34.SEMESTA

3 1 0
                                    

"G-gue gak bermaksud gitu Mi,g-gue cuma liat apa yang gue liat dan ngutarain a-apa yang gue liat" ucap cewek itu gugup.

"Yaudah lah Mi,lupain aja gue gak papa kok" kata Ita melancarkan aksinya sambil mengelus-elus tangan Bumi.

Drama itu pun selesai,semua nya sibuk dengan aktifvitasnya masing-masing.

"Lan,lo liat gak tadi?" Tanya Raya.

"Liat." Raya menatap Bulan lekat.

"Trus lo mau gimana?" Tanya Raya

"Gak gimana-gimana." Acuh Bulan. "Ck,lo gak ada niatan buat nanya gitu ke cewek itu?atau lebih bagus langsung tanya ke Bumi" Bulan menggeleng.

Jujur saja hati Bulan panas mendengar drama tadi,kejadian itu terulang lagi,setengah diri nya menerima jika Bumi mempunyai cewek baru,tapi setengah diri nya berbalik.

"Akting lo bagus juga" sambil menyenggol pelan Ita.

Ita menegok geram "udah dari dulu pintar akting." Kata Ita sombong. "Ck.lo serius gak mau gue kasih uang?" Tanya Bumi.

Ita membenarkan duduk nya dan menatap Bumi."lo denger ya,gak semua harus di bayar dengan uang.Gak semua harus bersangkutan dengan uang.Ya mungkin orang di luar sana banyak yang bila kayak gini,tapi kalo menurut gue. Kenapa harus di beri uang atau upah jika tenaga yang tersisa untuk melakukan hal itu masih ada" kata Ita mantap.

"Gue salut sama lo." Ita menoleh "udah gue prediksi." Kata Ita.

"Yaudah kalo lo gak mau apapun" kata Bumi kembali membaca buku.

"Kata siapa gue gak minta apa pun?" Bumi mengangkat sebelah alisnya. "Setiap jam istirahat lo harus traktir gue" Bumi tersenyum "udah gue prediksi" kata Bumi sambil mengacak pelan rambut Ita.

***

"Tang,gue mau kasih one fact about me " kata Langit.

"Apaan?bucin ya lo?skip kalo bucin" kata Bintang.

"Gue itu-- gue itu sebenernya--" ucapan Langit terpotong karena Bintang menaruh telunjuknya di bibir Langit."sayang sama gue?gay sama gue?" Tanya Bintang mencengkram kedua pipi Langit.

"Cuihh,jijik gue sama lo" kata Langit.

Langit menarik nafasnya panjang untuk melanjutkan kata yang tertunda tadi.

"Gue itu sebenarnya pshycopath " omongan Langit menggantung,karena Bintang kaget dan refleks menggeser posisi duduk nya menjadi berdiri di tepi kasur.

"Lo serius?lo bukan gay?" Kok malah nanya itu sih?

"Serius,tapi gue beda dari pshycopath di luar sana" kata Langit,dan Bintang pun kembali terduduk di sebelah Langit.

"Emang pshycopath yang biasa kayak gimana?Apa bedanya?setau gue sih pshycopath  itu kejam,dan hobi nya membunuh orang" kata Bintang mulai gugup.

"Kalo gue itu akan melakulan hal kayak gitu kalo gue udah frustasi banget,kalo gue udah ngerasa gagal dan gak berhasil untul mendapatkan apa yang gue mau.Bahkan gue akan ngilangin nyawa gue." Kata Langit mulai bingung dengan ekspresi Bintang.

"Oh,kalo lo akan menghabiskan nyawa lo berarti gak menutup kemungkinan lo akan bunuh orang di sekitar lo?bahkan orang yang lo sayang atau yang sayang sama lo?contohnya gue.Ya tapi gue juga tau kok lo itu punya hati,punya pikiran dan pasti gak mau hati lo tersakiti kan?gue menghargai perasaan lo" Kata Bintang mulai serius.

Langit mengangkat satu sisi bibirnya."sekarang terbukti.di sini itu yang gay elo! Yang jeruk makan jeruk elo!" Kata Langit ingin mencairkan suasana.

Bintang mengambil ponselnya."Kalo gak punya mendingan lo ke rumah temen gue yuk" kata Bintang serius."ngapain?"tanya Langit yang mulai penasaran.

"Nih temen gue lagi bakar otak-otak di depan rumahnya.Trus dia tulis caption nya itu sini yuk yang gak punya otak,merapat ke home gue.Di sini banyak banget otak. " kata Bintang terkekeh. Langit yang melihat itu pun hanya berdecak dan perlahan memasang senyum senang.Karena Bintang adalah orang pertama yang mengetahui bahwa dirinya 'bukan' orang biasa.

"Tapi lo gak usah takut sama gue" bintang mengangkat sebelah alis tebalnya."gue cuman takut sama tuhan dan gue takut kehilangan dia" Bucinnya kambuh!

"Up to you." Kata Langit dan meninggalkan kamar.

***

Bumi dan Ita sudah sampai di pekarangan rumah Ita.

"Makasih ya" kata Ita melepas helm nya.

"Buat?" Ita me-rapi kan rambutnya."anter gua pulang" kata Ita tersenyum.Bumi yang melihat Ita tersenyum pun harus menahan tawa nya.

"Ffftttt,hahaha lo ucul banget sih" kata Bumi tertawa keras sampai helm yang tadi di pinjamkan oleh Ita kini sudah ia tepuk tepuk karena tak kuat menahan tawa.

"Apaan si lo! Gue emang ucul dan cakeppp,cakepp,cantik" kata Ita tersenyum kembali.Pasti saja Bumi menahan tawa lagi. "Haha,iya sampe gue gak tahan" Ita membulatkan matanya.Apa maksud gak tahan?.

Bumi yang melihat sorot wajah Ita berubah pun langsung peka dan mengkarifikasi omongannya.

"Maksudnya gak tahan pengen ketawa liat lo ketawa" kata Bumi.Ita pasti bingung dan sesekali tersipu karena di puji oleh Bumi.

"Lo kenapa sih?" Tanya Ita.

"Di gigi lo ada coklat." Derrrr.Ita malu! Harus lakukan apa?!

"Kok lo gak bilang sih?"

"Gimana mau bilang?dari tadi gue ketawa mulu" kata Bumi.

"Yaudah sono pulang lo" ucap Ita sambil mengambil air putih yang ada di dalam tas nya.

"Oke,bye"  Bumi pun meninggalkan rumah Ita.

Gak peka banget 'kata Ita membatin.

Ita pun memasuki rumahnya.Yang ia lihat saat ini yaitu Uta atau jika ingin tau nama lengkapnya yaitu Putra Mahendra.
Dia itu kakaknya Ita yang super duperr possesive.

Saat menaikin anak tangga ke 2 kaki Ita berhenti melangkah karena kakak nya bicara."Udah?" Kata Putra.Ita bingung."apa?" Tanya Ita. "Gak." Acuh Putra.

Ya emang kadang gak jelas Putra mah! Kadang sweet,cuek,possesive tapi Ita suka dengan perlakuan kakak nya.Dan Ita beranggap jika kakak nya sangat sayang dan perduli pada Ita.

Couple goals SEMESTA check!!
-Bumi dan Bulan
-Langit dan Bulan
-Anugrah dan Anggra
-Bumi dan Calista
-aku dan bang CEYE? Wqwqwq

______________________________
Terima kasih telah vote!
Gak tau cara nulis "pshycopath :< yang baik dan benarr:(
Koreksi aja deh kalo salahhh:)

SEMESTA {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang