47- Abdi dan Langit

4.1K 405 41
                                    

Angkasa berjalan memasuki rumahnya lalu melemparkan tubuhnya ke atas sofa yang sedang Langit duduki.

Cowok itu kemudian menatap kembarannya yang datang dengan wajah masam. Seperti sedang banyak masalah.

"Kenapa? Berantem sama Alysa?" Tanya Langit dengan penasaran.

Sudah ia bisa tebak jika tidak ada hubungan dengan gadis itu, Angkasa mana mungkin akan se frustasi sekarang.

"Sekarang gue semakin yakin lo kembaran gue. Iya , gue berantem. Dan semua ini karena Abdi biadab." Angkasa berucap dengan kesal.

Langit bisa membaca wajah Angkasa yang nampak sangat menanam dendam dengan Abdi. Teman mereka dulu dan orang yang menyebabkan Aliya pergi.

"Kenapa lagi dia?" Tanya Langit.

Angkasa kemudian menatap kembarannya yang berada disamping. Ia pun baru ingat jika harus menceritakan perihal hubungan Alysa dan Aliya yang ternyata bersaudara.

"Oiya. Gue mau ngomong," ucap Angkasa.

"Dari tadi emang ngapain? Sendawa?" Balas Langit dengan diakhiri tawa.

"Lagi mode serius." Balasan Angkasa membuat Langit mengangguk.

"Ternyata, Alysa adalah adik kandung Aliya." Angkasa menatap bingung Langit yang tak bereaksi apa-apa.

"Kok lo diem aja? Udah tau?" Tanya Angkasa penasaran.

"Lo bercanda kan? Nggak usah aneh-aneh deh," bantah Angkasa sambil terkekeh.

Angkasa lalu menarik bahu Langit untuk menatapnya.

"Gue serius. Ini emang kedengarannya gila dan nggak masuk akal. Lo tau definisi dunia itu sempit kan? Alysa ngomong sendiri sama gue kalau Aliya adalah kakaknya."

"Lo ini serius kan?" Ulang Langit masih tidak percaya.

"Langit! Gue ada muka-muka bercanda?" Tanya Angkasa.

Langit kemudian menatap kembarannya itu yang memasang wajah dengan sangat serius.

"Terus, masalahnya sama Abdi?"

"Alysa nggak percaya Abdi adalah penyebab Aliya meninggal. Saat gue jelasin, dia malah marah dan usir gue."

Penjelasan Angkasa dihadiahi pukulan didahinya oleh Langit.

"Lo tau definisi goblok nggak sih? Itu lo! Jelas dia marah. Lo fikir akan mudah gitu aja percaya? Apalagi lo emang udah ada dendam sama Abdi sebelumnya. Abdi dan Alysa itu punya hubungan baik. Gue denger bahkan mereka memutuskan untuk menjalin hubungan layaknya adik dan kakak. Abdi adalah salah satu orang yang sangat Alysa percaya. Dan lo! Bodoh!" Jelas Langit sambil menatap Angkasa yang terdiam.

"Terus gue harus apa biar Alysa percaya? Kalau dengan ucapan aja nggak bisa." Angkasa meminta masukan pada Langit.

"Panggil gue 'Abang' baru gue sebutin apa saran yang bagus." Goda Langit pada adiknya itu.

Yang disuruh pun berdecak kesal sambil membuang tatapannya enggan melihat Langit.

Sedangkan Langit sudah tertawa melihanya. Ia hanya ingin menetralkan suasanan supaya Angkasa tidak terlalu pusing dan lebih santai.

Karena dalam menghadapi masalah, semua harus dipikirkan dengan keadaan tenang agar tidak bersikap bodoh, seperti dirinya dulu.

"Dahlah gue sendiri aja kalau lo nggak mau bantu." Angkasa bangkit dan melangkah pergi.

"Kita samperin Abdi, jelasin ke dia semua. Tentang hubungan Alysa dan Aliya lalu minta dia jujur ke Alysa." Ucapan Langit membuat Angkasa berhenti dan membalikan tubuhnya , menatap Langit yang tengah bersandar disofa sambil memasang wajah menyebalkannya.

Angkasa & Alysa [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang