SENDU

78 19 4
                                    

Pamitlah walau itu menyakitkan. Jangan biarkan seseorang menunggumu dalam ketidakjelasan yang kau sendiri tidak pernah ingin berada didalamnya
~Nazwa Sendu Titania~

Yoga menuju parkiran untuk mengambil motor ninja kesayangannya. Dia mengambil langkah lebar saat ia ingat bahwa ia ada janji dengan dokter yang menghubungi dia tadi.

"Yoga lo mau kemana sih?Buru buru banget." Ujar Lino.
"Enggak kemana mana mau cepet pulang aja gue capek mau tidur" Jawab Yoga bohong
Lino hanya ber'oh' ria saat mendengar jawaban Yoga
Yoga mengerutkan keningnya saat ia melihat Sendu sendirian dengan melambaikan tangannya ke arah teman temannya
"Apa Sendu gak ikut ya?" Tanyanya pada diri sendiri.
"Sapa yang gak ikut Yog?" Tanya Avi yang mendengar Yoga tadi.
"Itu Sendu. Gue liat tadi dia gak ikut satu mobil sama temen temennya" Jawab Yoga.
"Mau naik bis kali" Ucap Bumi.
"Mungkin, sana lo samperin Sendu ajak dia pulang bareng, kapan lagi lo berduaan sama Sendu" Usul Lino yang 100% membuat Yoga menganggukkan kepalanya cepat.
Dengan tergesa-gesa Yoga mengambil motornya dan melajukan dengan kecepatan sedang. Teman teman Yoga mengedikan bahunya.
"Bucin banget tuh anak" Ucap Avi yang membuat kedua temannya menganggukkan kepalanya.
"Udah lah kita pulang aja!" Ajak Bumi kepada kedua temannya, keduanya menganggukkan kepalanya tanda mereka setuju.

***
Yoga melihat Sendu duduk di kursi halte menunggu bis yang akan datang. Dengan cepat ia melajukan motornya ke depan Sendu.

Tin... Tin... Tinn...
Yoga membunyikan klakson motornya.
"Sendu ayo pulang sama gue" Ajak Yoga dengan sedikit berteriak. Yoga melihat Sendu mengerutkan keningnya. Dengan segera ia membuka helmnya.
"Sendu ayo gue anter udah mau gelap"Ajaknya lagi. Sendu berjalan ke arah Yoga sambil menaikkan alisnya.
"Iya juga sih ini mau gelap,emm apa gue terima tawarannya dia aja?" Batin Sendu sambil memperhatikan langit yang mulai gelap.
"Gua gak ngerepotin lo?" Tanya Sendu kepada Yoga. Lagi lagi Yoga tersenyum lalu menggeleng.
"Tapi lo gak lupa kalo hari ini lo ada janji yang tadi di kantin" Ucap Sendu mengingatkan Yoga. Yoga tersentak hampir saja ia lupa.
"Hampir aja gue lupa untung lo ingetin. Makasih Ndu hehe" Ucap Yoga cengengesan.
"Hemm. Yaudah lo gausah nganterin gue,gue nunggu bis aja" Ucap Sendu, Yoga membulatkan matanya, tidak ia tidak ingin menyianyiakan kesempatan ini.
"Gak papa gue anterin lo terus gue nyamperin orang yang tadi di telpon." Jawab Yoga sambil tersenyum. Sendu di buat gugup karena senyum Yoga yang menurutnya manis. Semanis senyumannya author😂. Dengan segera ia melemparkan pandangan ke arah lain.
"Gimana mau gak?" Tanya Yoga.
"Emm iya deh mau. Eh tapi gak ngerepotin kan?" Tanyanya lagi karena ia tak mau merepotkan Yoga.
"Enggak Sendu, yaudah ini pakai helmnya, terus naik" Jawabnya sambil menyodorkan helm berwarna hitam ke arah Sendu. Dengan cepat ia menerima helm tersebut lalu naik ke atas motor milik Yoga.

"Udah siap?" Tanya Yoga sambil melihat ke arah spionnya. Dia melihat Sendu hanya menganggukkan kepalanya. Di perjalanan hening tidak ada yang memulai berbicara hanya terdengar suara klakson dari kendaraan lain.

"Ndu rumah lo dimana? Gue gak tau soalnya" Tanya Yoga sedikit berteriak.
"Di komplek*** yang pagarnya warna coklat" Jawab Sendu, Yoga menganggukkan kepalanya. Sendu mendengar suara telpon berdering tapi bukan telpon Sendu.
"Yoga handphone lo bunyi kayaknya" Ucap Sendu.
"Gue minggir dulu ya Ndu, gak papa kan?" Tanya Yoga yang membuat Sendu memutar bola matanya malas.
Yoga meminggirkan motornya dan mengangkat telponnya yang entah Sendu tidak tahu.

"Iya? Ada apa?"
"...."
"Saya segera kesana"
Tut...Tut..
Sendu yang mendengar suara cemas Yoga mengerutkan keningnya
"Ga lo kalo buru buru turunin gue di sini aja, gue bisa jalan kaki atau naik angkot" Ucap Sendu yang menyadarkan lamunannya.
"Gue tetep anterin lo, cepet naik" Perintah Yoga kepada Sendu. Sendu yang mengerti segera naik ke atas motor Yoga.
"Ndu lo pegangan gue mau ngebut" Ucap Yoga, Sendu memutar bola matanya malas
"Bilang aja Lo mau modus!" Jawab Sendu dingin.
"Terserah lo deh!" Ucap Yoga sedikit membentak. Sendu tersentak saat Yoga membentaknya. Dengan cepat Sendu mengubah ekspresi wajahnya. Sendu tau Yoga banyak pikiran maka dari itu Sendu memilih diam selama perjalanan. Sekitar 20 menit Sendu sampai di depan rumahnya.

SENDU (SELESAI)✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang