Nine

449 87 46
                                    

Setelah kejadian terciduk kalau Sarah dan Krystal berada di pinggir lapangan, keduanya langsung di interogasi oleh Serina ketika jam istirahat.

"Ka Sarah kenapa bolos kelas sih?"

"Ck Kakak gak bolos, lagian gak ada guru."

"Terus kenapa harus keluar kelas?"

"Ya tanya aja sama si Ital yang nyuruh-nyuruh Kakak buat ikut dia ke pinggir lapangan."

Krystal yang tidak terima menggeleng cepat. "Heh lo juga sebenernya mau kan gue ajak liat yang olahraga."

"Emang kalian mau ngapain sih?" Heran Serina.

"Ck ck ck ya Sarah juga mau liat si Ryan lah"

"Heh kutu anoa ngomong sembarangan aja lo siapa bilang gue mau liatin tuh anak, lo sendiri kan yang mau liat si Kai." Timpal Sarah menggebu-gebu.

Serina yang mendengarnya hanya terdiam.

Krystal melotot kaget mendengar ucapan Sarah dan segera membekapnya. "Heh bakteri Thermus jangan berisik anjir ntar kedenger sama orangnya mampus gue."

Sarah melepaskan lengan Krystal dengan sebal. "Bodo amat."

Krystal mendengus kesal. "Serina tau gak kembaran lo tadi di pinggir lapang gimana pas liatin si Ryan?"

Serina yang tadinya menunduk perlahan mendongak. "Si Sarah gak ngedip liatin si Ryan olahraga sampe-sampe bisa ngeces kali kalo tadi gak keciduk."

Sarah yang kesal langsung menggeplak bibir sahabatnya itu. "Aw... Sakit bego."

"Ya lo ngomong asal."

"Asal gimana gue jadi saksi ya tadi." Sewot Krystal.

Serina kemudian memaksakan senyumnya. "Jadi... Kak Sarah suka sama Ryan?"

Kembarannya itu langsung menoleh kaget. "Heh apaan, enggak ya." Kilahnya.

"Mau aku sampein ke Ryan?" Tawar Serina.

"Apaan sih kamu, siapa lagian yang suka."

"Hayo ngaku, lo suka kan sama si Ryan." Desak Krystal menatap Sarah.

"Enggak." Pekik Sarah kesal kemudian ia bangkit dan melangkah pergi. "Gue males sama lo lo pada."

"Heh beruang madu mau kemana lo?" Tanya Krystal buru-buru menyusul.

Serina hanya tersenyum kecil melihat keduanya yang pergi menjauh.

Sedangkan Wilona yang sejak tadi hanya menyimak sambil mengunyah makanan kini terdiam setelah menelan makanannya.

"Serina kamu gak apa-apa?" Tanya Wilona khawatir.

Serina menoleh kemudian tersenyum. "Kenapa emangnya?"

"Ya kamu itu kan-..." Wilona tidak bisa melanjutkan ucapannya, ia jadi kepikiran soal sahabatnya ini. Sejak mengetahui perasaan Serina terhadap laki-laki itu Wilona yang malah merasa serba salah. Bagaimana bisa si kembar ini menyukai laki-laki yang sama.

Eh memangnya Sarah suka Ryan?

Serina terkekeh melihat Wilona. "Gak apa-apa kok Wil tenang aja kamu gak perlu mikirin aku."

Wilona berdecak mendengar ucapannya. "Emang kamu gak akan sakit hati?"

Gadis yang diikat rambutnya itu terdiam sesaat. "Ya gak tau kan mereka juga gak gimana-gimana heheh."

Wilona menggeleng kepalanya tidak mengerti dengan pikiran Serina. "Kalau mereka sampe jadian gimana?"

Serina bergumam tidak jelas kemudian tersenyum kecil. "Ya kalo sampe jadian sakit hati pasti iya sih, tapi ya gak apa-apa selama Kak Sarah bahagia."

Sebelah Mata ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang