0,3

84 10 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sampai di ruang UKS aku langsung didudukkan di atas kasur lalu Jungkook yang langsung terbaring dengan kesakitan disebelah kasurku.

Wajahnya penuh memar dan darah, seragamnya kotor dan berdarah banyak dibagian perut kiri.

Dokter UKS langsung datang menarik hordeng pemisah perkasur agar aku dan Jungkook tak bisa saling melihat. Mungkin karena lukanya yang terlalu serius dan perbedaan gender kita. 

Tapi yang aneh, kenapa dokter itu hanya diam saja? Biasanya ia akan menanyakan kasus seorang muridnya dari awal hingga akhir.Tapi kini ia hanya diam seakan-akan ini hal sangat biasa.

Sekolah ini memang tak menanggung pembullyan, tapi para dokter UKS biasanya tetap menayakannya entah karena peduli atau kepo.

Untuk dokter Kim Seokjin, dia sosok yang peduli. Biasanya dia akan menanyakan kasusnya sambil memberi penerangan diselingi dad jokes miliknya itu.

Kriiinggg!

Bell masuk kelas sudah berbunyi.

"Silahkan kalian ke kelas kalian, Jungkook dan Rena akan saya urus disini" ucap sang dokter pada Namjoon Taehyung juga Mingyu.

Namjoon, Taehyung juga Mingyu mengucap salam pergi untukku setelah Jungkook.

Dan aku hanya tersenyum mendengar jawabannya.

Pintupun tertutup, aku dengan perlahan menidurkan diriku dikasur.

Harus pelan agar sakitnya ringat, karena setiap aku harus bergerak perut itu terasa sakitnya yang mantap.

"Rena, makasih banyak" ucap Jungkook sangat pelan dan lembut.

Suaranya membuat hatiku damai.

Reflek aku tersenyum, "Sama-sama, lagian lu kenapa coba bisa sampe kayak gitu?" tanyaku heran.

Dia diam untuk beberapa detik, lalu kembali berkata "Lu gaperlu tau, sekali lagi makasih"

Aku tercengang sesaat, "Hm i-iya sama-sama" balasku.

Lalu sehabis itu hanya ada kecanggungan yang membuatku ngantuk.

Aku memecah keheningan, "btw Kook, lu punya luka apa kok bisa sampe berdarah gitu?" tanyaku.

"Lu ga perlu tau" jawabnya lagi.

Aku hanya menghela nafas, lelaki ini memang menyebalkan begini atau gimana sih? Padahal aku masih ada harapan kalau Jungkook juga manusia normal.

Sepertinya aku akan memutuskan untuk tidur saja karena ngantuk juga cukup pusing dari tinjuan Yuta yang lumayan tadi.

"Dok saya tidur ya, pusing banget" kataku.

From Respect ; Jeon Jungkook √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang