Chapter 32

2.3K 190 45
                                    

"Hyung, aku pulang" Kata Hoseok. Ia telah kembali ke Seoul pagi tadi.

"Kau sudah pulang Hoseok-aa" Hoseok hanya mengangguk dan melirik ke belakangnya.

"Apa lagi yang aku tunggu. Ayo masuk" Zahra benar benar datang kembali ke Seoul. Ia hanya ingin memperjelas berita tentangnya di hadapan publik.

"Kau membawa seseorang Hoseok hyung?" Jungkook datang. Di tangannya terdapat Al-Qur'an mungil. Sepertinya ia baru saja selesai menghafal Al-Qur'an.

"Ne. Ayo masuklah" Zahra memandang  Hoseok ragu. Ia melangkah masuk ke dalam apartemen megah yang ditinggali Bangtan sekarang dengan ragu.

"Fatia-aa?" Ucap Jungkook tanpa sadar. Walaupun wajah Zahra tertutup setengah oleh niqab hijau nya, tapi ia dapat mengenali mata jernih nan cantik milik Zahra.

"Ne. Aku Fatia" Zahra menundukkan kepalanya. Matanya hanya melihat lantai bawah apartemen bangtan.

"Jinja? Fatia di sini?" Seokjin yang dari dapur bergegas ke ruang depan begitu mendengar nama Zahra.

"Kami mencarimu selama ini. Kemana saja kau" Kata Namjoon. Sungguh, jika Namjoon boleh jujur, kecantikan Zahra berkali kali lipat naik setelah memakai niqab.

"Aku tinggal di Jeju" Jawab Zahra pelan. Ia masih menundukkan kepalanya.

"Kau pindah ke sana?"

"Ne oppa. Aku pindah kesana"

"Karena berita itu ya? Maafkan kami. Kami benar benar minta maaf. Aku tidak menyangka para netizen akan berkomentar seperti itu" Zahra menaikkan kepalanya. Matanya beradu dengan mata Namjoon sesaat sebelum akhirnya ia memutuskan mengalihkan arah pandang matanya.

"Ani-ya oppa. Maafkan aku juga. Karena aku mungkin kalian harus meninggalkan Big Hit"

"Tidak Fatia-aa. Aku senang dengan kami semua masuk Islam. Maknae line bahkan sedang menghafal Al-Qur'an loh" Kata Namjoon. Ia tampak menggoda Jungkook yang kini berada di sampingnya. Zahra tersenyum di balik niqabnya

"Taehyung oppa, jimin oppa dan Suga oppa? Dimana mereka?" Tanya Zahra. Ia sedari tadi tidak melihat batang hidung 3 member tersebut.

"Taehyung dan Jimin sedang menghafal Al-Qur'an mungkin. Mereka berlomba lomba dalam menghafalnya. Jika Suga, aku tidak tau. Mungkin tidur" Zahra hanya mengangguk mendengar jawaban Seokjin.

Bangtan yang ditemuinya sekarang berbeda jauh dengan yang ditemuinya beberapa bulan yang lalu. Mereka telah menemukan jalan yang benar sekarang.

"Manajer Sejin bagaimana? Lalu Sajangnim?"

"Manajer Sejin juga tinggal bersama kami. Dia membuka cafe yang kini menjadi sangat terkenal di Seluruh Korea. Kami jarang keluar. Masih khawatir dengan berita mengejutkan beberapa bulan yang lalu. Sajangnim telah pindah ke dubai. Ia memilki seorang teman muslim disana dan ingin membantunya"

"Semua army juga tidak ingik kalian bubar oppa. Aku juga tidak ingin. Mereka tidak akan pernah melupakan oppa sampai kapan pun"

"Kau benar Fatia-aa. Aku juga sangat menyayangi army. Aku juga tidak ingin harus berpisah dengan mereka" Zahra tersenyum kecil mendengar penuturan Jungkook. Satu hal yang harus dia ketahui sekarang, bahwa Bangtan baik baik saja dan mereka juga sangat merindukan armynya.

---

"Kami Bangtan Sonyeondan. Ingin mengatakan suatu hal terkait kejadian beberapa bulan yang lalu" Namjoon memulai pembicaraan. Para awak kamera mulai memotret dan memvideokan leader BTS yang sedang berbicara tersebut.

"Kami ingin mengkonfirmasi. Kami semua telah masuk Islam. Kami sudah menjadi muslim sekarang. Dan kalian harus tau bahwa islam merupakan agama yang hebat dan sangat luar biasa"

"Berita tentang Jimin dan Jungkook yang pergi ke masjid, berita itu benar. Mereka benar benar pergi ke sana. Tentang kami menemui seorang perempuan berhijab juga benar. Kami belajar islam padanya"

"Kami sendiri yang punya keinginan kuat untuk masuk islam. Tidak ada paksaan ataupun alasan lainnya. Kami sendiri yang memutuskan untuk masuk islam"

"Perihal menemui gadis itu, kami bertanya banyak padanya. Tentang islam. Tolong jangan hujat dia lagi. Dia juga seorang army. Dia juga tidak ingin kami bubar"

"Aku pernah bertanya padanya 'Bagaimana jika kami semua meninggalkan Big Hit? ' Dia langsung menolak mentah mentah. Jadi jangan hujat dia dengan mengatakan bahwa dia adalah penyebab kami semua meninggalkan Big Hit"

"Itu tidak benar. Kami sendiri yang memutuskan untuk bubar dan meninggalkan Big Hit. Tanpa ada paksaan darinya. Terima kasih" Para awak kamera masih memfoto group Bangtan Sonyeondan yang tidak kelihatan batang hidungnya selama 5 bulan ini.

"Apakah kalian punya rencana lain mengenai pekerjaan?"

"Ne. Kami berencana akan membangun sebuah cafe. Army-aa. Kalian masih milik kami. Jangan kemana mana jika tidak, kami akan marah dengan kalian. Ingat itu, kalian masih milik Bangtan Sonyeondan. Nantikanlah pembangunan cafe milik kami" Para awak media terkekeh pelan mendengar perkataan Seokjin. Ia mengakhirinya dengan memberikan flying kiss mematikannya.

Satu hal yang perlu semua orang tau. Bangtan masih sama seperti dulu.

Namjoon masih sering merusak barang

Seokjin yang dengan penuh percaya diri mengatakan dia orang ketiga tampan setelah Nabi Muhammad dan Nabi Yusuf.

Suga masih setia dengan mata kecilnya dan sifat kucingnya.

Hoseok yang masih sering membuat candaan pada semua member dan berakhir dengan kegaaringan.

Jimin yang masih setia dengan sifatnya yang bagaikan anak kecil.

Taehyung yang masih dengan kelakuan aliennya.

Dan Jungkook yang setia dengan segala keimutannya.

Bangtan masih sama seperti dulu. Tidak ada yang berubah sama sekali. Hanya agama yang membedakan mereka.

Karena segala sesuatu yang tidak mungkin bisa jadi mungkin setelah Allah berkehendak kan?

---

Hallo.. Aku Bee ><

Akhirnya tamat...

Gaje sumpah cerita ini

Aku udah gak tau lagi gimana alurnya

Udah bercampur kayak gado gado ni di otakku

Sebenarnya cerita ini udah aku terbitin sekali. Sekitar 1 tahunan yang lalu

Tapi gak jadi karna aku s i b u k

Wkwkwk

Cerita ini terinspirasi dari kakak sepupu aku. Dia suka BTS.

Aku juga suka sih.

Dia pernah bilang sama aku kalo nanti dia mau ke Korea, dia mau kasih sama Namjoon, satu buah Al-Qur'an biar dipelajari sama Namjoon.

Namjoon kan otaknya pintar

Gak kayak aku

Eh?

Dari situ aku buat cerita ini. Kalo nama Alesha Fatia Zahra. Aku buat dari

Alesha nama keponakan kawan dekat aku. Kata dia namanya cantik. Yaudah aku jadiin nama pemerannya

Fatia tu nama kakak sepupu aku. Di nama dia ada kata Fatianya. Jadi aku gabungin.

Kalo Zahra aku emang suka sama nama itu. Adik sepupu aku yang baru lahir juga namanya Zahra.

Kok aku curhat ya

Okelah... Makasih banyak yang udah baca

Andai BTS masuk islam. Aminin aja.

Aminnn

Makasih ya ><

Sayang kalian..

---

IM•&gt;POSSIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang