0,27

24 4 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku terbangun karena suara orang menangis, aku perlahan membuka mataku.

Ada seorang perempuan disana juga Jungkook dengan punggung sedihnya itu.

Aku memfokuskan mataku, dilihat-lihat bukankah itu mamanya Jungkook?

Aku mulai bersuara, "Tante? Tante kenapa?" lalu mereka berdua menatapku dengan kaget.

Jungkook mendekatiku "Eh kamu kebangun? Maaf ya gara-gara mama kamu jadi keb—" aku memotong Jungkook yang sedang mengelus kepalaku pelan.

"Gapapa santai aja kali, itu mama kamu kenapa?" tanyaku dan Jungkook terdiam menunduk.

Dan membuang nafas resah, "Mama aku dipecat dari kerjaannya dan nyari kerja untuk mamaku susah, butuh waktu 2 3 bulan baru bisa nemu itu juga kalo beruntung"

"Terus, gimana? Kamu udah kepikiran caranya?" tanyaku lalu Jungkook mengangguk.

"Ya, aku bakal kerja di minimarket deket sekolah. Mudah-mudahan mau diterima" jawabnya.

Aku menggengam kedua tangannya, "Doa, kamu pasti diterima" dan Jungkook hanya menatapku lemas.

"Ga cuma itu, mama ada hutang 10 juta dan penghutangnya cuma ngasih waktu seminggu ini. Itu yang bikin aku pusing" katanya.

Akupun berpikir, itu cukup besar dan tabunganku bisa cepat ludes.
Tapi aku bisa, masih ada Renjun yang akan bantu memenuhi hutang itu.

"Aku yang bayar" jawabku.

Jungkook tersenyum lirih, "Aku tau kamu akan jawab itu. Dan aku gaakan kasih kamu bayar itu"

Aku menaikkan kedua alisku, "Hah? Kenapa? " tanyaku.

"Kamu polos banget, beruntung kamu pacaran sama aku kalo ga kamu udah diporotin orang. Ya karena kamu tuh sebaik itu Renaa, dan gimana aku bisa gantiin itu ke kamu dengan uang sebesar itu?" tanya Jungkook.

"Pas kamu kerja kan bisa pelan-pelan juga kekumpul" jawabku.

"Toh waktu mama kamu cuma seminggu, kamu bisa apa? Stres doang, bantu ga cukup waktu. Yakan? Pikir aja gitu" tambahku.

"Iya sih, tapi janji ya selalu ingetin aku buat tagih uang itu. Aku ga enak" jawabnya dan kembali menunduk.

Aku tersenyum lalu mengacak rambutnya sambil bangun terduduk, "Iyaa"

"Nak, makasih banyak ya" ucap mama yang penuh air mata.

Aku mengangguk tersenyum.

Uang tidak dibawa mati, tapi kebaikan di bumi disaksikan Tuhan. Itu motto hidupku, sebisaku aku dapat menolong sesama. Uang bukanlah segalanya bagiku.

From Respect ; Jeon Jungkook √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang