9.PE🍁

350 20 0
                                    

SELAMAT MEMBACA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

Sudah hampir 15 menit Adel dan Zila berada di dalam uks, namun sepertinya belum ada tanda-tanda Risa akan sadar dari pingsan nya.

"Duh Ca.. lo kapan sadar sih" gumam Zila menggenggam tangan Risa.

Pintu uks terbuka, menampakkan Adel yang membawa air mineral.

"Belum sadar juga?" Zila hanya menggeleng lemah sebagai jawaban.

"Nih minum dulu"

"Thank's ya"

"Enghh..."

Perhatian Zila dan Adel teralihkan ketika mendengar suara Risa. Risa mengerjap kan matanya menyesuaikan dengan cahaya yang masuk ke matanya.

"Alhamdulillah, akhirnya lo sadar juga, Ca" ucap Adel tersenyum.

"Arkh.. " Risa meringis merasakan sakit di kepalanya.

"Ca, kenapa? Kepala lo masih sakit banget ya?" Tanya Zila cepat.

"Gue panggil guru aja ya"

"Eh nggak usah. Udah nggak sakit lagi kok" ucap Risa menghentikan pergerakan Adel.

"Beneran?" Tanya Adel memastikan.

Risa hanya mengangguk dan tersenyum meyakinkan. Risa berusaha duduk di bantu oleh Zila.

"Yuk ke kelas, aku udah mendingan kok" ucap Risa bersiap untuk turun.

"Eh nggak usah Ca. Bentar lagi juga bel kok. Nanggung, mending disini aja" ucap Zila.

"Yeuu... bilang aja lo males, muter-muter segala lagi" ucap Adel menatap Zila sinis.

Zila hanya menampilkan deretan giginya yang rapi membuat Risa terkekeh.

"Oiya Ca, lo tau nggak tadi lo di bawa ke uks sama siapa?"

"Sama siapa?" Tanya Risa penasaran.

"Figo, Ca. Figo" jawab Zila antusias.

Risa menatap Zila tidak percaya. Mana mungkin seorang Figo mau repot-repot mengantar nya ke uks, pikir Risa.

"Masa sih? Aku nggak percaya."

"Ih beneran Ca, suer deh. Tanya aja sama Adel. Ya kan Del?"

Risa beralih menatap Adel.

"Hm.. tadi dia yang bawa lo kesini" jawab Adel membenarkan.

"Minum dulu, Ca" sambung Adel memberikan sebotol air mineral pada Risa.

"Tuh kan. Tau nggak, dari yang gue liat nih ya, kayak nya dia suka deh sama lo" ucapan Zila membuat air yang ada di mulut Risa tersembur keluar.

"Uhuk uhuk.." Adel ikut membantu mengusap punggung Risa.

"Lo sih, ngomong asal ceplos aja" ketus Adel pada Zila.

possessive enemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang