30. Mediasi

800 101 32
                                    

"Jisu... Yeji sangat Merindukan Jisu"






==================

Hari ini adalah hari minggu, dimana Yeji sama sekali tidak ada niatan untuk keluar dari rumahnya. Ia hanya terus merenung, menatap kosong Taman miliknya dari atas balkon kamarnya.



"Yeji.. Makan Dulu, Jisu Sudah membawakan Bekal Untuk Yeji"

"Yeji.. Jangan Mengabaikan Jisu. Sibuk banget sih"

"Yeji"



Ingatan ingatan keparat itu membuat Yeji lagi lagi merasakan sesak Didadanya, Senyuman itu.. senyuman Favoritnya, Suara Tertawa Jisu bahkan masih terdengar Jelas di telinganya. Dia memukul kecil kepalanya yang selalu mengingat semua Moment dengan Jisunya.

Dulu, ia sangat ingin mengingat seluruh kenangan Jisunya. Namun sekarang? Ia bahkan menyesal telah mengingat semuanya, Ingatannya yang kembali namun Jisunya yang pergi dari Hidupnya. Ia sangat membenci hal itu, sungguh.

Ia mengambil Ponsel kesayangannya, Yeji kembali mengirim pesan yang pastinya tak akan di balas oleh gadis bermarga Choi itu. Permintaan maaf yang Yeji katakan tiada hentinya di akun itu.

Ia membuka galeri Ponselnya, Tersenyum melihat Foto Fotonya dan Jisu saat Di Jeju setahun yang lalu.
Ia mengusap layar Ponsel yang menampilkan wajah Jisu yang seperti ingin menciumnya.

Setelah Dia mengupdate itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Dia mengupdate itu.. Yeji pun menutup Ponselnya, Kembali pada kegiatannya. Melamun.

nuga mweora haedo nan naya
nan geunyang naega dwego shipeo
I wanna be me, me, me

Ponselnya berdering, Ia menatap sekilas layar Ponselnya. Siapa sih yang menganggu hari minggunya ini?
Dia tersenyum, itu adalah salah satu dari Orang suruhannya untuk mencari keberadaan Jisu. Yejipun mengangkat Panggilan itu

"Hallo"

"Boss Hwang, Kami belum menemukan Nyonya Jisu. Tapi kami sudah menemukan Orang Tuanya."

Alis Yeji seketika Mengkerut mendengar itu.

"Dimana mereka?"

"Kami sedang ada dirumahnya Boss, Ingin Bicara dengan Ayahnya?"

"Iya, Tolong Berikan Ponselnya padanya"

Sang mata mata itupun menyerahkan Ponselnya pada Ayah Jisu

"Hallo nak"

Suara ini, Ia mengenalinya.. ini memang suara Ayahnya Jisu, Suara yang merestui dirinya dengan Gadis Choi Itu.

"Ayah.. Apa kabar ayah? Apakah kesehatan Ayah membaik? Ayah makan dengan baik bukan? Ayah.."

Terdengar Ayah Jisu terkekeh, Yeji bukannya langsung menanyakan Jisu.. malah menanyakan kesehatannya, anak ini memang Sangat baik. Tak salah dahulu ia mempercayakan anaknya pada Yeji.

NOBODY LIKE YOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang