Angin berhembus kencang, menerpa wajah Yoga. Membiarkan rambut hitamnya berantakan karena angin itu. Yoga sangat menikmati hembusan angin bersama ketiga sahabatnya, seakan-akan angin tahu apa yang Yoga rasakan saat ini.
"Lo kenapa ngejauh dari Sendu?" Tanya Bumi tiba-tiba, Yoga hanya mengangkat alisnya lalu tersenyum tipis.
"Di tanyain malah senyum-senyum, emang gila lo," ucap Avi, lagi-lagi Yoga hanya tersenyum.
"Lo udah gak suka sama Sendu?" Tanya Lino.
"Udah berhenti berjuang?" Sambung Avi."Gak usah banyak tanya, napa sih." Kesal Yoga. Mimik wajah Yoga berubah menjadi masam.
"Yog, kita udah lama kenal sama lo, jujur sama kita. Gitu doang, emang susah ya?" Tanya Bumi yang mulai kesal.
"Jangan tiba-tiba kaya gini, gedek gue liat lo diem-diem kaya gini." Jujur Avi.Setalah itu hening, Yoga tak mau menjawab atau lebih tepatnya ia merutuki kebodohannya .
"Gue gak berhenti buat suka sama Sendu," Ujar Yoga tiba-tiba, yang membuat ketiga sahabatnya mulai mengganti posisi bahkan mimik wajahnya yang mulai serius. Mereka menunggu Yoga untuk melanjutkan ceritanya.
"Perasaan lo masih sama, tapi kenapa lo malah nunjukin ke kita kalau lo udah berhenti suka sama Sendu?" Tanya Bumi, Yoga membuang nafasnya gusar."Cuma dengan cara itu," ujar Yoga yang membuat sahabatnya bingung.
"Cara? Cara apa yang lo maksud?" Tanya Avi yang memang sudah kesal sedari awal.
"Gini, gue gak mungkin bisa buat ngelupain Sendu. Gue udah suka sama Sendu, jauh sebelum Sendu kenal sama gue. Rasanya mustahil buat ngelupain dia, yang jelas-jelas cuma Sendu yang ada di pikiran gue." Jelas Yoga yang tampak frustasi."Tapi gue masih bingung, kenapa harus tiba-tiba ngehindar?" Tanya Lino.
"Kalau lo semua, ngira gue berhenti suka, itu salah. Gue cuma gak mau nunjukin lebih detail lagi perasaan gue sama Sendu. Gue tahu Sendu ngerti soal ini, soal gue suka sama Sendu." Jawab Yoga lalu memejamkan matanya.
"Sendu gak tahu sama perasaannya sendiri," ujar Avi yang membuat ketiga bertambah bingung."Maksud lo?" Tanya Yoga.
"Etta udah tanya sama Sendu, sebenarnya Sendu itu gak tahu dia suka apa enggak sama lo." Jelas Avi, Yoga hanya memijat pelipisnya yang mulai berdenyut.
"Yang jadi pertanyaan gue itu, kenapa lo ngejauhin Sendu?" Tanya Lino sambil menekan semua kalimatnya.
"Percuma, hasilnya juga sia-sia. Dia aja gak tahu sama perasaannya. Gue udah cukup sabar buat nunggu Sendu, tapi lo semua tahu kan, ada saatnya gue ngerasa capek. Dan ngejauh itu solusi paling baik. Tapi perasaan gue masih sama, masih ada Sendu di hati gue. Gue udah kehabisan cara buat gimana lagi biar bisa deket sama Sendu." Lirih Yoga."Kadang gue juga mikir, bisa-bisanya gue suka sama seseorang yang mustahil buat suka balik sama gue." Sambung Yoga,
"Kita gak akan pernah tau perasaan seseorang gimana. Jangan berhenti berjuang buat ngeluluhin Sendu. Inget, gak ada perjuangan yang sia-sia." Ujar Lino yang mulai bijak.
"Yoga, Yoga. Lo itu cakep tapi sadboy," ujar Avi lalu kedua sahabatnya tertawa terbahak-bahak."Setan lo." Kesal Yoga. "Gue tetep mau diemin Sendu, mungkin cara ini bisa buat Sendu kek orang gila. Gue cuma ngasih celah buat Sendu biar bisa tahu gimana perasaannya." Jelas Yoga. "Sekali lagi gue ingetin buat lo bertiga, gue gak berhenti berjuang buat ngedapetin Sendu. Gue cuma berhenti buat nunjukin rasa suka gue sama Sendu." Sambung Yoga, lalu ketiga temannya berdiri dan memilih untuk kembali ke kelas.
***
"Ngelamun aja terus!" Sindir Pita.
"Udah lah, biarin. Namanya juga bucin emang susah gak ada obatnya," jawab Rindu yang menggoda kembarannya ini.
"Gue bingung, kenapa sekarang kita banyak jamkos sih?" Tanya Etta.
"Seharusnya lo seneng buduh!" Kesal Sendu.
"Iya gue seneng, benget. Tapi liat lo yang dari kemarin gini terus, gedek sumpah." Ujar Etta yang mulai kesal."Eh, gue mau nyamperin Bumi. Ada yang mau ikut?" Tanya Rindu.
"Gue ikut dong," ujar Pita lalu diangguki oleh Etta.
"Lo mau ninggalin gue ta? Tega lo!" Kesal Sendu lalu menenggelamkan wajahnya.
"Bosen liat lo kaya gini, bye!" Ujar Etta lalu pergi dengan ketiga sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENDU (SELESAI)✓
Ficção AdolescenteProses Revisi✓ Sebelum membaca ada baiknya di follow dulu... Nazwa Sendu Titania merupakan salah satu dari banyaknya perempuan yang susah untuk membuka hatinya. Akankah Senja Angkasa Prayoga bisa meluluhkan hati seorang Sendu? Simak terus ya cerita...