atau saat lo mau jalan sama Nugrah?empat.lo pasti tau kan penyesalan datang di akhir?dan kalo lo ga mikir dampak apa yang akan terjadi setelah kejadian itu atau dampaknya akan sampe ke sana-sana" kata Raya.

Otak Bulan di mana sih?gitu aja gak bisa mikir.

"Gue jawab ya Ray,satu.mungkin dia gak tau.dua,enggak.tiga,ya gak sempet lahh.empat,nahh itu yang gak gue pikirin" kata Bulan sambil memukul pelan kepalanya.

"Oke,lo udah ngambil hikmah dari pengalaman lo saat ini?inget paham-paham kata atau bisa di bilang mantra gue 'kalo melakukan apapun,lo harus mikir dampak,dan siap untuk konsekuensi yang udah tuhan kasih buat lo" lo harus inget itu lan!,biar lo gak ke colongan lagii!" Kata Raya mantap.

"Trus gue harus apa Ray?,biar gue tau hati gue penggenya siapa"Kata Bulan bertanya.

"Gue juga bingung" kata Raya mulai berpikir.

Setelah 2 menit diam,akhirnya Raya mendapatkan solusi nya.

"Lan,mending lo jaga jarak sama mereka dan apa fungsi jaga jarak?ya karena biar lo tau apa yang hati lo mau apa yang hati lo pilih." Ujar Raya sangat yakin dengan ini.

"Tapi lo yakin gue bisa ngejalanin ini?" Tanya Bulan."ya kalo lo yakin,kenapa gue enggak?" Kata Raya menguraikan senyuman pada Bulan.Setelah sudah selesai berkompromi dengan profesor hati,kini Bulan sudah mematikan ponselnya dan segera tidur.

***
Pagi datang.Bulan sangat ingat apa yang di katakan oleh sahabatnya itu.Dan mau tak mau ia harus menolak tawaran kemarin sore.Dan ini semua demi kebaikan Bulan,Bumi dan Nugrah juga mungkin.

Seperi biasa Bulan,Rina dan Bimo melakukan sarapan di meja makan,untuk mengisi daya tahan tubuh dan perut.Mana bisa otak berpikir jika perut selalu berpaduan suara?.

10 menit berlalu,mereka pun bubar dengan serempak.Bulan berangkat ke sekola dengan sopir,Bimo berangkat kerja menggunakan mobilnya,dan Rina yang menaruh piring di dapur.rutinitas ini memang sering di lakukan untuk meraup tali persaudaraan yang semakin mantap.

***
Jam pelajaran telah berlangsung,mereka segera ke kantin dan mengantre untuk menunggu giliran menunggu makanan.Tapi kini Bulan bersama Nugrah CS dan Nugrah sebagai boss nya. Mereka membeli siomay dan es jeruk.

Setelah selesai makan,Bulan pamit pada Nugrah ingin terlebih dulu ke kelas.

"Nug,gue duluan ya?nanti lo sama mereka aja"Ujar Bulan tapi masih duduk si sebelah Nugrah.

"Kenapa gak bareng gue aja?" Kata Nugrah.Bulan pun menggeleng dan berjalan meninggalkan Nugrah CS.

Saat sudah di kelas Bulan menghampiri Raya yang sedang bermain ponsel.Bulan pum duduk si sebelah Raya.

Raya yang melihat sekilas wajah sahabatnya yang tidak biasa seperti ini langsung bertanya."lan,lo kenapa?ko kayak lesu gitu?" Tanya Raya,Bulan pun menggeleng dan menenggelamkan Kepalanya di atas meja,Tangan Bulan pun sebagai tumpuan kepalanya.

Terima kasih sudah melihat Nugrah CS makan siomay.

SEMESTA {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang