0,16

24 5 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku membelakakan mataku tak percaya, dia menerimanya?! Dia benar-benar sudah menganggapku teman kan? Dia tidak bermaksud macam-macam kan?

Ya Tuhan pikiranku sudah berkeliling kemana-mana.

"Nih" lalu ia memberikan ponselnya padaku.

"Lu beneran nginep disini?" tanyaku sekali lagi.

"Iya, biar lu bisa tuntas belajar matnya. Gw juga bisa belajar Pknnya lebih enak lebih leluasa pas lu udah tidur nanti" jawabnya.

"Besok pagi gw udah minta tolong mama gw buat bawain tas sama seragam jadi gw ga balik" tambahannya lalu ia kembali duduk ke sofa sambil memainkan ponselnya.

Aku tak tahu aku harus bahagia atau takut.
Bahagia karena dia menemaniku, takut ia macam-macam denganku.

Karena sepolos dan se-introvert seorang laki-laki, hasrat untuk melakukan itu pasti ada kan? Itu yang membuatku takut.

"Lu belajar Pkn aja dulu sampe puas, baru belajar Mat. Kan gw nginep disini jadi lu santai aja" katanya.

Entah kenapa sekarang suasananya berubah, entah kenapa mendengar cara dia berbicara membuatku sedikit merinding.

Aku ingin membahas ini padanya, tapi takutnya justru ia tidak memikirkan itu dan malah jadi melakukan hal itu.

Renjun ini benar-benar mau jadi kakak baik apa bagaimana? Kakak macam apa yang melepaskan adik perempuannya tidur bersama teman lelakinya?

Aku mulai melihat-lihat sekitar, barang apa dan apa yang bisa kulakukan kalau Jungkook mulai melakukan sesuatu.

Ah, tiang infusanku. Mungkin itu akan membantu. Aku akan menusukkan infusanku didirnya lalu mendorongnya dengan tiang infusku, lalu aku berteriak kencang sambil menekan tombol agar dokter datang.

Karena posisiku aku masih tak bisa berjalan, jadi kemungkinan itu yang bisa ku lakukan.
Beruntung suara teriakanku kencang.

Dan posisi tidurku akan menduduk, ya ranjangnya tidak akan mendatar sempurna jadi aku bisa sigap kalau terjadi hal yang tidak diinginkan.

Waktu terus berjalan, kini aku sedang belajar Matematika bersama Jungkook.
Dan tak kusangka aku cukup mengerti belajar bersama Jungkook, kesabarannya sangat ku apresiasi akan kenyolotan dan ke-soktauanku disela belajar.

Sekarang sudah jam setengah sebelas.
Aku sudah cukup mengantuk sekarang.

"Kook, udahan dulu ya besok aja lanjut dikelas gw ngantuk" aku kemudian kembali menguap.

"Oh yaudah, gapapa ini tinggal dikit lagi kok besok juga beres. Kasurnya gak mau didatarin?" tanyanya.

"Ga gapapa gausah, gw emang biasa tidur kayak gini. Aneh ya tidur agak duduk gini tapi nyaman asli" jawabku dan mulai memejamkan mata sambil menarik nafas panjang lalu membuangnya perlahan.

From Respect ; Jeon Jungkook √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang