0,18

24 5 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Waktu pulangpun tiba, dengan cepat aku datang ke meja Namjoon dan berkata akan menemuinya di daerah perpustakaan.
Bukan dibelakanya kok kayak waktu sama Yuta, ini didalamnya atau kalau sudah tutup ya diluar. Aku juga takut kalau Namjoon emosi tak terkendali dan tempatnya sama seperti bersama Yuta bisa mati aku.

"Ok" jawabnya.

Lalu aku kembali ke meja, mengambil ponsel dari tas lalu mengetik pesan untuk Jungkook.

Kook, lu duluan ya ke halte. Gw usahain cepet kok

Aku menunjukan pesan itu padanya dan ia mengangguk.
Setelah itu akupun memakai jaket, membawa tasku dan pergi ke perpustakaan lebih dulu.

Ternyata perpustakaan tutup, jadi aku hanya menunggu Namjoon dengan duduk dikursi yang disediakan tepat didepan gedung perpustakaan.

Beberapa menit kemudian Namjoon datang, "Oh perpusnya tutup, yaudah kenapa ga dibelakang aja? Ini masih rame" katanya.

"Gapapa disini aja" lalu aku duduk sedikit lebih minggir agar memberi tempat duduknya lebih luas.

Dia duduk sambil menghela nafas, "Jadi mau ngomong apa?" tanyanya.

Aku duduk menatap lapangan.
Iya view dari gedung perpustakaan ini lapangan.
"Tentang Jungkook" kataku.

"Kenapa Jungkook?" tanyanya yang menoleh kediriku tapi aku tak menoleh kearahnya.

"Gw udah tau semua masalah lu sama Jungkook, juga tentang bekas jahitan Jungkook yang robek dan infeksi. Itu kan lu yang ngelakuin" kataku.

"Hah? Ngomong apaan lu? Gw gaada masalah sama dia, terus ngapain juga gw sejahat itu sama dia? Dia kan ga ngapa-ngapain—"

Aku memotongnya, "Ya, itu sedih tapi kenyataan. Jungkook emang ga bersalah, lu yang bermasalah"

"Dan juga tentang mama gw, jangan pura-pura gak tau. Mama lu yang udah bikin mama gw koma beberapa hari" tambahku.

Kurasakan Namjoon kembali menengok kearahku dengan wajah kagetnya.
Kini aku membalasnya.

"Hah?!" tanyanya tak percaya.

"Mama kita lagi jalan-jalan, terus mabok, terus mama lu dengan sengaja numpahin minumannya di tangga. Mama gw kan make hak, mabok, ya kepleset lah" jelasku singkat.

Aku kembali menatap lapangan "Mama lu tiri, tapi sama aja kayak sifat lu. Pantes cocok dibanding sama mama kandung lu" sarkasku.

"Gw begini, karena gw gamau lu direbut Jungkook. Gw udah berjuang sampe mampus dan Jungkook lugu gajelas itu langsung bisa sedeket itu sama lu?" katanya sendiri.

From Respect ; Jeon Jungkook √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang