Siang sudah menyapa, seluruh peserta dan pengurus sibuk untuk bersiap siap pulang.. Mandi adalah pilihan yang tepat sebelum mereka menempuh perjalanan kembali ke kampus. Berbeda dengan seorang Gadis yang sudah mandi sedari Jam 6 tadi, ia malas mengantri Jika ia mandi siang seperti ini.
"Yeji, Ga mandi?" Ujar seorang gadis yang tampak masih mengeringkan Rambut panjangnya dengan handuk yang menggantung dileher.
"Yeji udah mandi tadi pagi Jisu" ujarnya pelan, mata Kucing Yeji masih menatap catatan catatan. Entah apa itu.
"Sibuk banget" Ujar Jisu yang sekarang Duduk disamping Yeji, lalu menatap kearah kertas yang Yeji pegang.
"Engga kok, Yeji cuma ngecek ini aja sebelum pulang. Takut ada yang salah gitu" Jelas Yeji tanpa mengalihkan pandangannya. Jisu yang merasa diacuhkan mengambil kertas Yeji. Yeji tersentak tentu saja, namun ia tetap bersikap tenang.
"Ada apa Jisu? Kok kertas Yeji diambil?" Tanya Yeji yang heran kertasnya diambil oleh Jisu. Jisu hanya menatap Yeji sembari menggebungkan pipinya. Saoloh lucu bgt kalo kalian liat mah.
"Lagian, bukannya Yeji ngobrol dulu sama Jisu.. malah liatin ini terus" Ambek Jisu pada Yeji, melihat Jisu yang begini malah membuat Yeji terkekeh lalu mengacak rambut Jisu yang masih setengah basah.
"Yaudah maaf deh.. Yeji ga sengaja hehe " Ujar Yeji dengan Cengiran Khasnya
"Yaudahh iya" Ujar Jisu masih setengah ngambek. Yeji yang melihat itu hanya menggeleng,
"sekarang siapa yang seperti anak kecil huh?" Ujar Yeji mencubit pelan pipi Jisu. Yang dibalas pukulan kecil di lengan Yeji.
"Udah ya, siniin dulu.. Yeji mau Ke belakang Villa, katanya ada yang mau diomongin Jiwon soal Mentor" Ujar Yeji yang berdiri dan ingin beranjak dari duduknya.
"Yaudah sana gih" Ujar Jisu memberikan kertas ditangannya, Yeji hanya bisa terkekeh melihat sahabatnya yang masih dalam mode 'ngambek'.
Yejipun pergi ke belakang Villa, sesampainya disana.. ia melihat Jiwon yang sedang duduk sembari memainkan ponselnya. Yejipun menghampiri Jiwon lalu menepuk punggungnya, Jiwon yang merasa punggungnya ditepuk pun menoleh kearah Yeji.
"Eh udah sampe ya MOT ku?" Ujar Jiwon dengan nada Jenaka, Yeji hanya menatapnya datar.
"Yeuh.. udah cepet, tadi mau ngomong apa? Dikit lagi kan harus kumpul di aula" Ujar Yeji pada Jiwon, Jiwon hanya memutar bola matanya malas.
"Jadi gini..." Jiwonpun menjelaskan secara detail permasalahan yang ada tentang Mentor dan Acara hari ini, Yeji hanya membalas sesekali dengan mengangguk atau bertanya.
"Jiwon!!" panggil seseorang dari arah Villa
"Ahh ada apa Yuna?" Tanya Jiwon yang menjawab panggilan itu ternyata adalah Yuna.
"Ayolah, Bantu aku sebentar" Teriak Yuna lagi yang dibalas helaan nafas dalam oleh Jiwon
"Udah dulu ya Ji, tadi udah dijelasin kan? Tinggal gimana Master of Trainner ku ini mengambil keputusan. Aku harus kembali ke Yuna ya, bye" Ujar Jiwon yang lalu pergi menghampiri Yuna. Yeji masih duduk disana sembari menghela nafas dalam, memijit pangkal hidungnya karena kepalanya terasa pening sekarang. Iapun memutuskan ingin kembali ke Villa, namun belum sampai ke Villa ada yang menarik tangannya dan menghempaskan tubuhnya ke Tembok dekat sana.
Yeji mengaduh, karena punggungnya lumayan sakit karena ini. Ia mendongak, melihat siapa orang yang menghempasnya ke tembok dan mengunci pergerakannya sekarang.
"Ji.. " lirih orang itu, Yeji agak tersentak melihat siapa orang yang telah mengukung tubuhnya sekarang.
"Yeon.. jun?" Ucap Yeji pelan, matanya masih menatap mata Yeonjun yang sedang menatap matanya pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOBODY LIKE YOU ✔
FanfictionYEJISU MOMENT IN HERE😉 karena tidak ada orang lagi yang seperti dirimu.. Bahkan yang miripun tidak akan pernah ada. Kisah Peliknya kehidupan sepasang Sahabat yang nyatanya saling membutuhkan satu sama lainnya dalam menghadapi kehidupan. "Aku.. Cint...