15. Finding

530 90 28
                                    

Jisu mulai tersadar dari tidur panjangnya. Seluruh badannya terasa sakit, ia berusaha untuk merenggangkan ototnya namun ia bahkan sama sekali tak dapat bergerak. Ia tersadar, tangannya diikat di belakang kakinya juga diikat pada kursi dan ada kain yang menutup mulutnya. Jisu terbelalak sekarang, bagaimana dia bisa sampai begini?

Ia berusaha mengingat kejadian itu, dan Gotcha! Dia ingat sekarang. Semalam ia ingin pulang namun ada yang membuatnya pingsan. Ia mengedarkan pandangannya, ia berada di tempat yang lumayan besar. Seperti... Pabrik Kosong?

"Hmmmmm!!" Jisu berusaha melepas tali ditangannya namun Nihil tali itu begitu kuat mengikatnya.

"Hmmmm!" Jisu masih berusaha melepasnya, meronta dan berharap tali yang mengikat tangannya dapat lepas.

"Kau sudah bangun?" Ujar seseorang dari belakang tubuhnya, Jisu Tersentak ia sangat mengenal suara ini?

"Tidurmu nyenyak, Princess?" Tanya orang itu lagi, Jisu semakin yakin siapa itu. Ia tidak bisa melihat orang itu, karena ia sulit menghadap ke belakang.

"Ck.. ck.. ck.. Kenapa tidak menjawab?" Ujar Orang itu lagi yang sudah ada dibelakang Jisu dan memegang pundak Jisu lembut, Jisu Tersentak.

"Hmmmm!" Jisu berusaha memberontak, namun tetap saja tidak merubah apapun. Orang itu tertawa Renyah.

"Kau tidak berubah Jisu-ya sangat  ambisius, terbukti kau masih berusaha lepas padahal kau tau pasti tidak akan bisa bukan?" Bisik orang itu tepat Ditelinga Jisu.

"Hmm.. aku tidak perlu Repot repot begini kalau bukan karena si nenek lampir itu, dan Juga Orang kesayanganmu, Hwang Yeji." Ujar orang itu yang sekarang Berjongkok agar dapat berada Di depan Jisu. Tebakan Jisu benar, ia tau betul siapa orang itu.

"Hmmm!!!" Jisu berusaha berteriak, orang itu lagi lagi tertawa

"Ingin bicara? Arraseo arraseo, " Ujar orang itu kemudian membuka kain yang membungkam mulut Jisu.

"APA MAUMU, KAI?!" Teriak Jisu pada pemuda di hadapannya. Yang di balas tertawa Renyah kembali.

"Silahkan berteriak sesukamu, Toh ini tempat terpencil.. Tidak akan ada orang yang mendengarmu, Jangan terlalu menyianyiakan tenagamu" Ujar Kai masih dengan Smirk diwajahnya.

"Heuning Kai, sebenarnya apa masalahmu hah?!" Ujar Jisu pada Kai, pemuda itu hanya terkekeh pelan lalu berjalan mengitari Jisu berlahan.

"Aku hanya ingin membalaskan dendamku pada Yeji" Ujar Kai pelan disertai Smirk diwajah tampannya. Jisu tersentak.

"Siapa yang tidak ingin membalas perbuatannya, hm? Aku dipukuli dan dipermalukan di depan Kak Nayeon, dan akhirnya dia meninggalkanku" ujar Kai, Jisu mengereyitkan matanya.

"Itu karena kesalahanmu" Ujar Jisu pelan

"Aku tidak punya kesalahan, Nona Choi Jisu." Ujar Kai menatap Jisu disertai kekehannya.

"Dan tiba tiba ada yang menawariku Jasa balas dendam. Dengan Benefit yang ia mau dan menurutku Benefit miliku sangat menguntungkan" Ujar Kai.

"Siapa?" Tanya Jisu

"Kau pasti kenal orangnya, Dia ada didekatmu. Benefitku hanya 1, balas dendam pada Yeji. Dan benefitnya, itu urusannya. Aku hanya ingin benefitku saja" Jelas Kai pada Jisu.

"Kau benar benar Kai" desis Jisu menatap tajam Pemuda didepannya.

"Let's watching this Game, Choi Jisu. And we'll see who's the winner" Bisik Kai lalu menjauh dari Jisu, mata Jisu terbelalak.  Kai menghampiri Pria yang bertubuh besar di dekat sana.

NOBODY LIKE YOU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang