33.PE🍁

379 30 17
                                    

Bel istirahat baru saja berbunyi, guru yang mengajar pun masih berada di depan kelas sedang merapikan buku-buku nya.

Namun lain hal dengan Figo yang langsung berlari keluar kelas tanpa berkata apa-apa, bahkan tak mengindahkan panggilan dari guru nya.

"Kenapa tu anak?" tanya Vino pada Devan.

"Ya mau ketemu 'pacar' nya lah" jawab Devan menekankan kata pacar dan sekilas melirik Lona yang ada di seberang meja nya.

"Oo" hanya itu saja tanggapan yang Vino berikan.

Devan menyenggol lengan Vino dan memberi kode pada Vino dengan melirik-lirik Lona.

"Kenapa lo? Cacingan?" tanya Vino menatap Devan aneh.

"Nggak peka banget sih lo! Gak heran gue gak ada cewek yang betah sama lo. Oon sih" ucap Devan seraya berjalan keluar kelas dengan tampang kesal nya.

"Lah, gue salah apa?" gumam Vino dan berlari menyusul Devan.

Braakk!

"Aduh!" pekik Risa saat kepalanya terbentur dinding.

"Eh, Ca. Sorry sorry, gue nggak sengaja, sumpah dah. Gue tadi buru-buru di panggil sama kepsek. Sorry ya. Aduh kening lo berdarah lagi" ucap cowok itu panik melihat darah di kening Risa.

"Iya nggak apa-apa kok. Lecet dikit doang" ucap Risa masih meringis kesakitan.

"Bangsat!"

Bugh

"Figo!" teriak Risa melihat Figo yang tiba-tiba memukul wajah cowok itu.

"Lo apain cewek gue hah?!" teriak Figo marah.

"Gue nggak sengaja kali! Santai aja dong" jawab cowok itu kesal.

"Nyolot lo ya!" Figo kembali memukul cowok itu dan kini mereka sudah menjadi bahan tontonan para siswa disana.

"Figo udah!" ucapan Risa tak di dengarkan oleh Figo.

Risa memegang kuat lengan Figo dan menarik nya menjauh dari cowok itu.

"Udah. Kamu apa-apa an sih" ucap Risa kesal melihat Figo.

"Dia yang udah bikin kening kamu berdarah, Ca" ucap Figo menatap Risa tajam.

Bugh

Giliran Figo yang menerima pukulan dari cowok itu.

Figo tersungkur ke lantai dan cowok itu kembali memukul Figo.

"Udah! Stop!" teriak Risa yang tidak di hiraukan oleh mereka berdua. Risa tidak tau lagi harus berbuat apa, dan orang-orang juga tidak ada yang menghentikannya.

Rasanya Risa ingin menangis saja.

Mendapat kesempatan, akhirnya Figo menendang perut cowok itu membuat cowok itu terjatuh ke samping.

"Berani lo sama gue hah?! Brengsek lo!" bentak Figo menunjuk cowok itu.

"Figo udah.. udah.." Risa sudah memeluk Figo agar Figo tidak lagi memukul cowok itu.

Figo mendengar nada suara Risa yang bergetar, sepertinya Risa menangis. Perlahan emosi Figo mereda, tapi masih menatap penuh amarah pada cowok yang sudah tergeletak lemah di lantai.

"Sekali lagi gue liat lo sentuh cewek gue, habis lo sama gue" ucap Figo memperingati lalu membawa Risa pergi dari tempat itu.

"Eh itu kenapa rame-rame" ucap Vino menunjuk kerumunan orang di depannya.

"Mana gue tau" ketus Devan.

Vino menatap Devan aneh, apakah Devan sedang PMS?

"Ayo liat" Vino menarik tangan Devan untuk melihatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

possessive enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang