Chapter 11

1.7K 186 4
                                    

"Kau Zahra?" Kata Taehyung memastikan setelah seper sekian detik ia melamun.

"Ne, aku Zahra. Kau ingin kemana Taehyung oppa?" Zahra sedikit basa basi. Agak canggung untuk berbicara dengan idol nya sendiri. Apalagi ini didalam lift.

"Aku ingin menemui temanku di lantai 9. Kau ingin kemana?" Berbeda dengan Zahra, Taehyung terlihat santai berbicara dengan penggemarnya.

"Aku tinggal disini. Juga dilantai 9" Jawab Zahra tanpa melihat ke arah Taehyung.

"Zahra-shi, ngomong ngomong buku yang kau berikan padaku..-" Belum sempat Taehyung menghabiskan perkataannya, Zahra telah memotong perkataan lelaki itu.

"Kau sudah membukanya? Bagaimana? Keren?" Sahut Zahra. Raut wajahnya tempak berbinar binar.

"Aku bingung dengan buku itu. Aku melihatnya dengan Namjoon hyung, tapi Namjoon hyung malah berbicara tentang teori big bang, pembentukan alam semesta  dan hal lain yang tidak aku mengerti" Jawab Taehyung. Agak blak blakan.

"Pelajarilah lagi. Kau akan sangat beruntung dengan memiliki buku tersebut" Perkataan Zahra diakhiri dengan keluarnya dia dari lift. Taehyung mengikutinya dari belakang.

"Kau mengikutiku?" Tanya Zahra begitu melihat Taehyung seakan mengikutinya dari belakang.

"Aku ingin tau lebih lanjut tentang buku itu"

"Jadi apa yang harus kulakukan?"

"Aku akan menemui temanku dan setelahnya aku pergi ke Apartemenmu untuk berbicara hal itu. Bagaimana?" Sungguh, entah apa yang membuat Taehyung bersemangat dalam berbicara tentang buku itu.

Zahra tampak ragu dengan perkataan Taehyung. Bagaimanpun Taehyung tetaplah lelaki dan ia tidak pernah membawa lelaki masuk ke apartemennya.

Zahra mengangguk ragu "Ne"

Ia berfikir, Taehyung cuma ingin tau tentang Al-Qur'an kan? Dan itu merupakan niat yang baik.

"Berapa nomor aprtemenmu?"

"578" Jawab Zahra singkat kemuadian ia langsung melangkah pergi. Ia ingat, ia belum shalat Maghrib. Sedangkan Waktu Maghrib sangat sedikit.

"Tunggu aku sekitar 20 menit" Kata Taehyung setengah berteriak begitu melihat Zahra mulai memperlebar jarak dengannya.

---

Baru saja Zahra keluar dari kamarnya, suara bell terdengar. Dengan cepat ia mengambil hijab nya dan melangkah malas menuju pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Taehyung oppa?" Sekarang Zahra yang bingung. Tadi Taehyung berkata ia akan menemuinya setelah bertemu dengan temannya, tapi sekarang?

"Temanku masih dalam perjalanan menuju kesini. Mungkin memerlukan waktu yang sedikit lama" Taehyung menjawab kebingungan Zahra.

Zahra mengangguk cepat" Ne"

Ia mempersilahkan Taehyung masuk dan langsung menutup kembali pintu apartemennya.

"Woah, mengapa banyak sekali fotoku disini?" Mulut Taehyung terbuka lebar begitu melihat ruang tamu milik Zahra banyak terdapat Fotonya dan para member Bangtan.

'Dia benar benar menyusunnya dengan rapi' Pikir Taehyung.

Oh...Damn it. Zahra benar benar lupa bahwa ia banyak menyimpan foto Taehyung. Ia hanya menggigit bibir bawahnya. Menahan malu.

"Aku harus Shalat. Kau tunggulah disini" Tanpa mendengar jawaban Taehyung. Zahra langsung melesat menuju kamarnya.

