15. PE🍁

340 23 1
                                    

Fakta hari ini

Yang duduk belum tentu di bawah
Yang berdiri belum tentu di atas

SELAMAT MEMBACA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

Rasanya Risa ingin pulang saja dari tempat ini. Sungguh, dia sangat tidak nyaman di sini. Keramaian adalah salah satu hal yang kurang di sukainya. Banyak yang memperhatikan nya seperti ingin memakan nya hidup-hidup. Di tambah lagi tangan brengsek milik Figo tak mau lepas dari pinggang nya.

"Go. Aku risih disini. Aku nggak nyaman" bisik Risa pada Figo.

Figo menoleh. Memang sedari tadi Figo melihat Risa hanya menunduk kan kepalanya. Terlihat sangat tak nyaman.

"Gue juga. Tapi bentar lagi acara nya mau dimulai. Nggak enak kalau pergi gitu aja" balas Figo berbisik.

Ya.. jika bukan di paksa abang nya, Figo akan memilih tidur sekarang.

"Kita duduk disana aja" Figo mengajak Risa duduk di salah satu sofa di sana.

Entah kenapa. Sedari tadi Risa hanya menurut saja semua perkataan Figo. Dan Figo juga bersikap sedikit manis padanya, layak nya pria terhadap wanita. Tidak sinis dan kasar seperti biasanya. Ah mungkin karna dia ingin menjaga image nya di depan para kolega abang nya, pikir Risa

"Gue ambil minum dulu ya. Lo disini aja" Figo berdiri dari duduk nya.

"Jangan" Risa memegang jas bagian bawah milik Figo.

"Aku takut sendirian disini" ucapnya.

Tak ada yang dia kenal disini selain Figo. Moza dan Juna pun tadi memisahkan diri dari mereka berdua.

"Nggak apa-apa. Gue cuma ambil minum di situ kok" ucap Figo menunjuk sebuah meja dipenuhi gelas-gelas berisi air, tak jauh dari tempat nya duduk.

Dengan ragu Risa melepaskan tangan nya dan Figo pergi dari sana.

"Hai"

Risa mendongak. Ada 2 orang pria di hadapan nya, tampak nya sedikit lebih tua dari nya.

"Sendirian aja?" Tanya yang satu nya.

Risa berdiri dan ingin beranjak dari sana, tapi pria ber-jas merah itu menahan tangan nya.

"Mau kemana? Kita cuma mau kenalan kok, nggak usah takut" ucap nya.

"Aku harus pergi. Tolong lepasin" ucap Risa menunduk.

Risa takut. Benar-benar takut. Apa lagi sepertinya dua orang ini tak henti-henti nya menatap tubuhnya dengan tatapan berbeda.

"Kenapa cantik? Kita kan belum kenal, ayo dong kenalan dulu" pria berjas hitam itu menyentuh dagu nya.

"Figo. Tolongin aku" batin nya.

Byur

"Ups sorry"

Figo dengan santai nya berucap setelah menumpahkan air yang dia bawa pada pria ber jas hitam itu.

possessive enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang