"Yaelah Teng pelit banget lu bagi dikit!" Obin terus saja mendesak Ateng yang tengah menikmati segarnya jasjus hasil mengutang dikantin.
Ateng yang merasa jasjusnya terancam segera menyembunyikannya dipelukan, sambil menatap Obin dengan tajam layaknya seorang penjahat yang meminta gula-gula pada anak kecil.
"Lu usaha dong! Pasang wajah menyedihkan lu!" Ateng memberi saran.
"Tiap hari Obin kan menyedihkan," sambung Virgo yang disetujui oleh Ateng.
"Sialan lu berdua," balas Obin merasa terhina.
Saat sedang berdebat dikelas, dengan Virgo yang asik mengipas-ngipas tubuhnya menggunakan kipas tangan yang berhasil ia pinjam dari salah satu teman sekelasnya.
Kipas yang terdapat gambar oppa-oppa korea. Yang menurut beberapa temannya penggemar artis korea sangat mahal. Padahal jika difikir hanya sebuah kipas.
"Woy!" Sapa seseorang.
"Ikut yuk, gue mau jenguk Alysa nanti," ujar orang itu. Virgo kemudian memperbaiki duduknya lalu menatap orang tersebut.
"Kita nanti aja. Lo duluan aja sana, Di."
Abdi mengangguk dengan jawaban teman-temannya.
Abdi memang diselamatkan oleh Angkasa dan tidak ditahan karena aksinya menculik Alysa. Cowok itu bahkan berterima kasih kepada Angkasa. Walau sudah banyak kesalahan yang ia perbuat, Angkasa masih memberinya kesempatan.
--
Alysa menatap layar laptopnya yang menampilkan sebuah film romantis sambil tangannya tengah menyusun vas bunga dengan beberapa bunga segar yang dibeli Mamahnya untuk menemani waktunya selama dirumah sakit.Tok..tok..tok
Alysa menoleh ke arah pintu ruangan inapnya yang hanya di isi olehnya.
"Masuk!" Teriak Alysa. Dan betapa terkejutnya ia melihat Abdi yang tengah tersenyum padanya. Dibelakang terlihat Angkasa juga.
"Abdi!!" Teriak Alysa antusias.
Alysa tidak peduli apa yang sudah Abdi perbuat dengan menculiknya. Yang jelas, cowok itu pun yang berniat menolongnya juga supaya keluar dari jeratan Leta. Dan ia berterima kasih.
"Cepet sehat dong, sekolah sepi nggak ada lo," balas Abdi sambil membelai pucuk kepala Alysa.
Alysa tersenyum dan tertawa. Ia senang bisa kembali bercengkrama dengan Abdi seperti dulu. Ia berharap Abdi bisa berubah menjadi lebih baik setiap harinya.
"Ekhem!" Deheman Angkasa membuat keduanya tersadar bahwa ada satu orang lagi yang hadir ditengah mereka.
"Ngapain lo? Sakit? " tanya Alysa sambil menatap Angkasa.
Sedangkan Abdi yang paham bahwa Angkasa tidak suka dengan perhatiannya pada Alysa hanya bisa tertawa.
"Ngapain lo ketawa?" Tanya Angkasa pada Abdi.
"Gw lagi nanya sama lo Angkasa," tegas Alysa.
Angkasa lalu beralih menatap Alysa yang tengah memberikan tatapan tajam padanya. Seperti seorang ibu yang marah mendengar anaknya batuk karena banyak minum es.
"Keselek!"
"Minum!" Balas Alysa.
"Puasa," sahut Angkasa.
Abdi hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dua orang didekatnya ini sungguh aneh. Abdi tau mereka saling mulai memilili perasaan namun pintar menyembunyikan.
"Lo udah makan?" Tanya Abdi pada Alysa yang digelengi gadis itu.
"Gue bawa bakso kesukaan lo," ucap Abdi dan mata Alysa seketika berbinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa & Alysa [COMPLETE]
Novela JuvenilAlysa Cyrathana Shaima, gadis mandiri yang selalu menyukai debat tersebut merasa dunianya berubah. Ketika semua hal yang selalu bisa ia sanggah dengan perdebatan terpatahkan oleh seorang cowok bernama Angkasa yang selalu bisa membuatnya jengah. Sam...