SENDU

49 16 12
                                    

Mentari pagi menembus celah jendela kamar seorang gadis yang mengusik mimpi indahnya. Sendu yang merasa terganggu akhirnya bangun.

"Morning dugong" sapa Rindu.
"Apaan sih lo! Sana pergi!" Usir Sendu dengan suara seraknya.
"Udah siang, lo gak bangun apa?! Dasar males!" Geram Rindu lalu meninggalkan kamar Sendu.
"Lo jangan plin-plan dong, tadi bilang pagi sekarang siang. Gajelas lo!" Geram Sendu.

"Kamu kenapa na?" Tanya Raino yang melihat Rindu memanyunkan bibirnya.
"Tau tuh si Wawa, nyebelin." Adu Rindu lalu melanjutkan langkahnya. Raino hanya menggelengkan kepalanya.

"Dek," panggil Raino.
"Eh," kaget Sendu "Ada apa bang?" Sambung Sendu.
"Gak papa, kamu gak mandi, udah siang lho." Ujar Raino yang diangguki oleh Sendu.

"Yaudah gih sana." Perintah Raino sambil tersenyum kearah Sendu.
"Bentar bang, ini belum di beresin kamarnya." Ucap Sendu sambil melirik Raino.
"Yaudah Abang ke bawah dulu," pamit Raino lalu melenggang pergi.

***
"Sendu lagi apa ya?" Gumam Yoga.
"Mana gue tahu!" Ketus Avi.
"Lo apaan sih?!" Geram Yoga yang menatap sengit Avi.
"Lo berdua kenapa sih? Berantem mulu!" Seru Lino yang masih fokus dengan handphonenya.

Mereka berempat berkumpul di rumah Bumi yang memang di jadikan basecamp karena kedua orang tuanya yang sibuk dengan urusan kerjanya.

"Lo chat aja," usul Bumi sambil menaikan alisnya ke arah Yoga. Yoga hanya menghela nafasnya lalu mengangkat bahunya.
"Lo gak punya nomer Sendu?!" Tanya Avi. "Gila lo ya, Lo kan suka sama Sendu, kok gak tahu nomernya?" Tanyanya lagi.

"Gue punya, tapi emang gak pernah gue chat." Ucap Yoga sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Kenapa? Takut lo?" Tanya Lino.
"Yah bukan takut sama Sendu, tapi takut gak di bales aja." Ucap Yoga yang mengundang gelak tawa ketiga temannya.

"Lah, kenapa lo pada ketawa?! Emang lucu?!" Geram Yoga.
"Lo kan udah deket sama Sendu, ya kali lo chat dia gak di bales?" Ujar Avi yang ada benarnya.
"Iya sih, gue coba deh." Finsh Yoga.

Prayoga:
P

Ketiga temannya yang ingin tahu melihat ponsel Yoga, lalu mereka menatap datar ke arah Yoga.

Pletak

"Kesel gue sama lo!" Geram Avi.
"Sakit tolol! Emang kenapa sih?" Tanya Yoga yang masih tak mengerti.
"Yog lo chat Sendu itu kaku banget, kek orang baru kenal." Ucap Bumi yang kesal pada Yoga.

"Lah harusnya gimana? Gue gak tahu." Jujur Yoga.
"Yahh, harusnya lo chat dia itu kek 'pagi,' 'lagi apa ndu,' gitu harusnya." Kesal Lino.
"Gak ahh, geli gue." Tolak Yoga. "Kalau gue pacarnya itu wajar chat dia gitu, Sendu kan bukan pacar gue." Lirih Yoga.
"Serah lo, lo sih kelamaan jomblo. Lama juga gak ngungkapin perasaan lo ke Sendu!" Kesal Lino.
"Lo tuh kebanyakan cewek!" Ketus Yoga.

***
Sendu memakan permen yang ia bawa tadi saat turun kebawah. Menikmati semilir angin dari balkon kamar tidurnya.

Ting

Sendu mengambil handphonenya yang tergeletak di lantai.

Angkasa Prayoga:
P

"Tumben," gumam Sendu.

NzwSendu:
Hm?

Ting

"Anjir cepet banget jawabnya." Monolognya.

SENDU (SELESAI)✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang