"Annyeonghaseyo kim seokjin nim" - hong jo , y/n tidak menyapa hanya membukukan badannya saja
"Nee Annyeonghaseyo hong jo nim, ku dengar rin bujangnim tidak bisa ikut ya?" - seokjin
"Nee..mianhee seokjin nim" - hong jo membukukak kepala meminta maaf
"Aniaa gwenchana..go ana mengapa kau diam saja?" - seokjin
"Nee..ohhh mianhee bisa kita mulai seokjin nim?" - seokjin
"Seokjin nim sudah mengenal y/n??" - hong jo
"Haha tentu saja.. dia teman sma ku kami satu sekolah" - jawab seokjin dengan entengnya
(Whattt 6tahun pacaran dianggap cuma temen sekolah bangst memang kau seokjin!!") dht y/n mengumpati seokjin
"Wahh benarkah??kalau begitu kerja sama kita akan lebih mudah ya kan y/n??" - hong jo
"Ahh nee sunbaenim " - y/n tersenyum terpaksa di depan hongjo dan seokjin
Di dalam rapat seokjin selalu mengoda y/n dengan bercanda tetapi y/n harus tetap bertahan dan bersikap biasa saja padahal saat ini hatinya sedang diuji. Setelah selesai rapat seokjin mengajak makan siang dan y/n ingin menghindari nya, tetapi tidak bisa
"Y/n kau temani seokjin nim ya, aku dipanggil pimpinan cabang..ya ya ya" - hong jo
"Tapi sunbaenim..aku ada janji makan dengan temanku (mencoba berbohong)" - y/n
"Ya sudah kalau begitu kapan kapan saja" - kata seokjin dengan senyum manisnya
Karena tidak enak hong jo tetap memaksa y/n
"Y/n jangan ditolak seokjin nim jika rin bujangnim tau pasti kau akan dimarahi" - bisik hong jo
Karena khawatir dengan rin bujangnim y/n pun menerima permintaan makan siang seokjin dan mereka memilih kedai sop seafood kesukaan y/n. Saat mereka memesan makanan hanya diam seribu bahasa y/n juga tak mau memulai pembicaraan ia hanya ingin segera makan dan kembali ke kantor dan kewajibannya selesai.
"Y/n.." seokjin membuka mulutnya
"Ini sop favoritmu bukan? Atau sudah berubah?" - seokjin"Sudahlah bersikap profesional saja.." - y/n cuek
"Haha ya sudah ayo makan dulu nanti dingin" - seokjin
"Nee" - y/n
Setelah makan pun tak ada kata yang terlontar dari mulut y/n ia lebih memilih diam ia takut jika berbicara nantinya akan menimbulkan masalah, setelah seokjin membayar makan siang tadi y/n hanya berterima kasih dan pamit kembali ke kantor, saat keluar kedai y/n membungkuk dan bergegas pergi akan tetapi langkahnya berhenti saat seokjin menggambil pergelangan tangan y/n"Tunggu, aku ingin berbicara" - seokjin
Y/n sebenarnya dari tadi ingin sekali menangis bagaiamana bisa dengan santainya seokjin makan di depannya dan tanpa canggung, sungguh y/n merasa menjadi wanita bodoh karena ia tak bisa melupakan seokjin padahal pria itu sudah santai dengan y/n .
Y/n berbalik dan kembali menatap seokjin
"Ada apa? Aku ingin kita membicarakan pekerjaan saja" - ucap y/n dengan tegas"Kalau begitu nanti saja pulang kerja, aku akan menjemputmu" - seokjin
"Tak perlu.." - y/n
"Aku akan membicarakan project kita, kau tidak bisa menolaknya" - seokjin. Mendengar hal itu y/n menjadi marah karena ia merasa dimanfaatkan ketika satu pekerjaan dan seger meninggalkan seokjin
"Nanti aku jemput y/n" - teriak seokjin dari kejauhan tetapi masih terdengar di telinga y/n.. ntah sudah mengumpat seokjin berapa kali y/n.. ia sungguh tak tahan dengan perilaku seokjin. Waktu menunjukan waktu pulang kantor tiba
"Bagaimana tadi makan siangnya?? Pasti kalian reuni ya? Sayang sekali aku tidak ikut pasti menyenangkan" - hong jo
"Nee..lancar sunbaenim" - senyum fake y/n (kalau bukan karena pekerjaan pasti tidak sudi aku hhhhrgggh) dht y/n
Tlpn y/n berbunyi dan ternyata ada telepon dari rm ssaem
"Yeoboseyo ssaem, ada apa?" - y/n
"Kau lupa hari ini aku menjemput mu? Sudah pulang kan? Aku sudah di perjalanan)" - rm ssaem"Ah iya ssaem..oke tapi aku menemui si brengsek itu sebentar ssaem dia memaksa men jemput nanti tolong selamatkan aku ya" - y/n
"Baiklahh y/n" - ssaem.
Y/n pun turun ke lobby untuk menunggu ssaem, akan tetapi seokjin sudah duduk disana menunggu y/n
"Sudah pulang??? Yuk" - ucap seokjin santai
"Anii..aku bisa pulang sendiri" - y/n berjalan keluar gedung melewati seokjin begitu saja, tak tinggal diam seokjin mengejar y/n dan meraih bahu y/n hingga ia berbalik
"Y/n tunggu..sudah ku bilang aku ingin bicara" - seokjin
"Lepas!! Sudah ku bilang juga aku tidak mau!! Kau tidak usah memaksaku!" - y/n saat akan pergi seokjin kembali memegang tangan y/nDisisi lain rm ssaem sudah sampai di depan gedung magang y/n ia melihat y/n keluar gedung dan di susul oleh namja dibelakangnya
"Kim seokjin..mengapa ia mengejar y/n, apakah si pria brengsek itu seokjin hyung?" - rm