Chapter 25

1.5K 170 2
                                    

"Hyung, jam berapa ini?" Jungkook menghampiri Namjoon yang terlihat sibuk dengan ponselnya. Matanya masih sibuk menelusuri lukisan yang berada di depannya.

"Kau tidak membawa ponsel Jungkook-aa?"

Jungkook hanya menggeleng" Aku membawa, tapi sudah tidak ada lagi baterainya hyung. Aku lupa untuk menchargernya tadi pagi"

"Jam 2 siang" Balas Namjoon. Ia masih sibuk menelusuri museum. Sedangkan mamber lainnya mungkin sedang duduk karena lelah berkeliling seharian.

Jungkook hanya mengangguk lalu kembali ke tempat istirahatnya. Disana hanya tersisa Seokjin yang sedang minum.

"Yang lain mana hyung?" Jungkook mengedarkan pandangannya. Bermaksud mencari keberadaan member yang lain.

"Sedang melihat lihat lagi" Kening Jungkook mengerut. Baru sekitar 2 menit mereka beristirahat, mereka sudah pergi lagi untuk berkeliling meseum. Bahkan Suga juga tampak semangat berkeliling meseum ini.

"Kau tidak ikut hyung?"

"Aku sedang beristirahat sejenak. Kakiku butuh istirahat" Jungkook hanya mengangguk dan berlalu di hadapan Seokjin. Meninggalkan Seokjin yang ia yakini sekarang berada di sana sendirian.

---

"Kau benar benar ingin pindah agama Namjoon hyung?" Taehyung sedikit terkejut mendengar perkataan yang keluar dari mulut Namjoon. Namjoon hanya mengangguk untuk menjawab.

"Kau yakin hyung?"

"Apa yang harus kuragukan lagi. Aku sudah mencari bukti bahwa islam memang agama yang benar. Aku tak ingin menyia-nyiakan waktuku hanya untuk menunda nunda aku akan masuk islam"

"Kau tau konsekuensinya Namjoon?" Kini Suga yang yang bertanya.

"Konsekuensi apa yang kau maksud hyung? Islam mengajarkan hal yang benar" Sanggah Namjoon.

"Aku tau. Mungkin bang PD nim tidak ingin kau pindah agama"

"Itu tidak akan mempengeruhinya hyung. Aku punya hak untuk pindah agama dan aku masih memiliki hal tersebut " Suga tersenyum kecil. Ia juga sudah memutuskan, mungkin ia juga akan pindah agama.

"Kau sudah mancari tau semuanya tentang islam Namjoon?"

"Ne. Aku tau islam mempunyai rukun islam. Yaitu hal yang nantinya akan dikerjaan oleh seluruh umat muslim"

"Yang tentang mengucapakan kesaksian itu?" Namjoon mengangguk membenarkan perkataan Seokjin. Ia rasa ia sudah mencari tahu banyak tentang Islam.

"Kau benar benar yakin dengan keputusanmu itu Namjoon hyung?"

Namjoon sekali lagi mengangguk "Ne. Aku yakin Jungkook-aa"

"Aku juga akan masuk islam" Semua member menoleh ke arah Jungkook. Mencoba memastikan apakah yang dikatakan maknaenya itu adalah sebuah kebohongan atau bukan.

"Kau serius Jungkook-aa?"

"Ne Seojin hyung. Aku yakin dengan keputusanku kali ini" Jungkook mengangguk mantap.

"Kurasa kita semua sudah dewasa sekarang. Telah bisa membedakan mana hal buruk mana hal baik. Dan kalian bisa memastikan sendiri untuk masuk ke agama mana yang kalian inginkan. Kalian punya hak untuk itu"

---

"Hyung lapar" Rengek Jungkook. Manajer Sejin yang sedang membawa mobil hanya mendengus kesal mendengar keluhan Jungkook. Bagaimana tidak, ini merupakan kali ke 10 Jungkook merengek lapar pada manajer Sejin.

"Tunggulah sebentar lagi Jungkook-aa. Kau seperti anak kecil yang tak pernah diberikan makanan" Jungkook hanya mendengus pelan mendengar balasan manajer Sejin. Bibirnya spontan membuat lengukungan kebawah.

"Kalian ingin makan dimana?"

"Di rumah saja hyung. Kami ingin beristirahat sejenak" Manajer Sejin hanya mengangguk dan semakin menancap gas agar cepat berada di rumah yang ditinggali bangtan untuk sementara ini.

---

.
.
.
.
.
.
.

VOTE♈️

IM•>POSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang