Rm ssaem pergi ke kedai pinggir jalan..ia memesan 1 tteokboki dan 1 botol soju, ia biasa melakukan hal itu jika pikirannya sedang kalut, dan saat ini pikirannya memang sedang kacau, ia tak tahu harus menyikapi bagaimana tentang rin, rm ssaem juga tidak tahu bagaimana bersikap dengan y/n karena semejak rm ssaem bertemu rin lagi ia benar benar melupakan luka yang rin buat, justru sangat merindukannya. Setelah makanan dan minumannya habis rm ssaem bergegas pulang kerumah saat ia masuk harusnya lampu depan ruang tv mati tetapi ini menyala, lalu ssaem berjalan ke ruang tv, ternyata ada y/n yang sedang tertidur disofa dengan mata yang sangat bengkak, rm ssaem tahu y/n pasti sangat terpukul karena rin kembali.
Rm ssaem mengendong tubuh y/n dan membawanya ke kasur dan menyelimuti tubuh y/n lalu ssaem berganti baju tidur dan segera menyusul y/n tidur..saat rm ssaem berbaring tiba tiba y/n memeluknya sangat erat dan mengigauu
"Jangan pergii ku mohon hiks hikss" - y/n
"Ssaem jangan pergii andwee!!!!" - y/n. Mengetahui istrinya sedang mengiggau rm ssaem membangunkan y/n dengan menepuk pelan pipi y/n"Sayang bangun...ayoo jangan mengigauuu, aku disini sayang" - rm ssaem, lalu y/n membuka matanya dan melihat ssaem di depannya lalu menangis sejadi jadinya.
"Aku takutt..aku bermimpii ssaem meninggalkan kuu hiks hiksss" - memeluk erat ssaem sambil menangis
"Tenang sayang aku disini...aku hanya keluar sebentar tadi.." - mengecup kening y/n
"Ayo tidur lagi sayang" - kata ssaem dengan mengelus punggung y/n..y/n pun menangis di pelukan rm ssaem, ia merasa nyaman jika ssaem di dekatnya.—————
Pagi itu y/n memutuskan untuk tidak bekerja dulu ia masih belum siap sebenarnya bertemu dengan rin tetapi ia beralasan masih lemas, dan rm ssaem pun menyuruh y/n untuk istirahat saja."Ssaem kau jadi pergi ke makam?" - tanya y/n
"Sepertinya begitu..bagaimana?" - rm ssaem
"Baiklahh gwencana, tapi kabari aku terus yaa" - y/n
"Tentu saja sayang..aku pergi dulu" - rm ssaem mengecup kening y/n berpamitan.
Rm ssaem dan rin tak langsung ke makan mereka berdua tetap bekerja setengah hari dan bersepakat pergi setelah jam makan siang.
"Rin bujangnimm ada tamu" - hong jo
"Siapa?? Oh ya hongjo shi y/n belum masuk?" - rin
"Katanya teman anda, ia y/n masih izin hari ini, sepertinya aku akan lembur jika y/n tidak segera masuk" - hong jo
"Ya sudah suruh masuk saja.. biarkan dia istirahat dulu.." - rin. Orang itu masuk ke dalam kantor rin. Rin benar benar tak mengenal orang tersebut tapi ia menyebut bahwa temannya.
"Maaf anda siapa ya? Mungkin saya lupaa maafkan saya" - rin
"Tenanglah mizaki rin shi, kita memang belum pernah bertemu, tetapi pasti kita akan mejadi sering bertemu" - unknow
"Maksud anda?? Kalau tidak ada yang penting ku mohon segera keluar dari ruangan saya" - rin
"Ohh ya kim namjoon..suami dari bawahan mu go ana, uuhhhh sakit pasti melihat mantan kekasih sudah menikah apalagi dengan karyawan kesayanganmu.." - unknow
"Siapa kau!!!" - rin
"Ohh perkenalkan aku chan.."- chan
"Ada apa kau menemuikuu?" - rin
"Bolehkah aku bicara dengan duduk? Kakiku pegal sekali" - chan duduk dan rin diam saja. Lalu chan berbicara panjang lebar tentang tujuannya membalas dendam kepada namjoon dan y/n karena sudah membuatnya terpecat dari pekerjaannya. Chan menyuruh rin untuk selalu mendekat kepada namjoon dengan begitu y/n tidak akan nyaman dan saat itu seokjin akan datang kembali agar seokjin bisa menghancurkan y/n.
"Ahh jadi ini ada kaitanya dengan seokjin??dimana dia sekarang..aku tak akan sebodoh itu, jika memang seokjin berniat bekerja sama denganku harusnya dia datang sendiri bukan malah menyuruh orang" - rin judes
"Ya sudah nyonya aku hanya menyampaikan saja..dan jika kau dan seokjin tak berhasil aku yang akan mengeksekusi keduanya, jika kau ingin menyelamatkan namjoon, ambil saja aku bisa bunuh y/n.." - chan lalu berjalan pergi keluar dari ruangan rin.
Rin sangat bingung dengan rencana chan dan seokjin barusan, tak lama rin mendapat telepon dari nomor luar negeri, rin menjamin itu pasti seokjin dan saat di angkat benar saja itu seokjin.
"Dunia ini sempit ya rin bujangnim, rupanya kau mantan kekasih namjoon hyung yang dibenci oleh paman dan bibiku haha, sayang sekali yaa" - seokjin
"Apa maumu tak usah basa basi!!" - rin
"Dekati lagi namjoon hyung, tak seharusnya dia bersama perempuan seperti y/n..asal kau tau namjoon hyung tidak bisa sama sekali melupakanmu, dan ingat mulai sekarang y/n adalah musuh terbesarmu, wanita yang harus kau hancurkan karena mengambil apa yang harusnya menjadi milikmu" - seokjin
Rin langsung menutup telepon dari seokjin. Ia benar benar deg deg an setelah mendengar perkataan seokjin barusan..
Rm ssaem sudah datang di kantor rin, ia menunggu di parkiran dan rin mengampirinya, hari ini rin memkai baju putih, sengaja ia pakai karena akan ke makam anaknya.
"Ayoo joon" - rin
"Kajja..oh ya biasanya kau bawakan apa saat ke makam?"- rm ssaem
"Biasanya aku membawakan mainan dan bunga lily putih, dia anak perempuan" - kata rin dengan menangis
"Ya sudah nanti akan ku belikan yang banyak" - rm ssaem dengan tersenyum. Mereka pergi ke toko bunga terlebih dahulu lalu ke toko mainan, rm ssaem membelikan beberapa bonekah untuk anaknya.
Sesampainya di rumah abu rm ssaem menarik nafas panjang sambil membawa bunga dan maninan. Di depan abu anaknya terdapat foto rin dan namjoon disana, rin hampir setiap bulan selalu mengunjungi anaknya itu.
"Sayang..hari ini eomma datang bersama appa, kau pasti senang kan?? Lihatlah kau harus menyapa appamu sayang" - rin mengelus kaca abu anaknya itu.
"Halo sayang, maafkan appamu ini , apa tidak tahu kau ada disini sekarang, jika appa tahu lebih awal mungkin sekarang kau ada di gendongan appa, bermain dengan appa, ini appa bawakan mainan untukmu..kau pasti secantik eomma, mulai sekarang appa akan lebih sering kesini untuk melihatmu, appa sangat menyayangimu, appa juga akan menjaga eomma mulai sekarang, appa tak akan membiarkan eomma menderita lagi karena kebodohan appa" - rm ssaem sambil melihat rin
Lalu rin tangisnya semakin menjadi karena teringat sakitnya ia harus mengugurkan anaknya saat ituu, rm ssaem yang sadar hal itu ia langsung menenangkan rin dengan memeluk dan mengelus punggungnya..
"Sudah rin kau harus kuat, kau tidak boleh lemah di depan anak kita" - rm ssaem..
Tanpa disadari sedari dari chan memotret kebersamaan mereka, dan dengan segera mengirim ke nomor y/n.
"Kena kauu..mampus kau y/n" - chan dengan menyeringai.