16.PE🍁

353 22 6
                                    

SELAMAT MEMBACA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

"Enghh..."

Risa meraba-raba sekitarnya. Matanya masih tertutup, tapi kening nya semakin berkerut karna dia tak merasakan ada meja di samping nya. Apa yang terjadi dengan tempat tidur nya? Kenapa rasanya tempat tidur nya bertambah lebar?

Risa perlahan membuka matanya dan terduduk. Risa kaget saat melihat kamarnya. Tunggu. Ini bukan lah kamar nya, tapi dimana dia sekarang?

"Tadi malam kan terakhir kali aku sama Figo. Trus sekarang..."

Tiba-tiba Risa memelototkan matanya, dan dengan gerakan cepat dia melihat tubuhnya.

Dia bernafas lega karna baju nya masih lengkap dan masih memakai pakaian malam tadi. Itu berarti Figo tidak berbuat macam-macam padanya.

Syukur lah.

"Tapi aku dimana? Kok aku disini? Apa Figo yang bawa aku kesini?" Tanya nya pada diri nya sendiri.

Ceklek

Pintu kamar itu terbuka dan menampakkan Moza yang berjalan kearah nya.

Apa itu artinya dia sedang di rumah Figo?

"Kakak udah bangun ternyata. Aku baru aja mau bangunin kakak" ucap nya duduk di samping Risa.

"Jadi kakak di rumah kamu? Kok bisa?" Tanya nya heran.

"Kata bang Figo, tadi malam kakak ketiduran di sofa. Jadi ya udah bang Figo bawa kakak kesini"

Ah ya, Risa ingat. Tadi malam dia sangat mengantuk sampai dia tertidur di sofa.

"Papa!" Ucap nya cemas.

Bagaimana ini? Papa nya dan Fathan pasti sangat mengkhawatirkan dirinya saat ini.

"Kakak tenang aja. Bang Figo udah bilang kok sama Papa kakak" ucap Moza.

"Huft... untung lah" ucap Risa bernafas lega.

"Ya udah kak, kakak ganti baju ya, habis itu kita sholat subuh berjamaah. Nih aku bawain baju buat kakak" Moza meletakkan sebuah paper bag pada Risa.

"Makasih ya" ucap Risa tersenyum.

"Iya. Kakak ganti gih, aku tunggu disini" Risa hanya mengangguk sebagai balasan, setelah itu pergi menuju kamar mandi untuk mengganti baju nya.

Tak membutuhkan waktu lama bagi Risa. Kini dia sudah kembali menggunakan baju yang tadi di bawakan Moza, serta wajah nya yang basah. Sepertinya dia sudah mengambil wudhu.

"Ayo kak" lagi, Risa hanya mengangguk dan mengikuti Moza dari belakang.

Moza membawa Risa menuju musholah yang ada di dalam rumah nya. Disana, sudah ada Juna, Figo dan juga para pekerja yang ada di rumahnya.

Risa sempat menatap Figo yang juga menatap nya. Figo terlihat tampan dengan peci, baju koko, dan sarung yang dia kenakan. Tunggu. Apakah tadi dia baru saja memuji Figo? Ah Risa pasti masih mengantuk.

possessive enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang