5.PE🍁

393 21 1
                                    

SELAMAT MEMBACA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

~Author pov~

Ucapan Figo kemarin yang menyatakan bahwa Risa adalah babu nya sepertinya terealisasi mulai hari ini.

Tadi ketika berpapasan dengan Risa di gerbang sekolah, tiba-tiba Figo menambah peraturan nya untuk Risa.

"Lo harus bawain gue sarapan ke kelas gue setiap pagi, plus lo harus siapin makan siang gue pas istirahat di kantin"

Kira-kira begitulah peraturan konyol dari seorang Figo. Mau menolak pun untuk apa? Yang ada pekerjaan dan beasiswanya dalam bahaya. Di tambah lagi, dia harus membayar denda 10 juta jika dia memutuskan hubungan kerja begitu saja.

Mengapa dia harus takut dengan ancaman Figo? Ya karna memang Figo berpengaruh terhadap kedua hal itu.

Pertama, dia lah pemilik cafe tempat dia bekerja.
Kedua, pemilik sekolah ini adalah keluarga Figo, jadi dia tidak akan sulit untuk mencabut beasiswa nya.

Oh god, mengapa harus serumit ini?

"Eh lo mau kemana?" Tanya Figo saat Risa ingin berbalik untuk pergi.

"Ya mau kekelas lah. Aku kan udah bawain kamu sarapan sesuai kemauan kamu" jawab Risa malas.

"Terus, kalau gue udah selesai makan, yang anterin piring ini siapa? Ya lo lah. Makanya lo tungguin gue makan. Berdiri di situ dan jangan kemana-mana" putus Figo mutlak.

"Lo nggak usah bantah. Dari pada gaji lo dalam bahaya" ucap Figo cepat melihat Risa yang ingin protes.

Risa berbalik dan berjalan kearah Figo dengan menghentak-hentak kan kakinya kesal. Lain hal dengan Figo yang tersenyum penuh kemenangan, berhasil mengerjai Risa.

"Widih, pagi-pagi udah di kawal aja lo, Go" ucap Vino yang baru datang bersama Davin.

"Buat kita berdua nggak ada Go? Kita kan sahabat seperjuangan. Masa lo makan, kita cuma liatin doang" ucap Davin sesekali menatap Risa.

Sedang kan Risa hanya menatap mereka datar dan Figo yang terus fokus pada makanan nya.

"Kacang makin hari makin mahal bro" Vino terkekeh menepuk pelan bahu Davin sebagai tanda prihatin.

"Pagi Ca" Risa tersenyum menanggapi sapaan dari laki-laki itu.

"Eh Risa, tumben ada disini, ngapain?"

"Nggak ngapa-ngapain kok Jo"

"Pagi Risa"

"Pagi"

"Wah, pagi-pagi udah seger aja liat bidadari"

Jangan salah, walaupun Risa gadis yang sederhana, banyak juga kok siswa disana yang mengagumi kecantikan Risa yang alami tanpa polesan make up.

Trang

Risa maupun orang-orang yang ada di dalam kelas terkejut mendengar dentingan sendok dan garpu yang di banting di piring tersebut.

possessive enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang