Chapter 12

1.7K 189 8
                                    

"Mwo?!!" Taehyung benar benar terkejut.

"Bagaimana mungkin bisa diturunkan 1400 tahun yang lalu" Matanya menatap lekat mata milik Zahra.

"Tapi buku ini benar benar diturunkan 1400 tahun yang lalu selama 22 tahun" Zahra membalas tatapan Taehyung. Tak bisa dipungkiri, jantungnya berdetak tidak normal sedari tadi.

"Jangan membohongiku"

"Aku tidak berbohong oppa. Kau bisa temukan sendiri kebenaran dalam Al-Qur'an dan dikaitkan dengan ilmu Sains"

"Kami memiliki Tuhan. Tuhan kami mengirim buku yang mulia ini untuk dipelajari oleh seluruh manusia. Kau tau tidak Taehyung oppa? Utusan Tuhan kami bernama Nabi. Kau pernah mendengarnya?" Lanjut Zahra.

"Ne, aku pernah mendengarnya. Seorang utusan kan?"

"Ne, dan perjuangan beliau untuk menyampaikan tentang buku ini bukan mudah. Disiksa, dihina, dilempari kotoran bahkan diasingkan. Semua itu Nabi kami melakukannya agar orang orang berjalan di tempat yang benar"

"Kau pernah dengar tidak bulan terbelah?" Taehyung hanya menggeleng mendengar perkataan Zahra. Ia sepertinya mulai tertarik dengan apa yang Zahra ucapkan.

"Seseorang  memberikan buku ini pada seorang lelaki. Ia ingin lelaki itu mempelajari tentang apa yang ada di dalam sini" Zahra mulai bercerita. Ia mengusap lembut Al-Qur'an yang sedang dipengangnya.

"Lelaki itu membukanya. Ia membuka di surah Al-Qamar tepatnya pada ayat 1. Tapi kemudian ia bingung sendiri karena tutur bahasa yang disampaikan buku ini sangat tinggi dan luar biasa, akhirnya ia meninggalkan buku ini selama bertahun tahun"

"Pada suatu hari, ia melihat sebuah wawancara 3 orang Astronot yang baru saja pergi ke bulan. Fakta mengatakan dan mampu membuat hatinya terketuk adalah penjelasan sang Astronot bahwa sesungguhnya bulan dulu pernah terbelah kemudian kembali melekat. Bekas bekas yang membuktikan hal ini masih terlihat di permukaan bulan dan membentang hingga kedalamnya"

"Lelaki ini terkejut. Ia kembali membuka surah Al-Qamar ayat 1. Ayat yang dulu pertama sekali dibuka saat temannya memberikannya Al-Qur'an" Zahra menunjuk ayat yang dimaksud. Sontak, Taehyung antusias melihatnya.

"Lelaki itu terkejut, Al-Qur'an bahkan telah menjelaskannya terlebih dahulu daripada para Astronot itu sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lelaki itu terkejut, Al-Qur'an bahkan telah menjelaskannya terlebih dahulu daripada para Astronot itu sendiri. Tuhan kami maha mengetahui. Ia tau segala yang ada disini, bahkan tau apa yang terjadi di masa depan" Zahra menutup kembali Al-Qur'an dan meletakkannya di atas meja.

"Apa yang kau rasakan saat pertama sekali membaca Al-Qur'an?" Tanyanya pada Taehyung.

"Yang aku rasakan? Pertama sekali benar, aku benar benar bingung dengan penuturan kata kata yang disampaikannya dan jika boleh jujur, aku merasa tenang setelah membaca buku ini" Zahra tersenyum kecil mendengarnya.

"Kau tertarik dengan Islam, oppa?" Tanya Zahra hati hati. Hatinya sangat berharap bahwa Taehyung dan seluruh member yang lain menjadi mualaf.

"Aku tidak tau Zahra-aa. Aku bingung dengan keadaanku sekarang. Mengapa aku terlihat sangat ingin mempelajari lebih lanjut tentang Islam"

"Kau bisa datang lagi jika kau mau dan bertanya padaku. Aku pasti akan menjawabnya jika aku tau jawabannya"

"Apakah di Islam ada semacam kasta?"

"Tidak. Seluruh manusia dimata Tuhan sama. Baik itu Jelek, cantik, kaya ataupun miskin. Dalam Islam, orang yang miskin tapi beriman lebih baik dari pada orang kaya tapi tidak beriman. Tidak ada sistem kasta, yang membedakan hanya seberapa banyak perbuatan baik yang dilakukan" Zahra meneguk sehelas air yang ada didepannya.

"Tasbih yang kau berikan padaku, mengapa hanya 33 buah anak tasbihnya? Apakah memang dirancang seperti itu?"

"Nabi kami menganjurkan membaca tasbih, tahmid dan takbir. Jika dijumlahkan akan menghasilkan 99 kan?" Taehyung hanya mengangguk.

"99 adalah nama nama tuhan kami. Tuhan kami memiliki 99 nama, dan kau bisa melihatnya di Al-Qur'an yang kuberikan padamu di bagian depannya"

"Lihatlah ini" Zahra menunjukkan kedua telapak tangannya pada Taehyung.

"Tangan di sebelah kanan, ada angka dalam bahasa arab, yaitu angka 81 sedangkan di sebelah kiri ada angka 18. Jika ditambahkan? Menjadi 99" Taehyung kini melihat telapak tangannya sendiri. Benar apa yang dikatakan Zahra, di tangannya seperti ada suatu garis yang bersambung.

"Aku..-" Perkataan Taehyung terputus. Dering telepon menarik pusat perhatian mereka sejenak.

"Ne hyung?" Hanya beberapa detik setelang Taehyung mengangkat telephonnya, ia mematikannya.

"Aku tertarik dengan apa yang kau katakan Zahra-shi. Lain kali aku akan datang dengan member Bangtan dan katakan pada kami lebih banyak tentang islam" Taehyung berdiri dan kemudian diikuti oleh Zahra.

"Temanku telah menunggu. Aku pergi" Taehyung membuka pintu Apartemen  Zahra. Sebelum keluar, ia menampilkan senyum kotaknya yang membuat Zahra meleleh seketika.

"Ne. Hati hati oppa"

---

.
.
.
.
.
.
.

VOTE♈️

IM•>POSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang