Chapter 22

1.5K 168 0
                                    

"Makanlah" Kata Seokjin. Ia meletakkan sepiring pancake yang dibuatnya bersama Hoseok di hadapan semua member. Mereka tampak antusias melihat masakan Seokjin. Walaupun hanya sebatas pancake.

"Kita akan kemana hari ini, hying?" Namjoon bertanya pada manajer Sejin yang kebetulan sedang melewati ruang makan mereka.

"Bentar bentar" Manager Sejin seperti berlari dikejar sesuatu. Para member Bangtan hanya melihatnya aneh.

"Ada apa?" Tanyanya kembali setelah beberapa menit.

"Kau terlihat terburu buru tadi hyung. Apa ada masalah?"

"Tidak" Manager Sejin membalas singkat pertanyaan Taehyung.

"Lalu?" Manager Sejin menyeritkan dahinya. Bingung dengan wajah para member yang seperti terlihat penasaran.

"Panggilan alam" Jawabnya seadanya. Ia mengambil kursi dan duduk di samping Suga.

"Lo belum mandi ya gus? Kok bau?" Manager Sejin melihat suga intens . Sedangkan Suga hanya memasang wajah datarnya.

"Hyung tau gak definisi orang gak ada otak?" Tanyanya datar kepada manajer Sejin.

"Yang kayak lo kan?"

"Jin hyung, golok mana golok?" Suga memandang datar wajah manajer Sejin yang hanya cengengesan. Ia hanya berniat mencairkan suasana yang sudah cair. Tapi tenyata garing.

"Hyung, kita akan kemana setelah ini?" Namjoon bertanya kembali. Ia mengambil air putih dan meminumnya sedikit.

"Kalian ingin kemana?" Bukan jawaban yang didapat, tapi manajer Sejin malah menanyakan kembali padanya.

"Aku tidak tahu menahu tentang tempat yang ada disini hyung" Balas Namjoon.

"Kau pikir aku tau? Aku orang Korea bukan asli dari sini" Para member Bangtan hanya melihat manajernya dengan tatapan malas. Namjoon memutar bola matanya jengah. Walau bagaimana pun, manajer Sejin tetap hyungnya yang selalu membantunya setiap saat.

"Serah deh hyung" Jimin mendengus pelan.

"Bagaimana jika kita ke Meseum?" Tanya Manager Sejin. Ia tampak sedang berebutan gelas dengan Suga.

"Ke Meseum?"

Manager Sejin mengangguk "Ne"

"Suga, mengalahlah ke yang lebih tua. Kau bisa mengambilnya lagi" Lanjutnya. Suga menyerah. Air yang khusus disediakan untuknya kini lenyap diminum manajer Sejin.

"Kapan kita berangkat?"

"Sekitar 1 jam lagi. Kalian bisa bersiap siap mulai dari sekarang" Para member Bangtam hanya mengangguk dan beranjak mengikuti manajer Sejin untuk meninggalkan ruang makan.

---

"Hyung, kau kapan pulang ke Korea?" Tanya Jungkook saat mereka di dalam mobil.

"Kau mengusirku Jungkook-aa?" Tanya manajer Sejin penuh selidik.

"Aku tidak mengatakannya hyung. Aku hanya bertanya" Bela Jungkook. Manajer sejin yang mendengarnya hanya mendengus pelan.

"Kau ingin aku cepat cepat pulang ke Korea?"

"Aku juga tidak mengatakan ingin" Bela Jungkook lagi. Hoseok memutar bola matanya malas melihat perdebatan konyol antara manajer Sejin dengan Jungkook.

"Terserah deh marjuki" Manajer Sejin membuka ponselnya. Membalas pesan yang masuk dari sebuah nomor tak dikenal. Ia heran, sekarang begitu banyak nomor tidak dikenal yang masuk ke ponselnya. Entah sudah berpuluh puluh buah nomor yang di blokir olehnya.

"Hyung, apakah masih lama?" Tanya Taehyung. Ia terlihat memejamkan matanya dan menyenderkan kepalanya di pundak Seokjin.

"Aku tidak tau. Mungkin sebentar lagi kita akan sampai" Taehyung hanya mengangguk. Jika bisa jujur, ia sedikit pusing. Tapi ia memaksakan diri untuk ikut karena tidak ingin para member khawatir padanya.

---

"Kita sampai" Para member sontak melihat ke luar jendela. Sebuah bangunan megah nan kokoh berdiri di hadapan mereka.

"Ini meseum yang dimaksud?" Tanya Hoseok. Matanya masih menelisik tajam memerhatikan bangunan kokoh tersebut.

"Ne. Ini meseumnya. Aku juga tidak tau meseum apa ini. Kalian masuklah"

"Hyung tidak masuk?" Hanya gelengan kepala yang disampaikan manajer Sejin untuk menjawab pertanyaan Suga.

"Aku masih harus meeting untuk persiapan konser kalian besok. Bersenang senanglah"

"Lalu kami?"

"Aku akan kembali kesini secepatnya setelah meeting. Nikmati waktu senggang kalian. Jika kalian ingin pulang, telephon saja aku. Jarak meseum dengan tempat ini juga tidak terlalu jauh" Para member Bangtan hanya mengangguk. Satu persatu dari mereka turun dari mobil dan langsung disungguhi oleh pemandangan alam yang kental dan bangunan kokok yang besar.

"Bersenang senangalah" Manajer Sejin kembali ke mobil setelah memastikan para member turun semuanya.

"Ne hyung. Hati hati di jalan" Manager Sejin hanya mengangguk dan perlahan meninggalkannya area meseum yang nantinya akan dijelajahi oleh Bangtan.

---

.
.
.
.
.
.
.

VOTE♈

IM•>POSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang