Taehyung terbangun dari tidurnya. Deru nafas yang tak beraturan dan ia berkeringat hebat. Semenjak seorang penggemar muslim memberikannya sebuah buku, Taehyung mengalami mimpi aneh, dan jika dihitung, sudah 2 kali ia mengalami hal tersebut dan malam ini ia kembali mengalaminya untuk ke tiga kalinya.
Mimpi yang dimaksud sangat sulit diberitahukan pada orang. Dimana di mimpinya tersebut, seseorang berjubah besar datang padanya dan membelai rambutnya. Orang itu mengatakan untuk menjaga buku itu baik baik dan memahami isinya. Sungguh, jika boleh mengatakan, Taehyung takut dengan mimpi itu.
Satu hal yang membuat Taehyung penasaran adalah wajah orang yang datang ke mimpinya itu. Ia seakan lupa ingatan tentang seseorang yang membelai rambutnya itu. Namun, satu hal yang Taehyung yakin, orang tersebut pasti berniat baik untuknya.
Taehyung bangkit dan memasuki kamar mandi. Ia mencuci wajahnya untuk menghilangkan rasa gelisah yang ada. Diliriknya Jimin yang tidur dengan begitu berantakan. Kini mereka tidak lagi di Korea, tetapi sekarang mereka berada di Inggris untuk konser selanjutnya.
Taehyung menghela nafas panjang. Ia duduk di balkon kamarnya. Buku yang diberikan oleh penggemar muslimnya itu masih ia simpan di dorm dan belum ia sentuh sedikit pun.
Krieett
Bunyi pintu
"Taehyung-aa, kau sudah bangun?" Seseorang datang menghampirinya
"Ne hyung"
"Apa yang kau lakukan disana?" Namjoon masuk dan berjalan ke arah Taehyung. Tujuannya datang ke sini untuk mengambil charger ponselnya yang ia titipkan pada tas Jimin.
"Hanya memandang bulan dan bintang hyung. Mereka tampak indah disana"
"Aku tau. Itu kebiasaanku ketika kecil dulu" Namjoon juga mengadahkan wajahnya ke langit dan tersenyum lebar begitu melihat indahnya langit di kota London
"Seseorang yang menciptakan bintang dan bulan pasti begitu hebat karena telah menciptakannya dengan begitu indah" Namjoon sontak menoleh ke arah Taehyung. Bingung dengan pemikiran Taehyung mengenai penciptaan.
"Apakah kau ingin tau siapa yang menciptakannya?" Suara Namjoon terdengar ingin memberitahukan Taehyung.
"Katakan padaku siapa hyung"
"Aku juga tidak tau sih"
"Dasar. Kau memberikanki harapan kemudian memaksa melepaskannya"
"Ada apa denganmu. Kau terlihat pintar Taehyung-aa"
"Aku memang pintar hyung"
"Dimana otak alienmu itu?'
"Aku menyimpannya dan menggantinya dengan otak pintar Namjoon hyung"
"Kutarik kembali perkataanku yang mengatakan kau pintar, Taehyung-aa" Balas Namjoon kembali masuk ke dalam kamar dan menyisakan Taehyung yang masih di balkon kamarnya.
"Aku akan kembali tidur Taehyung" Taehyung hanya mengangguk kecil sembari manatap punggung Namjoon yang berjalan menjauh darinya.
"Aku juga harus kembali tidur. Tenagaku akan berkurang jika aku kurang tidur"
---
"Taehyung!! Bangun!" Suga kembali meneriaki Taehyung yang masih setia berbaring di ranjangnya. Ia kesal karena sudah sekitar 10 menit ia membangunkan Taehyung, pria itu tak kunjung bangun.
"Kim Taehyung!!" Teriak Suga diiringi lemparan bantal ke wajah Taehyung.
"Hyung, teriakanmu bisa meruntuhkan rumah ini. Kau berteriak terlalu keras"
"J-Hope, lihatlah dongssengmu yang satu ini. Dia sangat sulit dibangunkan"
"Salahmu sendiri karena kalah bermain game tadi hyung"
"Kurang asem lo J-Hope" Suga mengumpat pelan pada J-Hope yang tampak sedang menuruni anak tangga.
"Ahh, Taehyungg-aaa. Ileona... " Suga mengguncang tubuh Taehyung.
"Arasseo. Aku bangun" Taehyung duduk di pinggir ranjangnya. Mengacuhkan tatapan mematikan yang sedang didapat dari Suga
"Ya tuhan, bisa mati aku jika setiap hari membangunkanmu" Suga tampak frustasi dengankan Taehyung hanya terkekeh pelan. Ia sudah bangun sedari tadi, hanya saja malas membuka matanya.
"Dasar alien lucnut" Umpat Suga kemudian keluar dari kamar Taehyung diikuti Taehyung yang mengekorinya dari belakang.
"Kesetrum apa lo gus, sampe gak mager kek bisanya? Kerasukan setan? " Jin datang membawa sekotak sereal beserta 7 buah mangkuk.
"Setannya kan lo"
"Kok gue ?"
"Lu kan Jin"
"Anjir lo gus"
"Iya juga ya, tumben suga hyung gak mager hari ini. Beneran kesambet setan lo ya" Jungkook yang baru datang langsung nimbrung menjahili Suga
"Ga da Akhlak sama hyungnya ni anak" Balas Suga yang langsung mendapat cengiran dari Jungkook.
"Jin hyung, lapar" Taehyung bersuara. Penampilan Taehyung terlihat sangat berantakan. Masih dengan rambut acak acakan dan air liur kering yang masih menempel di sekitar bibirnya.
"Ihh, dekit amat ni anak" Jimin menendang pantat Taehyung
"Sakit bantet" Taehyung balas menendang pantat Jimin
"Mandi sana dulu Tae" Kali ini Namjoon bersuara. Ia yang sedang asik memakan serealnya menjadi tidak berselera saat melihat penampilan Taehyung
"Lapar hyung"
"Cuci muka lo sana. Bau naga nafas lo tu" Ucao Namjoon lagi
"Emang lo pernah cium nafas naga hyung? Kok lo tau gimana bau nafasnya"Namjoon skakmat sedangkan Taehyung hanya tertawa jahil. Baginya tiada hari tanpa menjahili Namjoon. Apalagi Jimin dan Jungkook mendukung keinginannya tersebut.
---
.
.
.
.
.
.
.VOTE♈️
_Al _Fm
KAMU SEDANG MEMBACA
IM•>POSSIBLE
FanfictionJika tuhan berkehendak, apa yang tidak mungkin bisa jadi mungkin. Kisah sebuah Idol besar yang bertemu dengan fans muslim dan akhirnya mulai tertarik dengan islam "Aku mencintaimu, Tapi aku lebih mencintai agamaku"- Zahra "Tolong tunjukkan padaku si...