SENDU

57 15 5
                                    

Kelak akan ada masanya dimana kamu yang selalu menunggu dan aku yang tak akan pernah datang.
~Senja Angkasa Prayoga~

"Bagus kalian gak ngerjain tugas yang saya berikan kemarin" Ucap Bu Dwi sambil menjewer telinga mereka.
"Aww sakit Bu maaf khilaf Bu" Ucap Lino asal sontak semua murid tertawa.
"Khilaf khilaf lari keliling lapangan 20 kali! Cepet!" Perintah Bu Dwi. Di sela sela marahnya Bu Dwi Handphone Yoga berdering.

Drt... Drt... Drt...
" Em Bu permisi saya boleh terima telpon dulu?" Tanya Yoga sopan
"Boleh silahkan" Jawab Bu Dwi

"...."
"Bisa dokter membujuk mama saya?"
"...."
"Saya boleh bicara dengan mama saya?"
"...."
"Mama makan yaa terus minum obat nanti kalau mama makan nanti sepulang sekolah Yoga jemput mama"
"...."
"...."
"Terimakasih dok"
Tut... Tut... Tut...

Sambungan terputus dengan segera Yoga kembali menghampiri teman temannya.
"Jangan 20 Bu 5 aja Bu saya ga kuat" Pinta Avi dengan wajah memelas.
"Enggak kalian lari 20 kali atau saya tambahi hukuman kalian!" Ancam Bu Dwi terhadap Yoga dkk

Dengan segera Yoga dkk menuju lapangan untuk menjalankan hukumannya.
Sedari tadi Avi dan Lino tidak berhenti menggerutu. Bumi dan Yoga menatap tajam mereka berdua.
"Udah lah kita lari aja lebih cepat lebih baik" Ajak Bumi yang diangguki oleh teman temannya.
Mereka berlari dengan cepat, Avi yang dari tadi merengek meminta mereka untuk berhenti.
"Berisik lo! Udah jalanin aja ini juga salah kita!" Jawab Yoga sedikit berteriak.
Sekitar 25 menit mereka selesai melaksanakan hukumannya.
"Anjir capek gue! Beli minum dong no!" Perintah Avi pada Lino
"Enak aja! Lo sendiri sana!" Jawab Lino gak santai
"Udah udah kalian diem tuh Bu Dwi jalan ke kita" Ucap Bumi

"Mau di tambah hukumannya?" Tanya Bu Dwi
"Enggak Bu jangan ini saya udah capek, badan saya udah remuk" Jawab Lino
"Mangkanya jangan bolos pelajaran saya!" Ucap Bu Dwi
"Iya Bu maafin kita ya Bu kemarin khilaf" Jawab Avi cengengesan
"Sudah sudah kalian boleh pergi" Ucap Bu Dwi lalu ia pergi.
Yoga dkk berjalan menuju kantin untuk membeli minuman dan makanan.
Suasana di Kantin masih sepi karena memang belum waktunya untuk istirahat.
"Sana lo pesenin mie ayam sama es teh" Perintah Bumi kepada Lino. Lino hanya menganggukkan kepalanya.
Tidak lama dari itu bel istirahat berbunyi nyaring semua siswa berhamburan keluar kelas.

***
"Ke kantin kuy! Gue laper pen makan" Ajak Pita antusias. Teman temannya menganggukkan kepalanya. Sesampainya di kantin mereka membagi tugas Sendu dan Etta memesan makanan Pita dan Rindu mencari meja kosong untuk di tempati. Mereka memutuskan untuk duduk dengan Yoga dkk karena meja yang ada di kantin sudah penuh.
"Mana sih Sendu sama Etta lama banget! Udah laper nih" Ucap Pita tak sabar
"Makan Mulu!" Pekik Lino
"Serah gue lah! Yang makan juga gue ngapain Lo yang repot!" Jawab Pita sewot. Lino hanya mengedikan bahunya. Tidak lama dari itu Sendu dan Etta datang membawa pesanan
"Nih pesenan Lo!" Ucap Etta
"Makasih cantik" Jawab Pita. Etta mengedikan bahunya
"Ngeri juga gue di panggil cantik"Ucap Etta dengan senyum miringnya
"Makan! Bukan berantem!" Ucap Sendu dingin. Tapi mampu membuat Pita dan Etta diam.

"Ndu lo tau gak?" Tanya Avi. Sendu mengernyitkan dahinya.
"Tau apa? Lo kalo ngomong yang bener!" Jawab Sendu Dingin
"Yang itu gosip lo sama Yoga pulang bareng" Ucap Avi. Sendu membulatkan matanya.
"Uhuk... Uhuk..." Sendu tersedak makananya. Yoga yang tahu Sendu tersedak langsung memberikan minum.
"Pelan pelan kek kalo makan" Ucap Yoga.
"Ya salahin aja temen lo" Jawab Sendu sambil menatap tajam ke arah Avi.
"Lo juga ngapain bahas itu lagi! Biarin kek sebahagianya mereka!" Ucap Yoga membela Sendu. Sendu yang di bela hanya diam.

SENDU (SELESAI)✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang