3.PE🍁

432 25 0
                                    

Fakta hari ini

Ternyata benar kata orang. Buah yang isinya putih kulit nya kuning namanya pisang. Aku kira banana.

SELAMAT MEMBACA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

Siang ini aku makan di kantin. Biasanya aku akan lebih memilih di perpus atau di kelas membaca novel. Tapi berkat paksaan dari sahabat-sahabat ku, akhirnya aku berakhir disini.

"Eemm Del"

Panggilan ku membuat Adel dan Zila menatapku.

"Aku mau minta tolong nih sama kamu"

Ya ampun, kenapa aku jadi gugup seperti ini?

"Mau minta tolong apa Ca? Ngomong aja"

Tarik nafas, hembuskan, tarik lagi hembuskan lagi. Oke.

"Itu Del... anu..."

Arghh.. tetap saja tarikan nafas itu tidak membantu.

"Lo kenapa sih? Ngomong aja ada apa?" Ucap Zila.

"Aku mau cari kerjaan Del, La"

Aku lihat mereka menatap ku bingung. Emang nya ada apa? Ada yang salah dengan ucapan ku?

"Lo serius Ca? Tapi kenapa? Bukan saat nya lo kerja Ca"

Huft... apakah aku harus menjelaskan lagi? Pertanyaan itu harus nya tidak di tujukan pada orang-orang seperti aku. Maklum saja bukan kalau aku bekerja. Aku bukanlah orang beruntung seperti mereka, yang hanya tinggal duduk di rumah lalu mendapatkan semuanya. Sedangkan aku? Astaga ada apa dengan ku? Seharusnya aku bersyukur dengan keadaan ku sekarang. Masih banyak yang lebih di bawah ku.

"Aku harus cari uang Del. Papa lagi sakit, kalau bukan aku terus siapa lagi?"

"Kalau aku nggak cari uang, Papa sama Fathan mau makan dari mana"

"Ya allah Ca. Gue pengen nangis dengerin nya" batin Zila.

"Oke. Terus gue harus bantu lo apa?"

Aku menatap Adel yang tersenyum padaku. Sungguh, aku sangat senang dia mau membantu ku. Terimakasih tuhan.

"Rencana nya aku mau kerja di cafe punya kamu. Itupun kalau masih ada lowongan sih. Jadi bisa nggak kamu tanyain, masih ada nggak lowongan buat aku?. Aku bisa kok kerja pulang sekolah, kalaupun sampai malam juga aku sanggup"

Aku begitu semangat membuat Zila dan Adel terkekeh.

"Iya iya. Nanti gue tanyain, lo sama Zila ikut aja nanti"

"Beneran ya Del? Makasih Adel. Kamu baik banget"

Aku senang. Saking senang nya, aku memeluknya dari samping.

"Iya-iya Adel aja yang baik gue enggak"

Haha.. lihat kan Zila itu tidak galak, sekarang saja dia memasang wajah cemberut yang begitu menggemaskan.

possessive enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang