SELAMAT MEMBACA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|Risa memarkirkan sepeda nya di tempat biasa. Ya dia bisa mengendarai sepeda nya lagi hari ini karna Morgan menepati kata-kata nya untuk mengantar kan sepedanya kerumah.
"Pagi pak" sapa nya pada pak satpam.
"Pagi non"
Risa kembali berjalan menuju kelas nya. Baru jam 6.25. Masih terlalu pagi, pantas saja hanya ada beberapa murid yang datang.
Sesampai nya di kelas, Risa langsung mengambil sapu untuk melaksanakan tugas piket nya hari ini. Seharusnya dia menyelesaikan nya kemarin sore, tapi karna kemarin dia buru-buru jadi lah dia menyelesaikan nya sekarang.
Tak butuh waktu lama, karna kelas nya tidak begitu kotor. Risa meletakkan sapu di tempat semula dan pergi keluar menuju toilet, mengisi air untuk menyiram tanaman di depan kelas nya.
Kenapa tidak melalui keran yang ada disana saja? Ya karna keran nya sedang rusak dan belum di perbaiki.
Selesai mengisi penuh ember kecil yang dia bawa, Risa pun melangkah keluar. Tapi alangkah terkejut nya dia ketika tiba-tiba Figo masuk dan mengunci pintu toilet nya.
Ember yang ada di tangan nya terjatuh ketika Figo menyentak tangan nya kuat.
"Figo! Kamu apa-apaan sih?! Ngapain kamu disini!" Marah Risa.
Figo tak ada ubah nya dengan seseorang yang habis mabuk-mabuk an. Penampilan berantakan, baju yang sudah tidak di kancing lagi, dan seperti nya dia tidak tidur semalaman karna terlihat dari lingkaran hitam di mata nya.
"Kenapa? Hah? Kenapa?!" Bentak nya menatap Risa tajam, sangat tajam.
"Kenapa lo nggak pernah dengerin gue? Kenapa lo nggak pernah nurut kata-kata gue?! Kenapa?!" Lagi Figo membentak nya.
Ketahui lah, Risa adalah orang yang paling benci di bentak oleh orang lain.
"Aku kan udah pernah bilang, kamu nggak berhak atas hidup aku! Apa pun yang terjadi, kamu nggak akan pernah berhak atas itu! Jadi buat apa aku harus nurut sama kata-kata ka--"
"Aarrgh..!!"
Prang!
Figo marah. Sangat marah. Risa memejamkan matanya saat mendengar pecahan kaca akibat kepalan tangan Figo.
Hampir 2 tahun lebih Figo memperlakukan nya kasar dan sering membentak nya, tapi ini pertama kali nya Risa melihat Figo se-marah ini pada nya. Kenapa? Emang nya Risa salah apa padanya?.
"Gue berhak atas lo! Gue berhak atas hidup lo! Gue berhak atas semua yang ada di diri lo!" Teriak nya di depan wajah Risa.
"Berkali-kali gue bilang, lo adalah babu gue, otomatis lo berada di bawah kendali gue! Apa pun yang berhubungan dengan lo itu harus mendapat persetujuan dari gue! Kenapa lo nggak pernah ngerti itu hah?!"
Nafas Figo memburu, menandakan emosi yang sangat besar. Perlahan Risa membuka matanya dan menatap tepat di mata elang milik Figo. Entahlah Risa bingung, apa yang membuat Figo sampai se marah ini padanya.
"Emang nya selama ini aku pernah lakuin apa sama kamu? Kamu perlakuin aku kayak babu, aku terima. Kamu perintah aku ini itu, aku juga terima. Jadi salah aku di mana? Hah?" Tanya Risa menantang tatapan itu.
"Kenapa kemarin lo pergi sama Morgan tanpa sepengetahuan gue?" Tanya Figo cepat.
"Maksud nya?"
"Ck. Lo sok polos ya. Lo pikir gue nggak tau kalau kemarin lo jalan sama Morgan? Buat apa sih? Lo kecentilan banget tau nggak jadi cewek. Di deketin sama cowok mana pun lo mau" ucap Figo sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
possessive enemy
Teen Fiction"Kamu ini siapa sih? Aku nggak kenal sama kamu, tapi kenapa kamu gangguin aku terus?" "Gue ini musuh lo" pria itu tersenyum miring "Terus kenapa kamu harus atur-atur hidup aku?" "Ya karna gue musuh lo" ______________________... "Aku nggak mau kamu a...