13.PE🍁

350 20 2
                                    

Fakta hari ini

Api lebih panas dari pada air

SELAMAT MEMBACA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|


~Author pov~

"Lo beneran nggak mau gue anter aja, Ca?" Zila kembali bertanya untuk memastikan.

Risa menaiki sepeda nya.

"Nggak usah, La. Aku pulang sendiri aja" jawab Risa tersenyum tipis.

Kini sekolah sudah sepi. Hanya ada mereka berdua disini. Adel pun tadi sudah pulang duluan karna di jemput oleh supir nya.

"Ya udah, gue temenin lo deh" ucap Zila.

"Kamu kan pake mobil"

"Ya gue ikutin lo dari belakang aja. Ya,, boleh ya.. gue khawatir tau sama lo"

Zila menyatukan telapak tangan nya memohon pada Risa.

"Aduh La. Kamu ngapain sih pake mohon-mohon segala"

"Ya makanya izinin gue anter lo pulang"

Risa menatap Zila sebentar sebelum akhirnya mengangguk pasrah.

"Tapi kamu nggak perlu ikutin aku dari belakang. Aku nebeng sama kamu aja"

"Nah gitu kek dari tadi. Ya udah yuk balik" Zila merangkul pundak Risa.

"Eh tapi sepeda aku?" Tanya Risa.

"Gampang, nanti biar bodyguard gue yang anter ke rumah lo"

"Ya udah deh"

Risa kembali berjalan bersama Zila menuju mobil Zila.

"Ca.." Risa menoleh pada Zila yang masih fokus menyetir.

"Lo masih kepikiran soal tadi ya?" Tanya Zila hati-hati.

"Aku lagi berusaha buat lupain nya kok La" jawab Risa.

Kalau saja tadi Figo menampar nya mungkin rasa sakit nya tidak sesakit ini.

"Udah, lo jangan sedih lagi ya. Gue tau kok pasti ucapan Figo bakal membekas di hati lo, tapi lo nggak boleh terlalu mikirin ucapan dia yang nggak berguna itu. Lo mau, bokap lo sama Fathan sedih karna liat lo kayak gini?"

Risa tentu saja tidak mau itu terjadi. Cukup dia saja yang bersedih, jangan Papa dan adik nya.

"Makasih ya, La. Kamu dan Adel selalu ada buat aku" ucap Risa tersenyum tulus.

"Nggak seharus nya lo berterima kasih, Ca. Karna memang itu gunanya sahabat" jawab Zila.

Mereka kembali terdiam, sibuk dengan pikiran nya masing-masing.

Ciiittt..!

Zila tiba-tiba menginjak rem dengan kuat. Untung saja mereka memakai seatbelt, kalau tidak, pasti kening mereka sudah memerah karna membentur dashboard.

"Lo nggak apa-apa, Ca?" Tanya Zila.

"Nggak, aku nggak apa-apa kok" jawab Risa.

"Emang kurang ajar ya tu orang" desis Zila.

Dengan cepat Zila membuka pintu dan keluar dari mobil, menghampiri mobil yang tiba-tiba berhenti di depan mereka.

"Mau apa lagi sih lo hah?!" Sambar Zila setelah sampai di depan Figo.

possessive enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang