SENDU

58 16 1
                                    

Bumi membaringkan tubuh Rindu, dia khawatir dengan keadaan Rindu saat ini. Dahi Rindu berdarah,dan juga pipi Rindu memerah yang sepertinya di tampar.

"Tenang Bum, Rindu pasti gak papa," ujar Avi.
"Iya Bum, lo tenang duduk dulu nih." Sambung Lino sambil menarik kursi.
"Diem jangan berisik!" Ujar Etta geram

Pintu terbuka dan menampilkan sosok Yoga dan Sendu. Wajah Sendu memerah menahan marah.

"Sebenarnya siapa yang ngelakuin ini?" Tanya Sendu kepada mereka semua, mereka hanya mengedikan bahunya tidak tahu.

Perlahan tapi pasti, Rindu membuka matanya dan melihat sekelilingnya. Rindu melihat ada teman temannya berada di sampingnya.

"Aww," ringis Rindu.

Mereka semua menoleh dan mendapati Rindu yang sedang meringis kesakitan. Sendu segera menghampiri Rindu, begitupun dengan Bumi.

"Lo gak papa?" Tanya Bumi dengan nada khawatir.

Rindu menggelengkan kepalanya. Sendu memutar bola matanya, dia tahu Rindu kesakitan lihat saja tubuhnya.

"Rindu ini semua ulah siapa sih?" Tanya Sekar

Sekar adalah anggota PMR yang berjaga hari ini. Dia sekarang mengobati Rindu dengan telaten.

Rindu mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Kemudian dia menceritakan kepada teman temannya

Flashback on
Rindu memasuki toilet, sesekali ia bersenandung kecil. Tiba tiba seseorang mendorong Rindu sampai tersungkur.

"Aww" ringis Rindu

"Sakit yah?" Tanya seseorang yang tidak dikenali oleh Rindu.

"Lo siapa?" Tanya Rindu dengan ketakutan.
"Lo gak tau gue?!" Dia balik bertanya, Rindu menggelengkan kepalanya. "Gue Merry!" Ujar Merry dengan nada tinggi.

"Gue gak kenal sama lo, sebaiknya lo minggir gue mau balik ke kantin." Ujar Rindu

Rindu segera bangkit dan menepuk nepuk roknya yang kotor. Saat ingin keluar, Merry memegang lengan Rindu dengan kasar.

"Aww" Ringis Rindu. "Gue gak kenal sama lo, gue salah apa?" Rindu mulai bertanya kepada Merry.

Dilihatnya Merry tersenyum miring. Ia mengeraskan cekalannya lalu di hempasnya tubuh Rindu, dahi Rindu berdarah karena terbentur tembok. Lagi lagi Rindu meringis kesakitan.

"Lo gak tau?! Salah lo apa!" Tanya Merry dengan nada tinggi, "lo udah berani deket deket sama Yoga! Itu salah lo!" Sambungannya.

"Ta-" ucapan Rindu terpotong. Karena Merry sudah menamparnya dan meninggalkan jejak merah di pipi Rindu.

"Gausah ngelak lo!" Ucap Merry
"Tapi bener itu bu-" ucap Rindu terpotong lagi, lagi lagi Merry menamparnya, jika tadi di sebelah kiri sekarang di sebelah kanan.

Merry memegangi pipi Rindu dengan sangat keras lalu di benturnya kepala Rindu beberapa kali. Sampai akhirnya Rindu kehilangan kesadarannya .
Flashback off

"Nah jadi gitu ceritanya" Ujar Rindu
"Bentar bentar Merry salah orang dong? Seharusnya Merry yang bully Sendu bukan Rindu." Ucap Pita sambil menatap Rindu.

"Nah bener tuh,berarti dia salah orang, Rindu kan gebetannya Bumi, kalau Sendu kan gebetannya Yoga." Ujar Lino sambil menatap Pita. Pita menganggukkan kepalanya.

SENDU (SELESAI)✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang