Pesta sudah diakhir, jisoo tidur di kamar tamu karena sudah sangat larut untuk pulang kerumah.. y/n sebenarnya ingin tidur saja dengan jisoo tetapi kasur dikamar itu hanya bisa untuk satu orang jadi y/n akan tidur dilantai, rm ssaem jelas tak mengizinkan itu karena udara sangatlah dingin, ssaem meminta y/n untuk tidur dikamarnya saja dan ssaem akan tidur di sofa saja..
Setelah kejadian tadi y/n tak bisa tidur ia memikirikan kenapa ssaem melakukan itu, apakah itu untuk dirinya atau untuk y/n..sedari tadi y/n hanya membolak balikkan badan gelisah, ia memutuskan untuk meminum susu hangat agar mudah tidur..
Saat keluar kamar ia melihat ssaem yang sedang meringkuk kedinginan, ia merasa bersalah karena memakai kamarnya, y/n pun membangunkan ssaem..
"Ssaem bangun, ayo tidur dikamar saja.." - y/n
"Tidak aku disini saja, kamu saja yang dikamar" - ssaem
"Anii..nanti ssaem sakit, lihat ini saja kau sudah kedinginan" - y/n
"Ayooo..." - y/n menarik tubuh ssaem dengan tangannya, ssaem pun berdiri dan menuruti perintah y/n, setelah sampai di kamar"Lalu kau tidur dimana?" - ssaem
"Aku akan tidur dengan jisoo" - y/n
"Aku saja yang disofa masih dingin, apa lagi dilantai..tidak tidak sudah sini" - ssaem menarik tangan y/n hingga ia terjatuh di kasur
"Akan ku beri bantal sebagai pembatas agar kita tak melewati batas..oke" - ssaem
"Nee ssaem" - y/n
"Ya sudah ayo tidur" - ssaem sudah sangat mengantuk, ia tak biasa harus begadang lama
"Ssaem udah tidur" - tanya y/n karena ia masih belum bisa tidur sama sekali
"Hmmm wae?" - ssaem menjawab lirih dengan tetap memejamkan matanya
"Tadi..kau melakukannya untukku atau untukmu sendiri ssaem?" - y/n
"Maksud mu?" - ssaem
"Tadi ssaem saat kau menciumku di depan seokjin" - y/n
"Tentu saja untuk kita" - ssaem
"Kok kita?" - y/n
"Kau lupa, jin juga memberikan luka besar di hatiku, sudah tidurlahh aku sangat mengantuk" - ssaem
"Ahh nee ssaem" - sebenarnya jawaban ini tidak diharapkan oleh y/n, ia berharap ssaem menjawab salah satu, tetapi ya sudahlah sudah berlalu dan untungnya mereka aman.
—————
*dirumah seokjin*Sedari tadi saat ia perjalanan pulang ia hanya berteriak dan memaki dirinya sendiri bahkan ia beberapa kali membenturkan kepalanya karena sangat frustasinya, baginya melihat y/n dengan laki laki lain sangatlah menyakitkan, ia paham ia sudah salah meninggalkan y/n waktu itu..
Pagi harinya jin terbangun dengan perasaan campur aduk karena masalah semalam, ia teringat dengan temannya yang mengatakan kalau y/n itu menikah kontrak lalu ia menghubungi temannya dan temannya menjanjikan bertemu minggu depan, tentu saja seokjin tidak betah jika harus menunggu minggu depan, ia ingin sekali mencari kebenarannya lebih cepat.
Seokjin bingung, karena pernikahan mereka itu benar-benar terjadi bahkan teman dari y/n dan namjoon datang di pernikahan, bagaimana bisa temannya itu menemukan itu hanya kontrak saja, ia sangat ingin tau bukti apa yang di punya i..
Seokjin teringat perkataan ayah namjoon
"Aku sangat takut ia akan melajang terus, jadi ku ancam saja kalau ia tak cepat menikah ya sudah aku akan menceraikan bibimu haha dan dalam waktu 2bulan ia mendapatkan y/n beruntung sekali namjoon" - tuan kimSeokjin berasumsi bahwa namjoon menikahi y/n karena hal itu, dan pasti hanya sebuah kebetulan saja mereka bertemu dikampus, jin menyakinkan dirinya
Lalu mengapa y/n mau menikah i namjoon tentunya tak mungkin y/n benar-benar menyukai namjoon karena saat bertemu saja tak memperlihatkan mereka pasangan, jin benar benar gila ia terus saja memikirkan itu dan mengabaikan semua pekerjaannya.