"Rin mengapa kau tidak berbicara dulu denganku? Mengapa kau memutuskan semuanya sendiri ha??" - rm ssaem
"Sudah ku bilang saat itu hanya gadis muda yang ketakutan joon..appa mu tak main main dalam ancamannya" - rin
"Kau tau betapa terpuruknya aku saat kau tinggal kan rin..aku sangat terluka, aku sangat kecewa padamu tapi ntah rasa cintaku padamu jauh lebih besar dari benciku dan setelah kau mengatakan semuanya sekarang aku benar benar berniat membuang rasa benci itu..aku akan melupakan bahwa aku sakit, aku yakin kau lebih terpukul dari aku" - rm ssaem
"Apa kau besok ada waktu joon? Aku akan mengajakmu ke makam anak kita, setidaknya walau dia belum sempat lahir bolehkah kau melihatnya walau sekali" - rin
"Jadi dia dimakam kan disini?? Baiklahh aku pasti akan kesana bagaimana bisa aku mengabaikan anakku..sekarang kau harus istirahat ayo ku antar pulang" - rm ssaem
"Tak perlu joon..aku bawa mobil sendiri, aku kirimi alamatku besok, mana nomormu" - rin. Tak berpikit lama rm ssaem langsung memberikan nomernya kepada rin. Setelah mereka berpamitan di luar kedai rm ssaem langsung mentelepon y/n..
"Yeoboseyoo y/n..sayang kau dimana?? Mengapa langsung pergi begitu" - rm ssaem
"Aku hanya ingin ssaem dan rin bujangnim menyelesaikan masalah kalian tanpa melibatkan aku, aku percaya pada ssaem.." - y/n
"Sekarang kau dimana sayang?" - rm ssaem
"Aku dirumah..jika sudah selesai hati hati kembali ke kantornya..sampai jumpa nanti malam ssaem" - y/n
"Nee aku akan pulang tepat waktu..kau istirahat lahh..kata dokter kau sakit apa?" - rm ssaem
"Aku hanya kelelahan ssaem,hanya disuruh istirahat oleh dokter, tak perlu khawatir" - y/n
"Baiklah..aku kerja lagi ya, maaf membuat makan siang kita terganggu"- rm ssaem. Disisi lain y/n menutup teleponnya lalu menangis kembali..setelah pergi dari kedai makan tadi ia segera pulang kerumah untuk menenangkan diri bukannya malah tenang ia semakin menjadi kepikiran dan ia sangat kaget ternyata rin dalam buku ssaem adalah mizaki rin atasannya..
Saat ini y/n menangis terduduk di lantai sambil mengelus elus perutnya yang dimana ada seorang janin yang akan tumbuh disana..y/n bangkit dan mencari buku diary ssaem lagi, ia ingin membaca lebih detail perihal hubungan ssaem dan rin.. y/n menggeledah lemari baju ssaem dan menemukan buku diary
Dulu waktu pertama menemukan ia belum baca semuanya.. sekarang y/n membaca lebih pelan mulai dari kata demi kata hingga lembaran tersebut selesai, setiap y/n membalik halaman baru ia selalu saja menarik nafasnya..ada beberapa halaman juga yang membuat y/n iri, rm ssaem benar benar memperlakukan rin sangat baik, rm ssaem menulis semua detailnya, bahkan menulis bahwasannya mereka sudah pernah berhubungan intim dan itu membuat y/n kaget karena dulu rm ssaem bilang bahwa ssaem pertama kali melakukannya dengan y/n..
Setelah selesai membaca semua buku diary ssaem y/n mengembalikan buku itu ke tempatnya semula..ia kembali mengelus perutnya
"Kau kekuatan mama sekarang, aku yakin appamu menganggap rin bujangnim masa lalunya, seperti mama menganggap seokjin, nanti malam mari kita kejutkan appa ya sayang" - y/n sambil berbicara kepada janinnya
Y/n bergegas mandi dan menyiapkan makan malam tak lupa ia menutupi mata sembabnya dengan make up agar rm ssaem tak terlalu memikirkannya. Y/n menyiapkan makan malam kesukaan y/n, ntah mungkin bawaan hamil y/n jadi merasa enek dengan masakannya padahal biasanya ia juga sangat suka dengan makanan itu, tetapi demi suaminya ia tetap memasak walau ia mual.
