Prolog
We still Need You☁︎
Kedua mata yang biasanya tersorot tajam itu kini menatap kosong seorang bayi yang sedang menangis di atas kasurnya. Raganya boleh ada di sana, tapi jiwanya sedang melayang entah kemana. Dengan kedua mata yang memerah dan bekas air mata yang belum menghilang, perlahan pria itu berjalan kepada bayi yang sedang meraung-raung itu.
Semakin keras bayi itu menangis, dia merasa hatinya semakin teriris. Pria itu memegangi dadanya, lalu memukulinya berkali-kali. Siapapun bisa mengetahui kalau dia terlihat sangat kacau sekarang.
Dia menundukkan kepala, dan badan itu ambruk begitu saja di atas lantai kamarnya yang sudah dingin. Rasa sesak itu menghimpit dadanya, dan tidak ada yang bisa menghentikan ketika air mata mulai menetes dari kedua matanya.
Dia bahkan tidak sadar sudah berapa kali menangis dalam satu hari ini.
Bahunya mulai bergetar, dan suara isakannya mulai terdengar.
Napasnya mulai tidak beraturan, dan pikirannya sangat kacau.
Seandainya saja...
"Kami butuh kamu, Kei." Adalah kalimat yang sudah ia ucapkan berkali-kali, tapi seberkali-kali ia mengucapkan kalimat itu, ia tau kalau Keira nya tidak akan pernah kembali.
☁︎
Jangan lupa untuk mengunjungi karya aku yang lain, ya. Thank you. :)
Disclaimer: banyak hal-hal aneh nan bodoh nan tidak masuk diakal di cerita ini jadi mending langsung diback aja kalau sudah merasa tidak nyaman. Terima kasih....
read at your own risk.
20. 04. 28.
☁︎
Revised:
3/7/20
KAMU SEDANG MEMBACA
The Day We Meet Again
Romance[Completed] Keira sangat mencintai Eric. Tapi pria itu tidak pernah menatapnya. Sampai suatu kejadian terjadi pada Keira, dan dia ingin meminta cerai kepada suaminya itu. Kalau pria itu tidak pernah mencintainya, lantas mengapa dia merasa takut saat...