Zahra menggerutu kesal. Pasalnya langit tampak tak bersahabat dengannya kali ini. Hujan deras disertai angin yang cukup lumayan kencang kembali membuat suhu udara di Korea Selatan menjadi naik. Terlebih lagi beritanya datang ke fansign BTS menjadi pembicaraan hangat akhir akhir ini.
Banyaj komentar positif terhadapnya. Tapi komentar negatif juga tak luput darinya. Zahra kadang dibuat kesal oleh para netizen yang menghujat dirinya atau bahkan sampai menuduhnya yang bukan bukan.
Zahra men-scroll berita SNS korea siang ini. Beritanya menjadi trending nomor 1 sebagai berita paling banyak dibicarakan. Apakah salah jika dirinya datang ke fansign? Dia juga army dan berhak untuk datang ke fansign idolanya sendiri.
"Apa para netizen itu tidak lelah karena selalu berkomentar buruk untukkku" Zahra menghela nafas panjang. Ia sedang duduk di salah satu cafe bersama Mi rae sepulang dari kampus.
"Biarkan saja. Mereka akan bosan sendiri nantinya" Balas Mi rae. Ia tampak fokus dengan ponsel yang dipegangnya.
"Tapi ini sudah 2 minggu sejak aku datang ke fansign, tapi mereka tidak terlihat ingin menyerah"
"Biarkan saja. Mereka memang seperti itu" Zahra kembali menghela nafas. Memandang ke arah langit yang masih setia mengguyurkan airnya kebumi membuat hatinya tenang, walaupun sedikit.
"Huh" Zahra malah memasang wajah cemberut sedangkan gadis didepannya terkekeh pelan.
"Kau kesal Zahra-shi?"
"Bagaimana mungkin aku tidak kesal, mereka menuduhku yang tidak tidak"
"Apa yang dikatakannya?"
"Mereka berkata 'Perempuan muslim datang ke fansign?' ada juga yang berkata 'Dasar tidak tau malu' dan malahan ada army yang menghujatku karena aku tidak mau ber high five dengan Jimin oppa dan aku tidak mau Hoseok oppa menyentuh kepalaku. Apakah aku salah berbuat demikian?" Cerocos Zahra panjang lebar dengan gaya bicara yang blak blakan.
"Kau tidak salah, karena kau seorang muslim. Mungkin mereka tidak tau apa yang boleh dalam agamamu dan apa yang tidak dilakukan. Mereka hanya melihat dalam satu sisi"
"Lalu mengapa mereka mengujatku?"
"Seperti yang kukatakan sebelumnya, mereka hanya melihatmu dalam satu sisi" Zahra mendengus pelan. Berbicara dengan Mi rae mampu menghilangkan sedikit kekesalannya.
"Kapan mereka akan kembali Mi rae-aa?"
"Aku tidak tau. Jadwal mereka begitu padat sekarang"
Zahra mengangguk "Kurasa mereka harus diberi sedikit kelonggaran"
"Aku sependapat"
"Mi rae-aa, aku akan pulang sekarang. Kau mau ikut denganku?" Zahra mulai memasukkan ponselnya ke dalam tas.
"Tidak, aku ada janji sebentar lagi bersama seseorang"
"Jangan katakan bahwa kau ada kencan buta?"
"Jangan buat aku menganggap dirimu bodoh Zahra-aa"
"Jaga dirimiu. Aku pergi" Gadis berkerudung biru itu mengambil bukunya yang ada di atas meja dan bergegas menuju kasir untuk membayar. Suara nontifikasi dari ponselnya mampu menarik perhatiannya sesaat.
'Demi apa. Taehyung buat V live. Aku harus menontonnya'
Segera gadis berdarah Indonesia itu membayar dan keluar dari area cafe. Ia memberhentikan sebuah taksi lalu melesat menuju apartemennya.
---
"Annyeong haseyo semuanya" Taehyung memulai V live nya. Ia baru mengatakan 3 kata, tapi tanda like sudah banyak bermunculan di layar komputernya.
"Aku sedang di London sekarang. Jadi sekarang aku seharusnya sudah tidur, tapi mataku sulit terpejam dan aku memutuskan untuk melakukan V live. Alasan yang sungguh konyol bukan"
"Aku mencintaimu Kim Taehyung. Ne, aku juga mencintai kalian semua" Taehyung mulai melihat komentar komentar yang berdatangan dan menjawabnya.
"Para member sedang tertidur sekarang. Jimin sedang.. -" Taehyung menjeda ucapannya dan melihat ke arah yang lain. Sepertinya ia melihat ke arah Jimin.
"Dia sedang bermain dengan ponselnya. Sepertinya ia juga belum bisa tidur" Taehyung mengarahkan kamera menuju ke arah Jimin. Lelaki busan itu tampak fokus dengan ponselnya.
"Taehyung-aa, kau melakukan V live?" Jimin mulai berbicara
"Ne, ayo ikut live bersamaku"
"Aku akan mengganti baju ku dulu"
"Ne. Kesinilah jika kau sudah selesia"
"Ne"
"Orang berkata 'Jimin annyeong'" Taehyung melihat ke arah Jimin
"Annyeong, aku akan mengganti bajuku terlebih dahulu"
"Ne" Taehyung kembali fokus pada live nya
"Aku sedang apa? Aku bahkan tidak tau aku ingin melakukan apa. Seharusnya aku tidur karena nanti malam kami akan konser. Tapi mataku sulit terpejam. Kami berlatih keras semalam"
"Jaga kesehatanmu Taehyung-aa. Ne, aku baik baik saja sekarang"
"Makin banyak army yang berdatangan. Apa yang kalian lakukan disana?"
"Jika disinj jam 7 pagi, di Korea sekitar jam 3 sore. benar kan?"
"Aku merindukanmu Kim Taehyung. Ne, aku juga merindukan kalian semua"
"Datanglah ke Rusia, kami menantimu disana. Haha, tentu saja aku akan datang dan nantikanlah kami semua disana"
"Jimin-aa, kau sudah selesai?" Taehyung melihat ke arah Jimin
"Aku sudah selesai. Oke, annyeong haseyo yoroebun"
Banyak penggemar membalas sapaan Jimin. Lelaki Busan itu mengulas senyum yang membuat matanya semakin merosot kedalam.
"Cha, kita pasti akan dimarahi hyung deul jika mengetahui membuat V live di jam segini"
"Apa hyung deul sudah tidur semua?"
"Aku tidak tau tapi mungkin semua sudah tidur"
"Army, nantikan kami dikonser nanti malam"
"Aku akan mengambil air minum. Tunggulah disini" Jimin mulai beranjak dan keluar dari kamar
"Ne. Cepatlah kembali" Taehyung memperbaiki posisi duduknya. Suasana hening, hanya lantunan musik BTS yang terdengar. Taehyung membaca satu satu komentar para army di V live. senyumnya terukir lebar kala membaca satu komentar dari seorang army
"Assalamualaikum Taehyung oppa"
---
.
.
.
.
.
.
.VOTE♈️
KAMU SEDANG MEMBACA
IM•>POSSIBLE
FanfictionJika tuhan berkehendak, apa yang tidak mungkin bisa jadi mungkin. Kisah sebuah Idol besar yang bertemu dengan fans muslim dan akhirnya mulai tertarik dengan islam "Aku mencintaimu, Tapi aku lebih mencintai agamaku"- Zahra "Tolong tunjukkan padaku si...