"Shalat? Akh.. Pekerjaan yang ada sujudnya?" Tanya Taehyung antusias saat Zahra keluar dari kamarnya membawa Mukena dan sajadah birunya.

"Ne" Jawab Zahra cepat. Ia langsung melentangkan Sajadahnya dan mengerjakan shalat.

Taehyung memerhatikan setiap gerakan yang dilakukan Zahra. Sesekali ia memfoto untuk ditunjukkan pada Namjoon dan dimintai penjelasan. Siapa tau Namjoon bisa memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai semua gerakan yang dilakukan Zahra.

"Kau sudah selesai?" Zahra mengangguk. Tak menjawab karena sibuk melantunkan doa.

"Apa yang kau lakukan" Taehyung kembali bingung dengan apa yang dilakukan Zahra.

"Berdo'a" Jawab Zahra singkat ketika dia sudah selesai.

Taehyung mengangguk "Aku juga pernah berdo'a saat ulang tahunku. Tapi caramu dengan caraku berbeda"

"Itu karena agama kita berbeda Taehyung-aa"

"Kau tadi Shalat? Lalu bagaimana denganku? Apakah aku tidak Shalat?" Pertanyaan kembali terlontar dari bibir Taehyung.

"Shalat itu hanya untuk muslim. Kau tidak perlu mengerjakannya karena nonmuslim"

"Lalu apa yang kau pakai saat Shalat itu?"

"Namanya Mukena"

"Mukena? Bolehkan aku mengenakannya?" Mata Taehyung tampak berbinar binar. Zahra tertawa pelan saat Taehyung berkata ia ingin mencoba memakai mukena. Yang benar saja, ini hanya untuk Perempuan bukan untuk Laki laki.

"Jika kau seorang yeoja, kau bisa mengenakannya"

"Lalu namja memakai apa ketika shalat?"

"Peci yang kuberikan untukmu saat itu, itu yang dipakai namja ketika shalat"

"Zahra-aa, kau memiliki buku luar biasa itu disini? Aku ingin melihatnya" Taehyung mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Sekertinya mencoba mencari buku yang dikatakan luar biasa pada Zahra.

"Buku luar biasa?" Zahra heran.

"Maksudmu Al-Qur'an?" Lanjutnya lagi.

Taehyung mengangguk "Ne"

"Akan kuambilkan"Taehyung melihat Zahra pergi ke salah satu lemari dan mengambil sebuah buku yang dimaksud. Tampaknya itu adalah Al-Qur'an.

"Ini" Zahra menyerahkannya pada Taehyung dan langsung diterima oleh lelaki itu.

"Mengapa kau meletakkannya di dalam lemari Zahra-aa. Seperti memperlakukannya sangat khusus"

"Karna buku ini buku yang luar biasa. Pantas dihormati dan disayangi"

"Kau menghotmati sebuah buku? Yang benar saja. Itu hanya sekumpulan kertas biasa" Jika Taehyung bukan Idolanya, sudah dipastikan Zahra akan mengumpat panjang untuknya karena maengatakan Al-Qur'an hanya sekumpulan kertas biasa.

"Ini bukan sekumpulan kertas biasa. Buku ini diturunkan dari langit"

"Jinja? Siapa yang mengirimnya? Alien?" Pemikiran Taehyung mulai merajalela.

"Alien palamu" Umpat Zahra pelan.

"Tuhan kami menurunkannya untuk seluruh manusia yang ada di bumi. Tapi sebagian dari mereka tidak percaya akan hal itu"

'Termasuk kau Taehyung-aa' Lanjut Zahra dalam hati.

"Ngomong ngomong Zahra-shi, kapan buku ini diterbitkan?"

"Bukan diterbitkan tapi diturunkan"

"Kapan diturunkan?"

"1400 tahun yang lalu"

Deg!

"Mwo?!!"

.
.
.
.
.
.
.

VOTE♈️

IM•>POSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang