SELAMAT MEMBACA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|~Author pov~
Jam sudah menunjukkan pukul 22.43 namun mata Risa tetap saja masih terbuka. Entah lah dia tidak bisa tidur malam ini.
Risa berjalan keluar kamar, mungkin dengan melihat keadaan diluar sana akan membuat nya mengantuk, pikirnya.
Duduk di salah satu kursi yang ada di depan rumah nya, sambil memandangi ribuan bintang di atas sana dan tersenyum.
"Mama apa kabar?" Gumam nya tiba-tiba.
"Ica yakin, Mama pasti salah satu dari ribuan bintang itu"
"Ma... Ica kangen sama Mama. Ica butuh Mama disini" lirihnya dengan nada bergetar.
Risa memeluk lutut nya dan menenggelamkan kepalanya di lututnya.
"Sayang.." Risa dapat merasakan belaian di atas kepalanya.
Risa mendongak dan menemukan Papa nya sedang berdiri dan tersenyum pada nya.
"Kok Papa belum tidur?" Risa menuntun sang Papa untuk ikut duduk di samping nya.
"Kamu juga kenapa belum tidur? Besok kan sekolah" balas Papa nya.
"Nggak tau, Ica nggak bisa tidur Pa"
"Kamu kenapa? Ada masalah?"
Selain kedua sahabatnya, sang Papa lah yang paling mengerti dengan diri nya.
"Nggak kok. Ica cuma kangen Mama, Pa" Risa menyandarkan kepalanya di bahu Papa nya.
"Selain itu? Pasti ada hal lain kan?"
Risa mendongak dan tersenyum.
"Oh iya Pa, Ica dapet temen baru hari ini"
Memang, Risa pasti selalu bercerita tentang hal yang dia temui hari ini, ya kecuali hal yang akan menambah beban pikiran Papa nya.
"Oiya? Tumben, biasanya kamu paling susah buat berteman"
"Nggak tau juga. Ica nyaman aja gitu. Dia juga baik orang nya, plus ganteng" ucap Risa menerawang.
"Oohh.. jadi ceritanya anak Papa lagi jatuh cinta nih?" Ucap Papa nya menggoda Risa
"Ih.. apaan sih Pa, enggak. Risa nyaman sama dia, kayak adik kakak gitu, bukan perasaan cinta" sanggah Risa membuat Papa nya terdiam.
"Coba cerita, Papa jadi kepo nih" Papa nya memutar tubuhnya hingga sepenuhnya menghadap Risa.
"Haha.. Papa gaul banget, tau bahasa kepo" ucap Risa tertawa membuat Papanya ikut tertawa.
"Sudah lama kamu tidak tertawa seperti ini nak.." batin Papa nya.
"Oke, oke Ica cerita."
Risa kemudian menceritakan bagaimana dia bertemu dan berkenalan dengan teman baru nya itu.
"Oo,.. jadi namanya Morgan"
"Iya Pa. Ica kasian liat kak Morgan karna nggak bisa lanjut kuliah. Padahal kan kuliah itu juga penting Pa."
"Ya itu kan pilihan dia. Lagian Papa setuju sama ucapan dia, kalau dia kuliah sambil kerja, yang ada dia nggak akan fokus kuliah dan pekerjaan nya terbengkalai"
KAMU SEDANG MEMBACA
possessive enemy
Novela Juvenil"Kamu ini siapa sih? Aku nggak kenal sama kamu, tapi kenapa kamu gangguin aku terus?" "Gue ini musuh lo" pria itu tersenyum miring "Terus kenapa kamu harus atur-atur hidup aku?" "Ya karna gue musuh lo" ______________________... "Aku nggak mau kamu a...