Ssaem pulang tepat waktu sesuai janjinya ia tak lembur, tetapi rm ssaem pulang dengan wajah lesu dan berantakan, y/n yang melihat itu langsung mengambil jas dan tas ssaem lalu menyuruh ssaem mandi.
Saat sedang mandi y/n menyiapkan baju ssaem ia mendengar rm ssaem sedang menangis dikamar mandi y/n yakin rm ssaem sedang menangisi rin..Sudah hampir 30mnt lebih ssaem belum juga keluar dari kamar mandi, y/n mengetuk pintunya dan mengatakan bahwa makanannya akan dingin jika tidak segera dimakan. Rm ssaem pun berhenti menangis dan mengiakan y/n..
Y/n menunggu ssaem di meja makan dengan perasaan khawatir ia bingung apa ini saat yang tepat untuknya memberi tahu tentang kehamilannya. Rm ssaem keluar dengan wajah lesu y/n yang awalnya tersenyum menjadi ikut pudar senyumannya melihat suaminya sedang dalam kesulitan, ssaem mengecup kening y/n sebentar lalu mengambil air putih dan duduk di depan kursi y/n
"Makan dulu ya ssaem.." - kata y/n sambil memegang tangan ssaem dan tersenyum
"Iya y/n.." - rm ssaem mengambil sedikit nasi dan terus melamun seperti memikirkan sesuatu
"Ssaem ada masalah apa? Kok melamun terus? Mau bercerita agar lega? Atau aku bisa memberimu saran" - y/n
"Bagaimana perasaanmu sekarang y/n?" - tanya ssaem
"Tentang apa ssaem?? Rin ? Ahh aku tak apa ssaem, dia kan juga hanya bagian dalam masa lalumu..seperti halnya seokjin" - y/n
"Kau masih mau bekerja dengannya?" - rm ssaem
"Tentu saja ssaem..itu tidak akan merubah apapun..mizakin rin kau dan aku..hanya akan tetap sama tidak ada yang berubah ya kan" - y/n ingin memastikan perasaan ssaem saat ini
"Aku salah terhadap rin..aku ingin menebus kesalahanku" - rm ssaem
"Maksud ssaem apa? Bukankah rin yang meninggal kan ssaem demi laki laki lain? Bahkan ia juga tidak memberi kabar apapun kepada ssaem..ssaem tidak perlu merasa bersalah tentang itu" - y/n mencoba sekuat tenaga untuk tetap teguh tidak menangis
"aku salah y/n..dia" - rm ssaem menceritakan semuanya. Ia juga menjelaskan bahwa rin dulu sempat mengandung anaknnya dan disuruh mengugurkan oleh orang tua ssaem itu yang sangat membuat rm ssaem merasa sangt bersalah kepada rin, saat menceritakan itu y/n tak percaya dengan apa yang dikatakan ssaem.
"Ssaem bukankah jika kebenarannya begitu harusnya dia menceritakannya sejak awal..aku jadi ragu ia hanya membuat buat cerita nya" - y/n mulai megiring opini ssaem agar tak mempercayai rin dengan menangis karena ia merasa ssaem akan pergi
"Aku cukup tau mana orang jujur dan bohong y/n, rin benar benar jujur saat mengatakan itu, bahkan besok aku akan ke makam anakku.." - rm ssaem berkata seakan y/n itu hanya sahabatnya rm ssaem benar benar tidak memikirkan perasaan y/n sama sekali.
"Baiklah ssaem..aku ikut besok, jika itu anakmu bukankah dia juga anakku..tak ada salahnya kan aku melihat anakku juga" - kata y/n menguatkan dirinya pdahal di dalam hatinya saat ini sangat rapuh karena ssaem berniat bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada rin dimasa lalu.
"Tidak..ini masalah ku dan rin..aku yang akan bertanggung jawab" - rm ssaem lalu beranjak pergi masuk ke kamarnya. Y/n seketika pertahannya runtuh ia menangis sejadi jadinya di dapur, tak lama rm ssaem keluar dari kamarnya dengan pakaian hangat.
"Mau kemana ssaem?" - y/n
"Aku ingin mencari angin sebentar" - rm ssaem dengan dingin lalu pergi keluar tanpa mempedulikan y/n yang menangis. Rm ssaem seketika menjadi laki laki yang dingin kembali kepada y/n seperti awal dulu.