6.PE🍁

365 25 1
                                    

Fakta hari ini

Sesuatu yang berjalan di tempat tidak akan pernah maju

SELAMAT MEMBACA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

Tin tin

Aku mendongak. Di depan ku ada sebuah mobil yang sangat aku kenal. Mobil Figo.

Mau apa lagi dia?

"Masuk"

Aku hanya menatapnya dengan tatapan bingung. Aku masih tidak paham dia ngomong apa.

"Ck. Cepetan masuk"

Aku tersentak kaget. Dia tidak bisa santai apa?

"Nggak. Aku nggak mau ikut sama kamu"

"Lo mau telat kerja?"

Benar juga. Aku harus bekerja. Tapi aku sangat malas jika harus berdua dengan nya. Lagian kenapa tiba-tiba ban sepeda ku kempes? Mana dua-dua nya lagi.

"Aku bisa sendiri"

Aku mulai memapah sepeda ku menuju bengkel terdekat. Sebenarnya bisa saja aku titip kan sepedaku disini, karna aku lumayan kenal dengan orang di sekitar sini. Tapi bagaimana besok aku pergi kesekolah?. Ya sudah lah, lagian masih ada waktu untuk memperbaiki ban sepeda ku.

"Lo kok batu banget sih. Cepetan masuk atau lo nggak dapat gaji hari ini"

Otomatis aku berhenti. Aku berbalik dan melihat Figo sudah berdiri tak jauh di belakang ku. Kenapa sih aku harus terjebak dengan orang seperti dia?

~Author pov~

"Kamu itu bisa nggak sih nggak ngancem? Apa-apa ngancem, dikit-dikit ngancem. Aku bilang aku bisa sendiri, dan aku nggak butuh ba--AAAA..!! FIGO TURUNIN AKU...!!"

Figo sudah menggendong Risa layak nya karung beras membuat Risa berteriak dan meronta.

"Lo itu babu, tapi berisik tau nggak. Cerewet!" Ketus Figo setelah berhasil mendudukkan Risa di jok samping kemudi.

Untuk sesaat mereka saling tatap satu sama lain. Risa dengan tatapan benci dan kesal nya sedangkan Figo dengan tatapan tajam nya.

Bruk

Tubuh Figo terhempas kebelakang karna Risa mendorong nya.

"Apa-apaan sih lo!" Marah Figo.

"Jauh-jauh kamu dari aku. Bukan muhrim" jawab Risa memperbaiki posisi duduk nya.

"Dasar babu belagu!"

Blam!

Figo menutup pintu mobil keras membuat Risa terkejut.

"Terus sepeda aku gimana?" Tanya Risa setelah Figo masuk kedalam mobil.

"Bodo amat gue sama sepeda lo. Gue nggak peduli" jawab Figo ketus.

possessive enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang