0,29

28 3 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kamu percaya itu?" itu kata-kata pertama yang Jungkook lempar padaku.

Saat ini kami sedang berada di loteng kost Jungkook. Kami duduk sambil memandangi cuaca dan keadaan kota dimalam hari yang indah dengan angin sejuk bersepoi-sepoi.

Keadaan yang indah, tapi tidak untuk hubunganku.

"Iya, dia pasti ga bohong. Keliatan dari cara dia ngomong sama natap aku. Kamu juga ngakuin kan kalo dia emang tulus waktu minta maaf sama kita? Kayak, dia tuh mau berubah. Kamu sendiri juga yang bilang gitu sekarang kamu nanya aku percaya? Haha, kamu lagi pembelaan diri ya?" lalu aku menyeruput teh hangat itu.

Kami duduk sejajar, tak saling menoleh melainkan sama-sama menatap keadaan kota.

Jungkook menghela nafas, "Kayaknya kamu lelah-" aku memotongnya.

"Lelah gaada hubungannya sama apa yang kubahas tadi. Jujur aja sih emang susah?" lalu kini aku menoleh padanya dan menatap tajam.

Ia masih menunduk, diam.

"Kenapa diem? Lagi mikir alesan ya?" pancingku lagi sambil menggeleng-geleng dan kembali menatap kota.

Sebenarnya aku tak mau seperti ini, kasihan juga melihat ia menunduk seperti itu. Keadaanya juga belum total sembuh begitu juga peringkatnya. Tapi kalau aku tidak begini apa aku akan mendapatkan jawaban jujur?

Kulihat samar Jungkook menggeleng pelan, "Kamu berubah" itu katanya sambil mengangkat kepalanya.

Nah, sudah kuduga ia akan berkata itu. Karena selama kita pacaran aku sudah jarang lagi untuk jutek, marah-marah, berkata kasar, dan sebagainya kecuali dalam konteks bercanda aku sering memakai itu.

Lalu ia menoleh menatapku, "Kita udah bareng hampir satu tahun, suka duka udah kita lewatin semua apalagi hal beginian. Yang edit-edit itu aja kamu ga sampe sebegininya, kamu kenapa? Siapa yang ngerubah pola pikir kamu?"

"Aku cape sama hubungan ini. Selalu ngerasa biasa aja padahal aku selalu takut kalo ada kejadian kayak ini dan bener kan? Malesnya pacaran sama orang famous kayak gitu. Orang pacaran jalan ga akan pernah mulus aja kek aspal, pasti ada aja lobangnya" jawabku apa adanya.

"Padahal dulu kamu orang yang terbully, diri berasa diinjek banget sekarang malah orang-orang pada suka sama kamu" lanjutku.

"Kamu ga percaya sama aku?" tanyanya lembut.

"Bukan gitu, tapi. Huh" aku menghela nafas panjang, mata semakin panas dan perih serasa ingin mengeluarkan air mata.

"G-g-gatau, susah dijelasin" ucapku bergetar, tangisku pecah.

From Respect ; Jeon Jungkook √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang