25. Official?

875 94 21
                                    

Pagi sudah menyapa, seorang gadis yang masih tertidur di bawah selimut itupun mulai membuka matanya. Ia berusaha duduk namun kepalanya terasa sangat berat, tangannya memegangi keningnya yang sangat pusing.

"Sudah bangun?" Ujar seseorang dari arah kamar mandi, Jisu mendongak mendapati Yeji yang sepertinya baru mandi. Dia bahkan sudah memakai Baju yang lumayan Rapih. Yeji pun melangkahkan kaki Jenjangnya menuju meja disana lalu mengambil segelas air kemudian berjalan mendekati Jisu.

"Minum lah.. ini akan meringankan Pening dikepalamu" Ujar Yeji sembari tersenyum dan memberikan segelas air dan Pil. Jisupun menerima itu lalu menenggaknya.

"Masih pusing?" Tanya Yeji, terlihat kilatan khawatir dimata kucingnya.

"Sudah mendingan kok, makasih ya" Ujar Jisu menunjukan senyum bulannya lagi, Yeji tersenyum kecil melihat itu.

"Jangan minum lagi ya, nanti kau bisa sakit terus kalo minum itu lagi" Ujar Yeji menatap Jisu serius, Jisu pun tersentak ia baru mengingat bahwa semalam ia mabuk dan meminum banyak Wine karena rasa sesaknya kemarin. Tapi setelah itu dia tidak mengingat apa lagi yang terjadi.

"Apa.. aku mengatakan hal aneh saat mabuk?" Tanya Jisu yang agak takut mendengar jawaban Yeji. Si sipit mengerutkan dahinya.

"Apa maksudmu mengatakan hal aneh?" Tanya Yeji, Jisu menghela nafasnya lega.. berarti Dia tidak mengatakan Hal apapun..

"Kau bukan mengatakan hal aneh lagi, tapi kau hampir memperkosaku" Ujar Yeji ia tengah menahan tawanya sekarang, Jisu Terbelalak kaget mendengar penuturan Yeji barusan. Apa apaan itu? Masa Jisu segitu parahnya saat mabuk? Ya walaupun memang dia belum pernah mabuk sebelumnya sih.

"A.. Apa?? Kau serius, Yeji?" Tanya Jisu menatap Yeji tak percaya karena Penuturannya tadi. Yeji mengangguk, lalu mendekatkan wajahnya pada telinga Jisu.

"Apa perlu ku ulangi yang semalam? namun sekarang aku yang berada diatasmu?" Bisik Yeji seduktif, Jisu wajahnya merona hebat, ia bahkan mematung sekarang.

"Maa.. maafkan aku.. aku.. ti.. tidak sadar Yeji. Kumohon maafkan aku" Ujar Jisu masih menunduk, Ia benar benar merasa tidak enak pada Yeji.

"Pffttt Hahahahaaha" Yeji tertawa, Jisu yang mendengar itupun mendongakan kepalanya dan menatap Yeji Heran.

"Aku bercanda Jisu-ya jangan serius sekali begitu" Ujar Yeji yang menyeka air matanya karena sangat lucu melihat Jisu yang panik begitu.

"Ihh Yeji mah! Jangan bikin Aku Panik!" Teriak Jisu, Yeji malah semakin tertawa.

"Kau tidak sampai memperkosaku kok, tapi kau menciumku.. lalu mengatakan bahwa kau Cemburu saat Heejin--" Jisu langsung menutup bibir Yeji dengan tangannya, tidak ingin mendengar kelanjutannya. Ia benar benar merona sekarang, bagaimana bisa dia melakukan itu pada Yeji saat dia sedang mabuk?

"Jangan dilanjutkan! Aku minta maaf, sungguuh. Anggap semalam tidak terjadi apa apa ya. Aku benar benar menyesal Yeji" Ujar Jisu menunduk lagi, Yeji tersenyum lembut melihat itu.

"Bagaimana aku bisa melupakan kenangan indah seperti semalam Jisu-ya?" Ujar Yeji lembut, Jisu menatap mata Yeji tak percaya dengan ucapan Yeji barusan.

"Kenangan ketika kau cemburu padaku, dan menciumku. Mana mungkin aku bisaa melupakannya?" Ujar Yeji lagi, Jisu semakin bingung dibuatnya.

"Apa maksudmu tidak bisa?" Tanya Jisu masih menatap dalam mata Sipit Yeji. Yeji tersenyum hangat

"Mana mungkin aku bisa melupakan ketika Gadis yang aku sayangi berkata bahwa dia cemburu ketika aku berciuman dengan orang lain? Lalu gadis itu berkata akan menghapus jejaknya? Bagaimana aku bisa melupakan Kebahagian ketika ternyata Gadis itu membalas perasaanku padanya?" Jelas Yeji lembut masih menatap Jisu yang sekarang wajahnya sudah merona hebat

NOBODY LIKE YOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang