Chapter 18

1.6K 192 1
                                    

"Hyung, lihatlah. Ada foto kita disini" Kata Taehyung. Tangannya terulur untuk mengambil bingkai foto di atas meja tamu.

"Aku terlihat tampan disini" Sahut Jimin. Para member lain hanya acuh tak acuh menanggapi perkataan Jimin.

"Ketika aku pertama sekali berkunjung kesini, foto kita lebih banyak dari ini hyung. Lihatlah, hanya tinggal beberapa disini" Taehyung meletakkan kembali bingkai foto yang tadinya diambil.

"Mungkin dia jadi malu denganmu Taehyung"

"Dia sungguh imut hyung" Zahra yang sedikit mendengar perkataan Taehyung hanya bisa bersemu merah. Bagaimana ia tidak bahagia jika idolnya mengatakan bahwa ia imut. Ahh, bisa melayang dia di udara.

Tampang coll yang ditunjukkan Zahra sebenarnya hanya topeng belaka. Pada keadaan sebaliknya, ia sangat senang bisa berinteraksi lebih bersama member BTS.

Zahra keluar dari kamarnya. Hijabnya telah ia ganti dengan yang lebih sederhana. Tentunya menutup dadanya dan auratnya yang lain.

"Kau sudah selesai?" Tanya Hoseok basa basi. Ia ikut duduk setelah mengamati keadaan luar jendela apartemen Zahra.

"Ne oppa. Apa hal yang ingin kalian tanyakan?"

"Lihatlah, kami kemarin membaca buku ini" Jin menyerahkan buku yang kemarin dibacanya oleh dia dan member yang lain. Zahra langsung menerimanya.

"Tentang Nabi Muhammad dan para Sahabatnya?" Zahra membaca pelan judul buku yang tertera di depan.

"Kau tau Zahra-aa, setelah aku membaca buku ini. Aku kagum dengan Nabi Muhammad. Maksudku, perilaku Nabi Muhammad itu sangat baik. Bagaimana mungkin ada orang sebaik itu di dunia ini" Cerocos Jin lagi. Zahra tersenyum kecil mendengar penuturan Seokjin.

"Aku juga kagum. Sepertinya islam sangat bangga kerena memiliki Nabi Muhammad kan?"

"Itu pasti" Balas Zahra. Ia terlihat membolak balikkan halaman buku.

"Apa pertanyaan yang ingin kau tanyakan Namjoon oppa?" Pandangan Zahra dari buku teralihkan dengan matanya yang menatap Namjoon.

"Begini, kalian islam pasti mempunyai tuhan. Pertanyaanku, dimana tuhan kalian? Apakah berbentuk?"

"Jika di agama lain tuhan berbentuk, apakah dalam islam juga seperti itu?" Zahra kembali tersenyum kecil mendengar pertanyaan cerdas dari Namjoon. Tentu itu hal yang sangat sering ditanyakan oleh orang yang ingin pindah ke agama Islam.

"Tuhan kami mempunyai wujudnya sendiri. Memiliki zatnya sendiri. Dan kami hanya bisa merasakannya tanpa tau bagaimana wujudnya"

"Tuhan kami bukan perempuan ataupun lelaki. Dia bisa melakukan segala sesuatu dengan sendirinya tanpa ada bantuan sekecil pun dari ciptaannya"

"Jadi kalian meyakini hal yang tidak bisa dilihat dari dunia nyata?" Tanya Namjoon lagi. Para member sibuk mendengarnya

"Kami hanya bisa merasakan kehadiran tuhan kami. Dia bahkan tau apa yang sedang kami lakukan. Termasuk dia tau kita sedang duduk disini" Jawab Zahra santai.

"Bagaimana jika oppa memukul diri oppa sendiri dengan keras. Apa yang oppa rasakan? Rasa sakit kan? Lalu dimana rasa sakit itu? Coba tunjukkan padaku dimana rasa sakit itu"

Zahra terkekeh pelan melihat tingkah Jimin yang malah memukuli Jungkook dan bertanya 'Apakah sakit?'

"Rasa sakit pasti didapat di tempat kita memukul. Contohnya tangan, tidak mungkin kan rasa sakit yang didapat malah di kaki sedangkan kita memukulnya di tangan"

"Kau benar Suga oppa. Tapi bisakah Suga oppa menunjukkan padaku seperti apa rasa sakit itu? Maksudku bagaimana bentuk rasa sakit itu? Bukan hanya merasakannya?" Zahra kembali bertanya pada Suga. Suga hanya menganggukkan kepalanya mengerti.

"Cukup masuk akal Zahra-aa. Pertanyaanku lagi, dimana Allah itu?" Zahra hanya menunjukkan telunjuk tangannya ke atas.

"Di Arsy"

"Arsy?" Para member sontak bertanya. Bersamaan.

"Arsy adalah singgasana atau tahta yang memiliki beberapa tiang yanh dipikul oleh para malaikat. Ia menyerupai kubah bagi alam semesta. Arsy juga merupakan atap bagi makhluk hidup"

"Dimana itu?" Jungkook mengurutkan keningnya. Pertanda bingung dengan apa yang baru saja Zahra jelaskan.

"Arsy ada di dalam Surga. Tepatnya di langit ketujuh"

"Woah, aku baru tau jika langit memiliki 7 lapisan"

"Ilmu manusia belum cukup tinggi untuk bisa sampai ke langit ke tujuh. Bahkan langit tingkat pertama saja mereka belum pernah sampai"

"Jinja? Berarti langit ke 7 sangat jauh?"

"Ne, ada yang mengatakan untuk menembusi langit pertama saja, manusia membutuhkan waktu sekitar 500 tahun. Tidak ada manusia zaman sekarang yang hidup selama 500 tahun kan?" Jelas Zahra. Ia mengambil air dan meneguknya sedikit.

"Katanya di dalam Islam, tidak boleh memelihara anjing ya? Apakah benar?" Kini Taehyung yang bertanya. Jika andaikata, Taehyung masuk islam, Yeongtan akan dibawa kemana.

"Ne. Islam tidak memperbolehkan untuk memelihara anjing"

"Wae?"

"Anjing banyak mengandung penyakit dan dapat menyebabkan kebutaan"

"Dalam islam, diajarkan jika sesuatu terkena jilatan anjing, maka dibasuh 7 kali salah satunya dengan menggunakan tanah" Lanjut Zahra.

"Dulu, pernah dilakukan penelitian. Para ilmuwan, mengambil 2 buah wadah yang sudah dijilati anjing. Wadah pertama, dicuci menggunakan sabun yang begitu banyak ditambah lagi dengan menggunakan cairan kimia. Sedangkan wadah yang kedua, digunakan cara seperti islam. Yaitu dengan menggunakan air sebayak 7 kali dan salah satunya dicampur dengan tanah. Setelah dibuktikan bakteri mana yang benar benar hilang, ternyata bakteri tang benar benar hilang ada di wadah yang dibasuh dengan air yang salah satunya menggunakan tanah. " Zahra mengambil nafas. Lalu kembali menghembuskannya pelan.

"Jinja? Lalu para ilmuwan itu?"

"Mereka masuk islam. Bahkan nabi kami telah mengetahuinya 1400 tahun yang lalu"

"Woah, Daebak"

"Berarti Islam sangat bersih ya?"

"Ne, kami bahkan sebelum mengerjakan shalat harus berwudhu. Dan ketika berwudhu itulah kami menggunakan air. Hilang semua kuman yang menempel"

"Kau bangga menjadi seorang muslim Zahra-aa?" Tanya Hoseok. Mata Zahra sontak melihat sekilas ke arah Hoseok.

"Ne, aku sangat bangga menjadi seorang muslim"

"Dimana kalian mendapatkan buku ini?" Kali ini Zahra yang bertanya. Ia mengangkat buku bersampul biru putih itu di hadapan Bangtan.

"Aku membelinya dua hari yang lalu di toko buku"

"Kalian sudah membacanya?"

"Kami telah membaca kisah Bilal bin Rabah. Dia sangat hebat menurutku" Jawab Jimin. Ia mengancungkan kedua jempolnya.

"Bilal bin Rabah? Orang yang mengumandangkan Azan terbaik dalam islam?"

"Ne, dia sangat hebat. Aku juga sangat mengangumi kekuatan imannya"

"Dia disiksa begitu berat tapi masih bertahan dengan Islam. Itu hal yang luar biasa" Zahra hanya tersenyum menanggapi. Ia senang dengan ketertarikan member BTS pada Islam sekarang.

---

.
.
.
.
.
.
.

VOTE♈️

IM•>POSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang