Chapter 6

1.9K 183 0
                                    

Zahra ikut tersenyum kala melihat Taehyung yang sedang melakukan V live tersenyum. Ia tau Taehyung tersenyum untuk jutaan orang yang sedang menonton live nya, bukan hanya untuk dirinya sendiri. Tapi entah mengapa, ia merasa lelaki berkelahiran di daegu itu tersenyum hanya kepadanya

"Kau gila Zahra, singkirkan pikiranmu bahwa Taehyung hanya tersenyum untukmu. Kau bukan siapa siapanya" Zahra mulai bermonolog dengan dirinya sendiri.

"Apakah ia telah membuka buku tersebut? Semoga saja"

Zahra kembali memusatkan pandangannya kepada Taehyung yang sedang bercerita bagaimana keseruannya di London. Sesekali lelaki berparas tampan itu memasang wajah blank nya ketika merasa bahwa yang ia ceritakan tidak nyambung dengan tema awal.

"Taehyung-aa, untukmu" Jimin menyerahkan sebuah botol air pada Taehyung.

"Kau sangat lama bantet. Kau membuatku menunggu begitu lama"

"Aku ketahuan Jin hyung, ia menceramahiku panjang lebar karena tau aku belum juga tidur"

"Tidur sana" Taehyung menendang pantat Jimin hingga membuat lelaki Busan itu tersungkur ke lantai

"Ya!! Mau mati?!!!" Jimin berteriak. Tak peduli bahwa mereka sekarang sedang live.

Zahra terkikik pelan melihat tingkah 2 maknae di layar ponselnya. Apa mereka tidak sadar bahwa mereka sedang live dan ditonton banyak orang.

"Jangan berteriak bantet, kau akan dimarahi Suga hyung"

"Dasar alien aneh dekil"

"Tidur sana. Aku ingin live sendirian"

"Kau sangat berisik jika sedang live, bantet"

"Ya!! Alien, berhenti memanggilku bantet. Aku lebih tua darimu"

"Arasseo, bagaimana jika kupanggil ahjussi bantet? Kau setuju?"

"Dan kau akan kupanggil Alien dekil" Taehyung mulai memberikan tatapan horornya ke arah Jimin yang membuat lelaki busan itu sedikit bergelidik ngeri.

"Kau menakutkan Taehyung-aa. Berhenti menatapku seperti itu. Jika tidak, aku akan berteriak dan memanggil hyung deul"

"Akan kuberikan tatapan lebih tajam jika kau memanggilnya"

"Arasseo, Aku tak akan memanggilnya. Jadi berhenti menatapku seperti itu" Jimin menutup matanya. Perlu kalian garis bawahi, Jimin sedikit takut dengan tatapan horor ala Kim Taehyung. Baginya, melihat taehyung seperti itu sama dengan melihat sebuah hantu dan Jimin benci akan hal itu.

Zahra tertawa pelan melihat tingkah Jimin dan Taehyung yang asik sendiri hingga melupakan fakta bahwa mereka sedang live. Jika para army akan mengatakan tatapan Taehyung bisa membius seluruh army, lain halnya dengan Jimin.

"Mianhae, Jimin menggangguku. Mari lanjutkan live nya" Taehyung menundukkan setengah badannya ke arah kamera. Pertanda minta maaf

"Ya Park Jimin, buka matamu. Aku manusia"

"Kau sudah sembuh, dimana jiwa alienmu itu?"

"Aku hanya bercanda. Mari lanjutkan"

Zahra kembali tertawa melihat ekspresi  wajah Jimin yang seperti ketakutan. Sungguh ia hanya bisa melihat kesenangan itu dari layar ponselnya. Tangannya tergerak untuk menulis komentar untuk Jimin dan Taehyung.

"Lihatlah ekspresi wajah Jimin, Taehyung-aa. Kau membuatnya ketakutan setengah mati" Zahra mengirimnya. Dapat terlihat Taehyung sedang melihat beragam komentar yang masuk.

"Dia hanya sangat berlebihan. Padahal seluruh army akan berteriak jika melihatku, tapi tidak untuknya" Taehyung melihat Jimin yang kini memasang muka datar untuk Taehyung.

Zahra sedikit terkejut dengan apa yang dikatakan Taehyung. Apakah Taehyung baru saja menjawab pertanyaannya? Oh Zahra, singkirkan pemikiran bodohmu itu.

Zahra melanjutkan menonton V live milik Taehyung. Ia beberapa kali tertawa senang ketika Jimin mencoba menjahili Taehyung dan akhirnya kembali berakhir dengan adu mulut berdua. Sungguh, kebahagian Zahra sangat sederhana.

---

"Kalian sudah siap?" Tanya Namjoon memastikan bahwa seluruh member telah siap.

"Ne"

"Ayo lakukan yel yel terlebih dahulu" Ajak Hoseok

"BANGTAN BANGTAN BANH BANG TAN!!!" Bangtan melakukan yel yel dan berakhir dengan tepuk tangan dari semua member.

BTS menaiki panggung yang dibuat semewah mungkin untuk para Bangtan dan army. Dari atas sana, para member bisa melihat banyaknya army yang hadir. Army bomb yang memunculkan cahaya putih begitu indah dipadukan dengan kegelapan malam. Seketika, tempat itu seperti menjadi lautan army bomb.

"KIM NAMJOON!!"

"KIM SEOKJIN!!"

"MIN YOONGI!!"

"JUNG HOSEOK!!"

"PARK JIMIN!!"

"KIM TAEHYUNG!!"

"JEON JUNGKOOK!!"

"BTS!!"

Teriakan army mengisi stadion tempat BTS melakukam konsernya. Senyum tak dapat dihilangkan dari wajah mereka. Mereka begitu bahagia melihat para army yang menyoraki mereka dan banyaknya army yang datang ke konser mereka.

Lagu BTS satu persatu dimulai. Mereka benar benar menunjukkan keahliannya. Mereka bernyanyi dengan paduan vocal serta rap yang sempurna. Tak heran, BTS yang dilunya tidak dikenal bahkan dikatakan idol miskin kini telah berubah menjadi idol grup yang terkenal di seluruh dunia. Tentu perjuangan untuk mendapatkan semuanya tidak lah mudah.

---

"Hyung, apa kau lelah?" Pertanyaan tak masuk akal ditanyai oleh Taehyung

"Siapapun akan lelah Taehyung-aa. Walaupun hanya 3 jam" BTS memulai konsernya pukul 6 sore dan sekarang hampir mendekati pukul 8 malam. Taehyung hanya cengengesan mendengar hal itu.

"Woah.. Bulannya sangat indah" Kata Jungkook. Ia memandang ke arah luar jendela

"Jinja? Aku juga ingin melihatnya" Taehyung pun antusias

"Aku akan memotretnya di luar stadion" Jungkook ingin beranjak pergi.

"Aku ikut Jungkook-ah" Kata Taehyung, ia juga mengambil kameranya.

"Berhati hatilah untuk keluar Taehyung-aa"

"Ne hyung, kami akan melewati pintu belakang"

Taehyung mengikuti Jungkook yang sudah berada di luar stadion .

"Kau lihat hyung, ini begitu menakjubkan" Jungkook berulang kali memotret bulan dan bintang. Ini merupakan salah satu kegemarannya yang tidak banyak orang tau.

"Aku sangat senang melihat bintang dan bulan. Mereka begitu indah dan... -" Ucapan Taehyung terhenti.



















































Deg!

Suara indah itu lagi lagi terdengar.

.
.
.
.
.
.
.

VOTE♈️

IM•>POSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang