0,12

27 7 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Anak saya bekas jahitannya robek terus kena infeksi" jawabnya yang agak lambat.

"Ooh, waduh kok bisa bu?" tanya papaku yang nadanya mirip seperti ibu-ibu kepo.

"Iya belum tau nih dia masih koma belum bangun dari tadi pagi" jawab ibu itu.

Entah kenapa hatiku seperti ter-iris mendengar ucapannya tadi.

"Eh bu masuk aja dulu" Renjun berdiri dan menghampirinya sambil mengajaknya masuk.

"Eh iya" lalu ia masuk dan Renjun menutup pintu kamarnya.

"Kamu kenapa bisa disini?" tanyanya, akupun menjelaskan semua yang terjadi.
"Waduh, parah banget anak itu. Harus dibawa ke penjara" balas ibu itu.

Tak ada kemiripan sama sekali terhadap Jungkook, ya itu jelas maklum saja ia hanya ibu angkat.
Tapi ibu ini terlihat sangat muda.

"Eum tan, boleh nanya umur ga?" tanyaku.

"Ah boleh kok, umur saya 31, kenapa? Keliatan tua ya?" tanyanya ramah.

Aku juga ikut reflek tersenyum, "Eh gak kok, justru tante keliatan muda banget makanya aku bingung" jawabku dan ia hanya mengangguk - angguk sambil tersenyum.

Selesai menjenguk dan berbincang-bincang kecil ibu Jungkookpun kembali ke kamar Jungkook.

"Pa, papa kenal tante itu?" tanyaku heran.

"Hah? Kagak" jawabnya tanpa ragu.

"Masa?" tanyaku lagi.

"Iya" jawab papa.

"Tapi tadi kek ada yang janggal gitu loh, kek, tiba-tiba papa motong kata-katanya terus dia juga gelagapan" balasku.

"Kamu aja mikirnya kejauhan" ia bangkit dari kasurku lalu pergi ke kamar mandi.

Beberapa detik kemudian ponsel papa berbunyi,

"Pa teleponnya bunyi" ucapku berbarengan dengan Renjun dan kami saling tatap tak percaya.

"Iya, Renjun bawa sini hpnya" jawab papa yang masih dikamar mandi, lalu segera keluar dan mengangkat telepon itu.

Aku dan Renjun sama-sama melihat ke arah papa.
Dan hal yang ku tak mau terjadi.

"Maaf banget nih tapi papa harus ke kantor lagi, ada kerjaan mendadak. Eum, kamu udah selesain pembayarannya belom?" tanya papa dan aku menggeleng.

"Yaudah kalo gitu papa urus ya, Renjun kamu jagain adek kamu yang bener" papa kembali memakai jas dan membawa tas kantornya itu, mencium kedua kening anak-anaknya lalu kembali pergi.

Aku hanya bisa menghela nafas melihat papa pergi.

Renjun mulai rebahan di sofa sambil bermain bersama ponselnya.

From Respect ; Jeon Jungkook √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang