23.PE🍁

274 17 3
                                    

Fakta hari ini
H

ampir 85% orang menggambarkan isi hati nya lewat musik

SELAMAT MEMBACA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

Figo melirik jam yang ada di pergelangan tangan nya. Sudah lebih dari 5 menit dia duduk di kantin tanpa makanan dan minuman di depan nya. Itu berarti Risa belum juga kembali dari toilet.

"Lama banget sih. Emang nya toilet sejauh itu apa?" Gumamnya dengan raut kesal.

"Lo ngomong apa Go?" Tanya Devan, membuat Vino ikut menoleh padanya.

"Nggak ada"

Devan dan Vino saling tatap. Kemudian berseru bersamaan.

"Risa lagi?"

Figo hanya menatap mereka berdua dengan tatapan malas, tanpa ingin menjawab apa-apa.

"Ck. Tunggu aja kali. Mungkin dia lagi pup" ucap Vino santai.

Pletak!

"Gue lagi makan goblok!" Sungut Devan kesal.

"Trus lo kira gue lagi mancing gitu?!" Balas nya sembari mengusap kepalanya yang terkena jitakan Devan.

Figo bangkit dari duduk nya mengacuhkan kedua sahabat nya yang terus berdebat hal yang tidak penting.

Berhenti tak jauh dari pintu kantin, Figo mengedarkan pandangan nya ke seluruh koridor, sampai matanya terpusat pada seorang gadis dan seorang pria. Sebuah pemandangan yang sangat tak ingin dia lihat.

Figo melipat tangan nya di depan dada, tatapan matanya semakin menajam ketika gadis itu juga melihatnya. Tatapan mengintimidasi milik nya sukses membuat gadis itu akhirnya memilih pergi lebih dahulu dari pria itu.

Figo terus menatap gadis itu yang kini sudah berjalan menuju pada nya.

"Pantesan lama. Jalan-jalan dulu ternyata" ucap Figo saat gadis itu sampai di hadapan nya.

"Aku tadi cuma bantuin dia beresin buku-buku dia yang terjatuh gara-gara aku" ucap Risa apa adanya.

"Ya tetep aja gue nggak suka!" Suara Figo tiba-tiba meninggi membuat Risa terkejut.

Risa hanya diam tanpa menjawab apa-apa lagi. Figo yang melihat itu pun tersadar. Bukan kah dia sudah berjanji akan merubah sifat nya?

"Sorry. Gue refleks" ucap nya.

Risa menatap nya lama, lalu kembali berjalan masuk kedalam kantin.

"Gue udah bilang sama lo. Kalau gue nggak suka lo deket-deket sama cowok lain" ucap Figo menahan pergelangan tangan Risa.

"Gue nggak mau nyakitin siapa pun, jadi tolong ikutin kemauan gue" ucap nya lagi, lalu membawa Risa masuk menuju stand kantin dengan masih menggenggam tangan Risa.

"Bakso sama es teh manis, satu ya bu" ucap Figo di angguki oleh ibu kantin itu.

"Aku juga mau makan Go" ucap Risa saat Figo kembali menarik tangan nya menuju meja kantin.

possessive enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang